Chapter 30

2K 109 11
                                    

"Jika dua orang di takdirkan bersama, dari sudut bumi manapun mereka berasal, jika mereka berjodoh pasti mereka akan bertemu"
~Zamzam~

"Jika memang yakin Alloh maha pembolak-balikan hati manusia, lantas mengapa masih mengemis cinta manusia? Qorun di bunuh karena kecintaannya kepada harta bendanya"
~Zulaikha~

Arfan

"Assaalamu'alaikum, selamat pagi fan" ujar zamzam yang melihat arfan yang sudah sibuk dengan berkas-berkasnya itu

"Wa'alaikumssalaam, eh pak direktur" jawab arfan yang langsung berdiri membungkukkan tubuhnya tanda dirinya memberi hormat kepada sang direktur

Satu menit

Dua menit

Tiga menit

Sampai menit ke lima zamzam tak kunjung membuka suaranya juga malahan ia sibuk memperhatikan arfan yang posisinya juga sedang berhadapan dengannya

Arfan yang merasa canggung akan posisinya yang tak mengenakan seperti sekarang ini hanya bisa manggaruk tengkuknya, ia merasa sangat bersalah kepada keluarga direkturnya itu. Arfan berfikir zamzam memperhatikannya karena menyalurkan rasa kekecewaannya lewat tatapan bukan dengan ucapan secara lisan, karena itu bukan tipe sang direktur

Zamzam menghembuskan nafasnya, ntah itu nafas frustasi atau nafas lelah "Saya sebenernya sangat mengharapkan mu untuk menjadi menantu saya, tetapi Alloh berkata lain" ujarnya sambil tersenyum tulus

"Mungkin kalian ndak berjodoh, semoga bahagia ya fan dengan pilihanmu" lanjut zamzam sambil menepuk pundak arfan

Arfan tersenyum sambil menggeleng "Maafkan saya jika saya telah mengecewakan keluarga bapak terutama anak bapak....." ucapannya yang sengaja arfan jeda

"Sebenarnya pernikahan saya di batalkan" lanjutnya sambil membalas senyuman zamzam

"Di batalkan?" tanya zamzam sambil mengerutkan keningnya

Arfan mengangguk "Iya, ternyata Alloh memberikan skenario lain dan ternyata kami ndak berjodoh. Mungkin jalan inilah yang telah Alloh gariskan untuk saya pak" ujarnya masih dengan senyumannya

Zamzam melihat ada rasa bahagia di wajah arfan, tetapi ia merasa heran seharusnya arfan merasa sedih karena pernikahannya di batalkan tetapi ini malah sebaliknya "Apakah saya masih mempunyai kesempatan untuk menjadi mertuamu?" tanya zamzam dengan penuh harapan

Arfan yang mendengarnya di buat kaget, ia pikir zamzam tidak akan memberikan kesempatan untuknya lagi tetapi ini malah sebaliknya "Be be benarkah?" tanyanya yang masih tidak percaya dengan takdir apa lagi yang ada di depan matanya

"Saya sangat serius, saya masih memberikanmu kepercayaan karena saya yakin kamu pun belum melupakan anak saya, terlihat dari cara kamu menyampaikan pembatalan pernikahanmu. Kamu terlihat bahagia seakan-akan beban atau keraguan yang selama ini melekat di pikiran dan hatimu akhirnya terjawab juga, apakah tebakan saya benar?"

"Allohu akbar mengapa bapak bisa tau sedetail itu?" kagum arfan tak lupa dengan rasa herannya

"Ndak perlu heran seperti itu, saya jika sudah mengenal seseorang lebih dekat maka dengan gampang bisa membaca pikiran orang tersebut hanya dengan ekspresi wajahnya saja"

"Saya boleh bertanya?" tanya arfan yang meminta ijin untuk menanyakan beberapa pertanyaan kepada zamzam

Zamzam mengangguk

"Apa yang membuat bapak bisa sangat percaya kepada saya?" tanya nya

"Ketaatan mu kepada Alloh.... Saya yakin orang yang taat sepertimu adalah laki-laki yang bisa membawa anak saya menuju jannah-Nya, kamu ndak mungkin menggapi surga-Nya hanya dengan sendirian saja tetapi kamu pasti akan mengajak anak saya juga ke tempat yang sangat mulia itu. Kamu bukan lagi tergolong orang-orang yang beriman tetapi tergolong hamba-hamba yang ta'at, memang saya bukan Alloh yang bisa menentukan posisi mu di hadapan-Nya tetapi saya bisa melihat itu semua dari shalat mu dan juga dari prilakumu yang selalu memproritaskan kepentingan akhirat di bandingkan duniawi. Mungin jika saya memecatmu dengan alasan duniawi, kamu akan ikhlas menerima nya yang terpenting Alloh ridha kepada mu, karena saya tau alasan kamu bekerja bukanlah hanya sekedar untuk mencari uang... Jika tujuan kita semua hanya seperti itu makan tubuh kita akan menjalankannya dengan berat karena tidak tahan dengan tugas tugas yang ada di kantor tetapi berbeda dengan orang orang yang lillah, meskipun fisiknya sangat lelah tetapi jiwa nya akan selalu semangat" jawab zamzam yang begitu yakin

Ustadz Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang