Chapter 22

1.8K 108 10
                                    

"Saya ingin membahas tentang pernyataan mu yang dalu sewaktu kamu smp dan saya menerimanya tetapi bukan sebagai pacar yang notbadenya haram, saya akan menemui ayahmu untuk mengkhitbahkanmu" ujar irfan tiba-tiba

Zahra yang mendengar pernyataan irfan sangat terkejut "Ma mamaksud dokter aa ap pa?" gugup zahra

Irfan tau ini terlalu mendadak tetapi sesungguhnya irfan pun dulunya mengagumi sosok zahra apalagi sekarang zahra sudah berubah menjadi wanita shalihah, irfan semakin mengaguminya "Saya akan mengkhitbahkanmu, apakah kamu mau menjadi pendamping saya sampai ajal menjemput dan mau menemani saya untuk menyempurnakan separuh agama saya sebagaimana yang Rasulullah anjurkan pada setiap umatnya. Kita sama-sama menuju jannah-Nya"

Mereka tidak tahu bahwa ada seseorang yang mendengar percakapan mereka secara sembunyi-sembunyi

Terdiam untuk beberapa menit sampai akhirnya zahra tak sengaja melihat seseorang ah bukankah itu sahabatnya yang sedang bersembunyi? Raut wajah zahra berubah menjadi panik karena ia takut sahabatnya itu salah faham atas ini semua " Aurel"

Aurel yang mengetahui bahwa persembunyiannya terpergok langsung melarikan diri, ia sangat kecewa kepada sahabatnya. Zahra bilang ia sudah tidak ada apa-apa lagi dengan irfan, tetapi tadi apa yang barusan ia dengar!

"Aurelllll!!!!!!!" panggil zahra setelah melihat aurel berlari begitu saja. Ya zahra tahu pasti sahabatnya itu benar-benar marah kepadanya

Zahra pun segera menyusul aurel tetapi tangannya di cekal oleh Irfan

"Zahra" cegah irfan

Zahra tersentak kaget melihat Irfan seberani itu untuk memegang tangannya "Afwan kita bukan mukhrim dan afwan saya nda bisa menemani dokter untuk menuju jannah-Nya bersama-sama. Zahra yang dulu bukan zahra yang sekarang, semuanya telah berubah begitu pula dengan perasaan saya" ungkapnya dengan tak enak

Irfan yang mendengar ucapan zahra sebenarnya sangat kecewa tetapi ia tidak bisa egois, memaksakan perasaannya untuk memiliki zahra "Saya mengerti dan afwan jika ini semua terkesan membuatmu menjadi terbebani"

"Jalani hidupmu seperti biasanya. Saya mohon jika kita bertemu janganlah kamu mengindari saya, lupakan ucapan saya barusan tadi dan bisakah kita berteman?" ungkapnya seakan-akan ia baik-baik saja

Zahra menjawabnya dengan anggukan disertai dengan senyuman di wajahnya "Dokter tau? Sahabat saya yaitu dokter Aurel itu menyukai dokter dan dia tadi mendengar percakapan kita. Dia pasti sangat kecewa kapada saya, dia mengira saya menikungnya dari belakang. Ah kalau begitu saya menyusulnya dulu untuk menjelaskan semuanya. Assalamualaaikum"

"Wa'alaikumssalaam" jawab irfan yang melihat kepergian zahra

"Apakah benar dokter aurel menyukai ku? Ahhhh aku sudah membuat persahabatan mereka menjadi renggang" ujar irfan berdialog

"Aurellll" panggil zahra sambil terus mengejar sahabatnya

Aurelpun terus berlari tanpa mau berbalik ke belakang menghiraukan panggilan zahra

"Aurellll tunggu dulu" teriak zahra

"Aurel aku mohon dengerin dulu penjelasan aku"

Tetap tidak ada respon dari aurel sampai akhirnya zahra mempercepat larinya dan itu membuatnya kesusahan karena ia memakai gamis dan pada akhirnya

Brukk

"Ahhh astagfirullah" ringis zahra yang merasakan perih karena ia terjatuh dan itu berhasil membuat gamisnya menjadi sedikit sobek di bagian lutut yang menyebabkan dirinya berdarah. Tapi tenang aja zahra masih memakai celana dalemannya lagi ko jadi auratnya nda kelihatan

Ustadz Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang