Chapter 43

1.6K 111 10
                                    

Hari ini adalah hari kebahagiaan Zulaikha dan zahra karena hari ini mereka sudah melepas masa kemahasiswaannya...

Zulaikha sedari pagi semenjak datang ke kampus sangat sibuk mencari seseorang yang tak kunjung bertemu dengannya.

"Zulaikha" panggil seseorang di belakang Zulaikha

Zulaikha mengenali suara yang memanggilnya itu, dengan segera ia membalikkan badannya ke arah lawan biacaranya itu karena dia adalah orang yang sedang Zulaikha cari sedari tadi... Zulaikha tersenyum melihat seseorang di depannya itu

Ahhh laki-laki yang dihadapannya itu rupanya merasa pede atas senyuman yang zualikha berikan kepadanya itu, apakah Zulaikha akan memberikan kabar baik di hari bahagia mereka ini? Pikir laki-laki tersebut.

"Bisa kita bicara?" tanya Zulaikha

Laki-laki tersebut menangguk sambil melihat ke arah tangan Zulaikha... Ia memperhatikan sesuatu yang sedang zulaikha pegang itu lalu dirinya kembali tersenyum

Sebelum zualikha berbicara, Zulaikha pun kembali tersenyum dengan sangat amat tulus di tambah dengan make up yang sangat tipis tetapi itu semua sudah membuat wajah Zulaikha yang subhanalloh cantiknya tidak bisa di ragukan lagi...

"Ini...." ujar Zulaikha sambil memberikan kertas tersebut ke lawan bicaranya

"...Dan afwan" lanjut zulaikha yang langsung meminta maaf

"Minta maaf untuk apa?" tanya laki-laki tersebut dengan santainya

"Afwan saya ndak bisa menerima khitbahan kamu" ujar Zulaikha sambil menundukkan wajahnya karena merasa tak enak

Ihsan tersenyum memakluminya, ia sudah siap dengan apapun jawaban yang Zulaikha berikan untuknya "Tidak usah tak enak seperti itu... Saya sudah siap apapun jawaban yang kamu berikan dan saya akan menerimanya"

Zulaikha mengangkat wajahnya untuk melihat raut wajah ihsan sekilas  "Sekali lagi afwan...."

Ihsan kembali tersenyum... Ternyata benar, ihsan adalah orang yang bener-benar baik dan mempunyai hati yang amat sangat tulus. Bahkan dalam keadaan dirinya sedang tidak baik pun ia tetap menampilkan senyuman terbaiknya.

"Saya tidak apa-apa, jangan khawatirkan saya... Dan saya pun tidak akan menanyakan mengapa kamu menolak saya, karena itu sepenuhnya bukan hak saya" ujar ihsan dengan lembut

"Jazakallahu khairan karena sudah mau memaklumi saya, terimakasih juga untuk semuanya... Untuk ilmunya, untuk pengalamannya dan untuk kelapangan dada nya menerima keputusan dari jawaban saya" ujar Zulaikha

"Wajazakillahu khairan" jawab ihsan

"Kalau begitu saya permisi dulu, wasaalamualaikum" pamit Zulaikha

"Wa'alaikumssalaam warahmatullohi wabarakatuh" jawab ihsan

Zulaikha merasa lega dengan beban yang selama ini selalu ia pikirkan itu dan alhamdulillah nya ihsan menerima penolakannya dengan lapang dada, ahhh Zulaikha pikir orang seperti ihsan itu sangat langka... Mungkin hanya dirinya yang tidak mau di sandingkan dengan sosok ihsan.

Selanjutnya acara di lanjutkan dengan pembagian piagam juga penghargaan kepada para mahasiswa... Selang beberapa jam akhirnya acara tersebut selesai.

Mata zualikha mulai berkaca-kaca setelah keluar dari gedung kampusnya itu dan mencari tempat yang tepat untuk menata hatinya, ia teringat kembali kepada mediang ayahnya karena di saat hari bahagianya zamzam tidak hadir di acaranya...

"Ayahhhhhhhhhh zula sudah wisuda ayahhhhh..." Teriak zulaikha

"... Ayahhhh Zula menjadi mahasiswa yang unggul di kampussss sesuai dengan apa yang ayahhhh mauuuu.... Ayahhhhhhhh hiks hiks.... Zula berhasil ayahhh hiks hiks.... Zula berhasil" terikan zulaikha makin menggema di ruangan terbuka itu, Zulaikha sengaja memilih tempat yang sepi agar dirinya bisa melampiaskan rasa sedih di hatinya

Ustadz Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang