"Eonnie aku kembali" Rose memasuki kamar Jennie tanpa mengetuknya, membuat sang pemilik kamar yang tadinya sedang tertidur terpaksa harus membuka matanya.
"Tidak ada yang menyuruhmu kembali. Eonnie baru saja tertidur dan kau membangunkan eonnie lagi" Jennie akhirnya bangun dari posisinya dan mengambil segelas air di meja TVnya.
"Aku hanya ingin bersama eonnie,aku ingin berbincang denganmu" ujar Rise lalu menaikki ranjang milik Jennie.
"Eonnie mangantuk. Lebih baik kita tidur saja" ujar Jennie lalu kembali tiduran di kasurnya.
"Aaash...jebal! Aku ingin menceritakan sesuatu yang terjadi hari ini" rajuk Rose yang tentunya membuat Jennie risih. Dengan terpaksa Jennie harus mendengarkan cerita adik kesayangannya itu,walaupun dengan rasa kantuk yang menyerang.
"Eonnie ingatkan tadi,saat aku telat mengantar dokumen itu pada eonnie,aku bilang kalau aku tidak sengaja menabrak seseorang?" Tanya Rose antusias
"Hm"
"Orang itu adalah Lisa" ujar Rose yang membuat Jennie akhirnya membuka matanya.
"Kau bilang kau menolong orang itu,artinya...kau menolong Lisa?" Tanya Jennie tak percaya. Pasalnya,Jennie sangat tahu kalau Rose tidak berteman baik dengan Lisa,bahkan sesudah mereka menjadi satu keluarga,hal itu belum terjadi.
"Eoh. Awalnya aku tidak mau membantunya,tapi entah kenapa,perasaanku mengatakan kalau aku harus dan wajib menolongnya" Rose menyenderkan kepalanya pada headboard dibelakangnya dan sesudah itu ia diam dan bergelut dengan pikirannya sendiri.
"Artinya kau mulai menerimanya," ujar Jennie. Rose langsung bamgun dan menatap Jennie dengan tatapan tak bisa diartikan.
"Atau mungkin kau sudah menyayanginya. Setelah eonnie perhatikan,mereka bertiga anak yang baik sepertinya" lanjut Jennie sebelum Rose memberi respond.
"Bagaimana eonnie tau?"
"Tadi saat di kantor,eonnie tak sengaja mendengar pembicaraan Eunwoo-ssi dengan appa di ruangan appa. Dia bilang,dia dan adik-adiknya mau kembali ke rumah mereka yang dulu,karena merasa kalau mereka menganggu kita" ujar Jennie. Rose terkejut,dia fikir tiga saudara itu ingin masuk ke keluarga Ahn agar bisa menikmati harta dan kekuasaan.
"Aku sama sekali tidak terganggu" ucap Rose spontan,itu mengundang senyum miring dari Jennie.
"Lihatlah,kau mulai menerima mereka" Jennie berdecih pelan,ia tahu kalau adiknya itu hanya gengsi untunk mengungkapkannya.
"Apa eonnie tidak bisa?" Tanya Rose. Ia merasa terpojokkan sekarang,dan kini,gilirannya untuk memancing Jennie ke dalam perangkapnya.
"Entahlah"
"Siapa yang membawakan dokumen tadi kepada eonnie? Tidak mungkin eonnie kembali kerumah dan mengambilnya sendiri. Eonnie pasti akan dicariin disana" tanya Rose. Ia tahu pasti ada seseorang yang menolong Jennie tadi siang.
"Jisoo-ssi" Jawab Jennie apa adanya. Ia lolos dari jebakan pertama Rose. Jennie rasa,hal itu bukanlah hal yang harus disembunyikan.
"Kenapa eonnie menerima bantuannya?" Tanya Rose
"Bagaimana kau tahu kalau dia yang menawarkan bantuan? Eonnie belum mengatakan hal itu" tentu saja Jennie kaget. Adiknya itu cenayang atau apa?
"Karena tidak mungkin eonnie yang meminta bantuan padanya" jawab Rose. Dan benar saja,hal itu memang tidak akan terjadi,karena Jennie adalah wanita dengan gengsi yang tinggi.

KAMU SEDANG MEMBACA
WHY, ME? [E N D] ✔
FanfictionKenapa harus aku? Kenapa dari banyaknya manusia yang hidup di dunia ini, harus aku yang terus saja menderita?