#NowPlaying
|Vidi Aldiano - Status Palsu|♬♬♬
"Gue udah biasa dibenci , entah sama orang yang lebih tua , seumuran gue atau yang lebih muda . Bagi gue , kebencian mereka bukan hambatan atas jalan hidup gue . Mereka gak berarti apa - apa buat perjalanan gue , sebagai kerikil pun mereka gak selayak itu !"
-Kiara Putri Wijaya🌈🌈🌈
"ANNA tunggu dulu bentar"
Anna menoleh ke arah sumber suara itu . Ia menatap nanar ke arah gadis itu . Gadis itu balik menatap sendu ke arah Anna , lalu mendekat dan memeluknya .
Anna menangis dalam pelukan Kiara , ia terluka . Nathan terlalu keras kepadanya . Ia takut mendengar bentakan dari Nathan .
"Jangan pernah masukin hati omongan manusia es itu ya . Lo gak boleh sedih , An . Lo harus seneng terus , gue yang jamin itu!"ucap Kiara
Anna mengangguk pelan .
"Maafin Nathan ya"
Kiara dan Anna melepas perlahan pelukannya dan menatap ke pemilik suara lembut dan keibuan itu .
Indira sudah ada di belakang mereka dengan senyumnya , Azmi ikut menemani sang ibu .
"Azmi juga minta maaf ya , Gara - gara Azmi , Kak Nathan jadi marahin Kak Anna terus Kakak Cantik juga sampe marah sama Kak Nathan"
Kiara tersenyum dan menghampiri Azmi , lalu berjongkok di hadapan Azmi dan memegang tangannya . "Azmi gak salah kok . Wajar Azmi marah sama Kak Anna karna Kak Anna udah lempar Edward , kalau kakak jadi Azmi , kakak juga bakal marah kok . Karna , Kakak sayang banget sama Edward"
Azmi menatap ke arah Kiara . "Tapi , tadi Azmi bentak - bentak Kak Anna , kata Mama kita itu gak boleh bentak - bentak orang yang lebih tua"
Kiara tersenyum lagi dan mengusap kepala Azmi dengan sayang . "Itu karna Azmi kaget dan khawatir , makanya Azmi lepas kontrol . Dan disini pun Kak Anna gak salah , Kak Anna cuma refleks , Edward gigit Kak Anna dan Kak Anna takut sama kelinci , makanya itu bikin Kak Anna secara gak sengaja lempar Azmi ."
Azmi menatap ke arah Anna . "Kakak mau gak maafin Azmi ?"
Anna mengangguk dan tersenyum . "Kamu gak salah jadi gak ada alesan Kakak buat gak maafin kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
KIATHAN [END✔]
أدب المراهقينJatuh cinta itu mudah, menjalaninya yang rumit. Begitulah yang dipikirkan oleh Nathan ketika ia jatuh hati pada gadis yang dulu selalu menjadi rekan perdebatannya. Jatuh cinta itu mudah, menjelaskannya yang sulit. Begitulah yang dipikirkan Kiara, ke...