Chapter 39

1.7K 93 5
                                    

Tak terasa sudah berbulan-bulan Zulaikha menjalani hari-hari tanpa kehadiran sang ayah, kini dirinya tinggal beberapa minggu lagi akan melaksanakan wisuda dan hari ini dirinya akan memberikan berkas-berkasnya kepada sang dosen.

Aku bukanlah wanita sesabar Siti Sarah.
Aku bukanlah wanita setabah Siti Hajar.
Aku bukanlah wanita seteguh Masyitha.
Aku bukanlah wanita sekaya Balqis.
Aku bukanlah wanita sesuci Maryam.
Aku bukanlah wanita setaqwa Zainab.
Aku bukanlah wanita sesetia Siti Hawa.
Aku bukanlah wanita secantik Zulaikha.
Aku bukanlah wanita secerdas Aisyah.
Aku bukanlah wanita sebaik Khadijah.
Aku bukanlah wanita selembut fatimah.
Aku bukanlah wanita seberani Shafiyah.
Aku hanyalah wanita Akhir Zaman yang masih sering lalai namun terus mencoba untuk taat.
Aku hanyalah wanita akhir zaman yang akhlaknya masih belum baik.
Namun bercita-cita menjadi wanita shalihah.
Aku hanyalah wanita akhir zaman yang sering melakukan dosa, namun sangat ingin menjadi seperti mereka.

Zulaikha

Zulaikha menutup kembali buku diary yang selalu ia bawa kemanapun dirinya pergi, tak terasa pula dirinya kembali meneteskan air matanya.

"Kamu nangis zula?" tanya amel dengan hati-hati

Zulaikha yang terpegok oleh amel ketika menangis, bergelagat panik "Ahhh ndak papa ayo ke kantin" ajak zuaikha yang mengalihkan pembicarannya

Amel yang mengetahui suasana hati sahabatnya yang sedang tidak baik itupun hanya bisa mengangguk patuh

"Mau pesen apa mel?" tanya Zulaikha sambil mencari tempat duduk yang kosong

"Di sana aja" tunjuk amel ke arah kursi di pojokan yang kosong

Zulaikha mengangguk sambil berjalan ke arah tempat yang amel tunjuk tadi

"Aku aja yang pesenin, kamu duduk aja okayyy" intruksi amel

"Ndak papa mel?" tanya Zulaikha tak enak

"Ya Alloh kita tuh udah sahabatan bertahun-tahun tapi masih aja ga enakan heran aku tuhhh" jawab amel sambil mencubit lembut pipi Zulaikha

"Iss mellll malu tau di liatin orang... Liat tuhhh"

Amel melihat ke arah kanan dan kirinya lantas berujar "Hehe afwan"

"Yaudah aku pesen makanannya dulu ya" ujar amel sambil mengedipkan sebelah matanya

Zulaikha yang melihat tingkah genit sahabatnya itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya saja

Sambil menunggu makanan datang, Zulaikha menyempatkan diri untuk membaca sirah Nabi yang tebalnya subhanallah tetapi setebal apapun bukunya jika sudah cinta dan kepooo banget sama kisah kisahnya pasti bakal di baca. Begitulah sosok Zulaikha.

Zulaikha baru teringat akan sesuatu "Astagfirullah aku lupa ke perpus"

"Ya Alloh ampuni hambaMu yang pelupa ini"

Zulaikha berjalan cepat menuju perpustakaan karena dirinya sudah berjanji akan meminjamkan buku di perpus untuk zahra

Tak lupa pula dirinya mengabari amel untuk meminta maaf karena dirinya meninggalkan amel sendirian di kantin

Ustadz Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang