19. Malming

36 6 0
                                    

Bahasanya agak kasar y☡

Setelah Sholat Isya berjama'ah, rumah Aldi sudah ramai dengan kedatangan teman-temannya.

Velyn sedang berkumpul dengan Dhissa dan Rahhel di karpet. Mereka berada di ruangan yang khusus untuk tempat nongkrong. Di ruangan itu dihiasi cat abstrak hasil karya Aldi dan saudara-saudaranya.

"Lo kenapa, Lyn?" tanya Dhissa melihat Velyn yang sedari tadi diam.

"Nggak pa-pa. Gue tiba-tiba badmood aja."

"Oh, biasanya lo kalo kayak gitu mau datang bintang," ucap Rahhel.

"Bulan bego!" ralat Dhissa.

"Nah iya, bulan maksud gue."

"Kayaknya," balas Velyn, lesu.

"EH LO DIAJAK KE SINI?" suara heboh milik Calvin menyambut cowok yang baru saja masuk ke ruangan itu.

"Iya, sama Velyn," jawabnya menghampiri Velyn dan duduk di sampingnya. Dengan terpaksa, Dhissa memindahkan duduknya di samping Rahhel.

"Dis, sini," panggil Glen menyuruh cewek itu duduk di sampingnya. Dhissa menurut. Rahhel juga berpindah tempat, duduk di samping Calvin.

"Kirain nggak datang, Vin," kata Velyn saat Arvin duduk di sampingnya.

"Datang dong, mana mungkin aku ingkar janji," balas Arvin. Velyn menyerngit. Apa ia tidak salah dengar? Arvin mengganti gaya bahasanya menggunakan 'aku-kamu'.

"Aneh lo, Vin," komentar Velyn.

"Apanya yang aneh sih, Lyn. Kita kan pacaran, wajar lah kalau pake aku-kamu," ucap Arvin terdengar kesal.

"Iyaya, maaf," ucap Velyn, mengalah.

"Hmm, kamu juga ubah bahasa kamu," kata Arvin mengelus pucuk kepala Velyn. Tangannya terulur menggenggam tangan Velyn dengan erat seolah tidak ingin kembali kehilangan sosok disampingnya itu.

"I love you"

"Love you more"

"WOI MAKAN WOI! PACARAN MULU LO BERDUA!" seru Reival yang sedari tadi mengamati Velyn dan Arvin.

"AYO LAH, LAPER GUE. DARIPADA LIATIN ORANG ROMANTIS-ROMANTISAN. UDAH TAU GUE JOMBLO!" sambar Calvin meratapi nasibnya yang jomblo.

"RAHHEL JUGA JOMBLO TUH, CAL. BISA TUH, SPIKK LAH, DARIPADA NGANGGUR TUH CEWEK CANTIK!!" kata Glen menggoda Rahhel.

"Apaan sih?" Rahhel keluar tanpa memperdulikan perkataan teman-temannya.

"MAKANNYA DI SINI AJA. YANG CEWEK ANGKUTIN!!"

"Gue ke depan dulu, mau jemput gebetan," ujar Genta pada Aldi. Aldi hanya mengangguk.

"Yaudah, gu-aku bantuin di dapur dulu," pamit Velyn.

Velyn, Dhissa, Rahhel dan Glen membawa makanan dari dapur ke ruangan itu.

"Lo balikan?" tanya Dhissa pada Velyn saat mereka di dapur, menyiapkan bakso yang tadi dimasak oleh mereka bersama.

"Iya," jawab Velyn singkat.

"Kapan?"

"Tadi pagi."

"HAH?" pekik Dhissa menatap Velyn mengintrogasi.

"Iya Dhis,"

"Langgeng ya, Lyn. Gue dukung kok," ujar Rahhel menepuk pundak Velyn.

"Iya Hel, makasih."

"Gue juga dukung kok, Lyn. Lagian, Arvin juga baik kok anaknya," ujar Dhissa. Ada nada tak yakin saat ia mengucapkan itu.

FRIENDZONE [ Completed ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang