4. Teror

99 13 1
                                    

"Ada masanya lu merasakan apa yang gue rasakan"
- (secret)

.
.
.
.
.
.

"Mah, mobil mana?" tanya Velyn yang baru turun dari kamar.

"Dipake Papah, udah kamu bareng sama kakakmu aja," jawab Oliv sambil merapikan meja makan.

"Oke Mah, Velyn berangkat dulu," pamit Velyn keluar rumah.

"Nggak sarapan Lyn?"

"Nggak Mah!" teriak Velyn di depan pintu.

"BANG PANO, PANI BURUAN!" teriak Velyn di depan pintu.

"GAK USAH TERIAK-TERIAK BEGO!" balas Vanny teriak di tangga.

"PAAN DAH, BERISIK AMAT!" Vanno yang sudah di dalam mobil terpaksa keluar dari mobil.

"Tau nih bocah teriak pagi-pagi," cetus Vanny.

"Tau ah gelap," dengus Velyn masuk ke mobil.

"Oh ya, nama gue itu Vanny, bukan Panni!" tegas Vanny duduk di samping Velyn.

"Bodo amat Pan," ejek Velyn.

"Ngeselin lo ya," ucap Vanny greget.

"Lo berdua bisa diam kagak sih?"

"GAK"

"Dih, kok lo ngikutin gue kak."

"Elo kali ngikutin gue."

"BISA DIAM GAK SIH, BANGSAD?"

"Ish, bang Pano kok ngomongnya kasar sih, Velyn kan jadi takut bang, ntar gantengnya ilang."

"Bodo amat Lyn, gue gak dengar," ucap Vanno mengeluarkan mobil dari pekarangan rumah menuju jalan raya.

"Eh, gue jemput cewek gue dulu ya," ujar Vanno membelokkan mobilnya ke kanan, seharusnya arah sekolah ke kiri.

"Anjir, mentang-mentang punya pacar lo bang," ucap Velyn.

"Vanno, 20 menit lagi kita telat. Sampe gue telat, uang jajan lo untuk gue belanja," ujar Vanny.

"Lo berdua duduk enteng aja deh, kita gak bakalan telat."

Mereka sampai di depan rumah bercat putih. Di depan pagar sudah berdiri seorang cewek, pacarnya Vanno.

"Ayok Neth!"

Cewek itu masuk ke mobil, duduk di samping Vanno.

"Cih," decih Velyn yang tidak suka melihat orang pacaran.

"Napa lo, Dek?" tanya Vanno melihat wajah masam adiknya.

"Kagak bang, buruan jalan, ntar telat."

"Iya-iya bawel."

"Hai, gue Anneth."

"Vanny, Velyn."

"Nama kalian pake huruf 'V' semua ya," ujar Anneth.

"Hehe iya," balas Vanny terpaksa.

***

Dorrr!!

Kyaa!!!

"Anjing, babi, asu, bangsad."

Aldi menatap Velyn. "Pagi-pagi itu gak boleh ngumpat, ucapin salam kek kalo masuk kelas."

"Lo ngapain ngagetin gue bangsad, udah tau gue kagetan," ujar Velyn mengelus dadanya masih kaget.

"Lebay dah, gak suka gue."

FRIENDZONE [ Completed ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang