Chapter 12

2.4K 146 8
                                    

Zahra

"Cieee yang lagi ta'aruf" goda zahra

"Apaan si zahra" Balas Zulaikha dengan memutar bola matanya karena malas membahas hal hal yang seperti itu

"Yang katanya bodoamat sama ustadz ganteng eh tau nya di terima juga" kekeh zahra

Zulaikha menanggapinya hanya dengan muka datar

"Isss kk jahat loh nda ngasih tau zahra kalau ada ustadz ganteng ke rumah" ambek zahra yang hanya berpura pura itu

"Mana kk tau, kk juga nda tau kalau dia mau beneran ke rumah" jawab Zulaikha

"Berarti sebelumnya udah bilang ke kk gitu kalau mau ke rumah?" tanya zahra dengan antusias

"Udah lahhh anak kecil nda boleh kepo nanti juga bakalan ngerasain" balas Zulaikha yang masih acuh terhadap adiknya

"Perasaan dari tadi yang di pojokin aku mulu, harusnya aku yang godain kk tapi kk malah cuek-cuek aja. Aku penasaran apa kk nda suka sama ustadz ganteng? Kalau nda suka yaudah kasih aku aja ka, aku malahan senang banget punya calon gantengnya kaya ustadz arfan" ucap zahra sambil berkhayal sambil cekikikan sendiri

"Yaudah ambil aja nda papa" enteng Zulaikha

"Wahhh beneran ka?" antusias zahra

"Tapi itu juga kalau ustadz arfan nya mau sama kamu" ucap Zulaikha sambil tertawa

"Isssss bundaaaaaa liat tuh si kk nistain aku terus dari tadi mentang-mentang udah di ta'arufin" teriak zahra kepada bundanya

"Zahra mau ta'aruf juga?" tanya bunda sambil berjalan mendekati si kembar

"Apaan si bun ngomongnya kemana-mana, si kk aja dulu yang nikah aku mah nyusul aja" jawab zahra

"Kali aja gitu udah kebelet nikah, nda papa nanti bunda cariin bahkan bunda udah titip pesanan sama arfan" ujar bunda

"Pesanan apa bun? Emang ustadz arfan buka ketring?" tanya zahra dengan wajah polosnya

Seketika tawa bunda dan zulaikha pecah karena ucapan polos zahra

"Isss kalian tuh yaaaa... Zahra lagi tanya bukannya di jawab malah di ketawain" ambek zahra

"Bunda titip calon kamu ke arfan biar Arfan yang pilihin calon kamu terus bunda sama ayah yang bakal nentuin nya apakah dia baik buat kamu atau malah sebaliknya. Kata si kk kamu kalau di bangunin harus di pancing dulu harus di imining-iming kalau di depan ada laki-laki yang nunggunin, buat khitbahin kamu" jawab bunda yang semakin tertawa cekikikan

"Nah loh" kompor Zulaikha yang masih setia dengan tawanya

Zahra yang melihat kk dan bunda nya tertawa sampai terbahak-bahak itu pun ikut bahagia, sungguh ini momen yang langka karena zahra baru pertama kali melihat Zulaikha sang kk tertawa selepas itu seakan-akan nda ada kk nya yang selalu ceramah "tidak boleh berlebih-lebihan seperti itu, apalagi di hadapan orang lain"

"Ini ada apa ko tertawa sampai terdengar ke ruangan kerja ayah? Kaya nya ada yang lagi bahagia" tanya ayah penasaran

"Iya tuh yahhh si kk sama bunda nistain aku terus" adu zahra dengan nada manjanya kepada sang ayah tak lupa juga tangannya yang di lilitkan ke tangan sang ayah

"Emang zahra kenapa ko sampai di nistain gitu" tanya ayah kepada zahra

"Udah ah zahra males jawabnya, zahra mau siap-siap dulu "jawab zahra, sambil melepaskan tangannya dari tangan sang ayah

"Mau kemana dek?" tanya Zulaikha yang sudah tidak tertawa lagi

"Mau jengukin camer di rumah sakit" canda zahra

Ustadz Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang