Chapter 7

2.5K 160 3
                                    

"Ta'aruf"

Keluarga arfan sedang sibuk-sibuknya karena nanti malam ada acara syukuran, Ara genap berumur 2 tahun.

"Nanti kotak nasinya tambahkan lagi, saya nda mau tamu-tamu nanti kekurangan konsumsi" ujar umi aida

"Ini juga kue nya kenapa jadi basi seperti ini" lanjut sang umi marah dalam mode sabar jadi marahnya ga keliatan ya😂

"Tadi pagi saya lupa menyimpannya di dalam kulkas ustadzah, saya minta maaf ustadzah" jawab salah satu santri kepada ummi aida

"Astagfirullah" ummi hanya terus beristigfar menahan marah karena kecerobohannya yang kurang teliti

"Sudah nda papa, umi biar arfan belikan lagi" ucap arfan yang tiba-tiba muncul

"Apa nda merepotkan kamu nak? Dari tadi kamu sibuk kesana kemari membantu umi, apa nda cape?" khawatir umi

"Nda umi, seharusnya arfan yang bilang seperti itu kepada umi. Liat umi pasti sudah lelah dari subuh sampai sekarang belum istirahat-istirahat sudah sini semuanya serahkan sama arfan dan sama para santrinya saja nanti arfan yang handle semuanya umi istirahat saja di kamar" jawab arfan yang tak tega melihat muka lelah uminya

"Yaudah umi percayakan semuanya sama kamu" final sang umi

"Gus arfan saya minta maaf karena kecerobohan saya" ucap salah satu santriwati abi

"Nda papa sudah nda usah di pikirkan lagi sekarang kerjakan yang lainnya saja, saya mau beli kue dulu. Tetapi jika kalian lelah maka beristirahatlah terlebih dahulu, kita juga tidak boleh mendzolimi tubuh kita" jawab arfan sambil mencari kunci motor nya

Para santri yang mendengar perhatian dari gus nya itu malah dibikin ketawa ketawa sendiri

Skipp...

Di kediaman rumah Zulaikha dan zahra

"Zahra, Zulikha nanti malam ada acara nda? Kalo nda ada ikut bunda sama ayah saja ya" tanya bunda

"Nda ada bun" jawab zahra

"Emang mau kemana bun ko nda biasanya ngajak kita?" ujar Zulaikha penasaran

"Mau ke kampung sebelah ada syukuran anaknya temen lama ayah berulang tahun, tadi nda sengaja bertemu dengan ayahmu jadi di undang untuk ke sana" jawab umi

Zahra melirik kk nya

"Yasudah kita ikut saja dari pada di rumah terus bosan, iya ga ka?" ujar zahra

Zulaikha hanya mengangguk saja

Skip Malam harinya

"Kk ayo buruan" teriak zahra

"Astagfirullah iya sebentar kamu nda usah teriak teriak, telinga kk masih sehat" jawab Zulaikha

"Zahra jangan di biasakan seperti itu kan ayah sudah bilang" tegur sang ayah

"Hehe iya yah afwan" cengir zahra

"Yasudah ayo nanti takutnya telat" timpah bunda

"Ayah ini bukannya rumah kiayi syam yang punya pondok pesantren terkenal itu ya?" tanya zahra

"Iya, ayo cepat masuk kamu mau di tinggal" celetuk ayah

"Eh main tinggal-tinggal aja nanti kalo anak gadisnya ada yang nyulik gimana? Ayah bunda kk isssss tungguin akuuu"teriak zahra yang melihat keluarganya berjalan meninggalkan dirinya

" husss kamu tuh ya kebiasaan gainget tempat, barusan di rumah di tegur sama ayah sekarang malah di ulangi lagi" ucap Zulaikha

"Iya iya maaf tadi kan cuma reflek doang ka" jawab zahra

Ustadz Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang