KIATHAN [END✔]

6."Fuck Fake Friends"

#NowPlaying
| Young Lex featuring Afrogie - Teman Palsu |

♬♬♬

"Sahabat sejati itu cuma ada di dongeng. Di dunia nyata, lo akan ditinggal ketika dibawah dan lo akan jadi bahan omongan saat lo gaada,"
-Nathanael Anggara

🌈🌈🌈

TAK LAMA dokter pun keluar.

"Dok, gimana keadaan adik saya?"

"Dia baik-baik aja kan dok?"

"Dia punya penyakit Jantung Kronis dok, dia gak kenapa-napa kan?"

Nathan mencecar sang dokter dengan berbagai macam pertanyaan. Kiara memegang bahu Nathan yang lebih tinggi darinya itu untuk menenangkannya.

Entah kenapa, Kiara merasa bahwa saat ini ia harus menenangkan Nathan. Hanya saat ini.

"Mari ikut ke ruangan saya,"jawab Dokter itu.

"Kenapa harus ke ruangan dokter? Kenapa gak disini aja dok? Kenapa gak jelasin sama saya sekarang aja,"

"Nath udah! Kita ikutin dokter aja!"perintah Kiara.

Seperti disihir, Nathan menurut saja pada Kiara.

"Anda tau kan bahwa Azmi hanya tinggal menunggu saja?"tanya Dokter.

Nathan merasa terpukul dengan pertanyaan dokter itu. Sekarang ia dan Kiara sedang duduk di hadapan dokter itu dalam ruangannya.

"M-Maksud dokter apa?"tanya Nathan.

"Saya turut menyesal mengatakannya. Tetapi, bisa dipastikan Azmi hanya bisa bertahan selama satu minggu. Penyakitnya sudah cukup parah, kalaupun di operasi itu tidak akan merubah keadaan, karna sudah menjalar ke seluruh tubuhnya. Azmi tidak bisa bertahan lebih lama, tapi coba berdo'a saja, semoga Tuhan berkehendak lain. Saya hanya seorang dokter yang berusaha, selebihnya Tuhan yang menentukan. Saya bisa bilang A, tetapi jika Tuhan berkehendak bisa saja semua berubah jadi B, banyak berdo'a saja,"

Nathan menangis, ia benar-benar menangis. Kiara terkejut menatapnya . Kiara merasa iba kepada pria disampingnya itu.

"Tapi , untuk sekarang kondisi Azmi baik - baik aja kan?"tanya Nathan.

"Cukup membaik, asal dia tidak melakukan aktivitas berat saja,"

"Seperti?"

"Berlari dan kebanyakan berpikir,"

Nathan mengangguk kemudian permisi untuk menemui Azmi.

Nathan terkejut menyadari bahwa Azmi sudah tidak ada di ranjang pasiennya. Ia mencari Azmi kesana-kemari, bahkan di dalam toilet pun tidak ada.