Jatuh cinta itu mudah, menjalaninya yang rumit. Begitulah yang dipikirkan oleh Nathan ketika ia jatuh hati pada gadis yang dulu selalu menjadi rekan perdebatannya.
Jatuh cinta itu mudah, menjelaskannya yang sulit. Begitulah yang dipikirkan Kiara, ke...
"Kadangguengerasa cape ngejar lo, guengerasaterlalujauhuntukbisasejajardengan lo. Gue jalan pelan, lo larikenceng, gimana cara nyaguebisasejajarinlangkah sama lo?" -Nathanael Anggara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌈🌈🌈
NATHAN menatap lurus ke arah gadis yang kini berada di hadapannya, wajahnya sangat manis, gadis itu sedang fokus pada makananannya, namun sesekali ia bercerita soal sesuatu yang membuat Nathan tertarik untuk mendengarkan, tidak menyimaknya, Nathan hanya senang ketika gadis itu lepas berbicara dengannya.
Menyadari pandangan Nathan yang fokus padanya, Kiara jadi sedikit kikuk, ia menyelipkan sejumput ramputnya ke belakang telinganya, membuat ia nampak lebih manis.
"Makan makanan lo, jangan liatin gue, gak akan bikin kenyang,"
"Cacing di perut gue ada yang hamil, Ki. Dia ngidam pengen supaya gue liatin lo terus katanya,"
Kiara tertawa membuat Nathan semakin tenggelam dalam pesonanya, gadis itu benar-benar menyihir Nathan agar terus memfokuskan diri padanya.
"Ki?"tanya Nathan kemudian.
Kiara menghentikan tawanya. "Kenapa?"
"Gue bakal sihir lo supaya lo jatuh cinta sama gue,"
Kiara tertawa. "Emang bisa?"tantangnya.
"Bisa!"
"Gimana caranya?"
"Sini liatin gue,"
Kiara menatap ke arah Nathan.
"Gue akan nyihir lo supaya jatuh cinta sama gue lewat sorot mata gue,"
"Coba aja kalau bisa,"ledek Kiara.
"Bisa. Kita mulai ya,"
"Satu.."
"Dua.."
"Tiga.."
Selesai dengan hitungan Nathan, Kiara langsung memfokuskan arah pandangannya pada Nathan. Matanya serius menatap iris hitam kecoklatan milik lelaki di hadapannya itu.
Namun selang beberapa detik kemudian, Nathan membuang wajahnya kasar. Lalu, dia mengumpat kecil.