22. Baseball

49 10 0
                                    

HAPPY READING🍭

....

Di lapangan yang terbilang luas, sudah berkumpul para murid yang bisa dibilang tidak termasuk dalam list murid.

Yang cowok persis seperti preman, baju dikeluarkan, rambut menutupi alis, celana yang diketatkan, bahkan ada yang menggunakan anting-anting. Bagi yang cewek, baju ketat, bibir merah merona bak ibu-ibu kondangan, aksesoris memenuhi tangan mereka. Tetapi, diantara mereka ada juga yang terlihat rapi dan sopan.

Seorang pria paruh baya yang ketampanannya membuat para cewek terhipnotis. Namun semua ketampanannya tertutupi dengan wajah ganasnya. Ia bahkan mendapat gelar singa tampan dari murid
SMA MONANTA.

"KENAPA KALIAN TERLAMBAT?" tanyanya keras dengan mengetuk-ngetuk penggaris panjang yang terbuat dari besi ke lantai lapangan.

"Saya habis bantuin kucing saya lahiran, Pak."

"Kapan lo melihara kucing, Len?"

"Iyain aja kenapa sih?" ketus Glen.

Yap, mereka dihukum saat ini. Terhitung hampir 20 orang, termasuk Aldi dan Velyn.

"KAMU KENAPA TELAT?" Pak Sugit menunjuk Sasha dengan penggarisnya.

"Saya tadi malam nemenin Mamah saya nonton dangdut," jawab Sasha santai. Tetapi Pak Sugit menatapnya dengan tidak santai. Ia melotot mendengar jawaban absurd dari para muridnya itu.

"Kamu Aldi?"

"Telat," jawab Aldi singkat.

"Iya, telat kenapa?" tanya Pak Sugit yang mencoba sabar menghadapi Aldi yang irit bicara.

"Bangun,"

"Jawab yang jelas Aldiandra!" kata Pak Sugit geram.

"Telat bangun,"

Pak Sugit menghela nafas, lelah.

"Kamu kenapa, Evelyne?"

"Kayak Al, telat bangun. Jadi saya telat kayak gini, salahin aja Genta, Pak," ujar Velyn menatap Genta di barisan belakang.

"Lah, kok gue?" balas Genta tak terima.

"Emang lo! Kalo nggak lo ngajakin main Dare or Dare semalam dan semuanya kena dare nggak masuk akal dari lo, bangun jam 12 trus lari keluar rumah teriakin bencong di pos, nggak bakalan telat gini. Pokoknya lo yang salah!"

Setelah mereka memang semalam ngumpul di rumah Aldi lagi. Tapi yang ceweknya menginap di rumah Velyn. Dan mereka semua kena dare sialan dari Genta, yaitu jam 12 malam meneriaki bencong yang selalu nongkrong di pos depan. Alhasil mereka dikejar keliling komplek sampai jam 1. Karena itulah mereka semua terlambat bangun dan sialnya kena siraman rohani dari Pak Sugit, guru BK.

"Heh--" baru saja Genta ingin berbicara, sebuah penggaris mendarat di bokongnya.

"DIAM!"

Pak Sugit berjalan mengelilingi anak muridnya itu.

"SEKARANG KALIAN BERSIHKAN LAPANGAN DAN TOILET! TIDAK ADA BANTAHAN!" tegas Pak Sugit yang sudah hafal dengan tabiat muridnya. Pasti ada saja yang memberikan alasan.

Banyak keluhan yang keluar dari mulut mereka yang membuat Pak Sugit geram.

"SEKARANG KERJAKAN!" teriaknya, marah.

Melihat wajah guru ganteng itu sudah memerah, para murid itu bergegas mengerjakan hukuman sebelum ditambah.

"Dasar singa, kerjaannya hukum mulu," gerutu Velyn  disamping Dhisa. Mereka sedang menyapu ditengah lapangan.

FRIENDZONE [ Completed ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang