....
Mereka berdua melanjutkan makan dengan suasana hening.
"Eh eh, itu bukannya Glen?" tanya Velyn menunjuk meja disebelah mereka.
"Balik," Aldi memutar tubuhnya membelakangi Glen begitupun Velyn.
"Mereka ngapain?"
"Sttttt" Aldi meletakkan jari telunjuk di bibirnya mengisyaratkan agar Velyn diam.
"Kamu nggak mau makan?"
"Nggak, aku masih kenyang,"
"Kamu ngapain ngajak aku kesini,"
"Aku mau ngasih tau, kalo..."
"Sialan," umpat Aldi karena ucapan Glen terpotong dipendengarannya. Suara jatuhnya piring di samping mereka memecahkan fokus menguping Aldi dan Velyn.
"Trus gimana?"
Dering telfon Aldi menginterupsi kegiatan menguping mereka berdua.
"Balik!" Aldi menarik tangan Velyn melewati meja Glen. Mereka menuruni sedikit topi yang mereka kenakan dan berjalan menunduk agar tidak ketahuan. Kalian tidak lupa bukan, kalau dua sejoli itu tidak pernah melupakan topi saat keluar rumah.
"Mereka tadi ngomongin apa?" tanya Velyn saat mereka di mobil.
"Mana gue tau,"
Velyn melihat sisi kiri dan kanannya lalu menggaruk kepalanya.
"Lo ngapain?"
Velyn menggaruk alisnya.
"Sepatu gue mana, Al?"
Aldi mendengus.
"Pikun!" ucap Aldi lalu keluar.
Velyn mengangkat bahunya acuh. Ia mengeluarkan ponselnya dan menyalakan data selulernya. Ia menyerngit melihat banyak notif dari Dhissa.
Ada apa?
Dhissayam
Velyn
Lyn, lo dimana dah?!
Woi, gue lagi sad
Woi anjing!
Ck lo kemana su?
Gue gatau mau cerita ke siapa
Gue mau cerita ke Rahhel, tapi gak berani
Glen mutusin gue
Dia masih suka sama mantannya
Bangsat banget kan!?
Lo kmn?
Sbb
Bsok crta sm gw!!
Velyn meremas ponsel di genggamnya.
Sedangkan Aldi berjalan menghampiri menuju meja yang tadi ditempati olehnya dan Velyn. Refleks ia berbalik badan saat melihat objek didepannya.
Glen? Batin Aldi.
"Yaudah, yuk pulang,"
Setelah Glen dan cewek itu pergi, Aldi mengambil paperbag yang ada di atas meja lalu keluar dari mall itu.
Aldi memikirkan apa yang baru ia liat tadi. Apa ia salah liat? Glen memeluk cewek lain? Bukannya ia berpacaran dengan Dhissa. Tidak mau memikirkan hal itu, Aldi menyalakan mesin mobilnya dan pergi dari tempat itu.
"Tadi Glen sama siapa?" tanya Velyn memecah keheningan.
"Gatau"
___
Sore itu Velyn langsung ke rumah Dhissa. Velyn mendengar cerita sahabatnya itu sambil mengelus punggung Dhissa yang sedang rapuh. Rahhel tidak ada disitu, karena Rahhel lebih barbar daripada Velyn saat sahabatnya disakiti.
"Gue bakalan balas apa yang udah Glen perbuat ke lo," ucap Velyn gregetan.
"Nggak udah, Lyn. Gue bakalan marah ke lo kalau sampai lo sakitin Glen,"
"Dhissa, lo itu udah disakitin sama dia. Kenapa--"
"Lyn, gue nggak papa," ucap Dhissa menghapus air matanya.
"Hm, oke,"
"Yaudah, ayo keluar. Gue laper nih," ucap Dhissa mengambil ponselnya di nakas.
"Ayo, gue pengen makan seblak. Kayaknya enak deh," ucap Velyn membayangkan makanan pedas itu.
Dhissa dan Velyn keluar dari kamar Dhissa, menuruni anak tangga dengan bergandengan tangan. Orang tua Dhissa sedang keluar kota, jadi ia hanya bersama dengan asisten rumah tangga di rumahnya.
"Lo betah banget di rumah, sepi gini," ucap Velyn saat mereka sudah di depan pintu utama. Dhissa membuka pintu, lalu keluar bersama dengan Velyn.
"Udah biasa gue,"
Tidak ada percakapan lagi diantara mereka sampai tempat seblak yang masih ramai karena memang belum terlalu malam.
Mereka masuk ke dalam warung seblak. Mereka memutuskan untuk membungkus seblak dan memakannya dirumah saja. Beberapa menit mereka menunggu, akhirnya pesanan mereka telah dibungkus dan mereka langsung membayar agar cepat pulang ke rumah.
Baru saja Velyn keluar dari warung itu, ia melihat seorang yang memakai hoddie yang sangat ia kenali
"Aldi, lo ngapain?" tanya Velyn menahan tangan Aldi yang baru saja keluar dari toko boneka disamping warung seblak itu.
Aldi yang melihat Velyn tiba-tiba muncul didepannya sedikit terkejut. Ia mengikut tatapan Velyn. Ia langsung melepas tangannya dari genggaman cewek disamingnya.
"Oh, maaf kalo gue ganggu," ucap Velyn berlalu dari hadapan Aldi dan cewek yang tersenyum licik dalam hati.
"Lyn, tunggu gue," kata Aldi sedikit berteriak. Aldi ingin berlari mengejar Velyn yang berjalan cepat didepannya, tetapi tangannya ditahan oleh cewek disampingnya.
"Aldi, ayo pulang," ucapnya manja.
Aldi menghela nafas lalu mengangguk. Ia sempat menatap Velyn yang jauh didepannya memasuki mobil yang ia ketahui adalah milik sahabatnya, Dhissa.
Selama perjalanan pulang, Aldi terus memikirkan Velyn. Akankah sahabatnya itu akan marah padanya?
"ALDI!" teriak cewek disamping Aldi membuat cowok itu menginjak rem mendadak. Kepala cewek itu terbentur kedepan. Ia meringis memegang dahinya. Aldi hanya menatapnya datar seperti biasanya.
"Lo nabrak seseorang," ucap cewek itu masih memegang dahinya.
Aldi mengangguk dan keluar dari mobil untuk melihat siapa yang ditabraknya. Matanya melotot saat melihat siapa yang ada didepannya.
"Jihan,"
..
Sorry ya jrg up.
27 okt 2k20
![](https://img.wattpad.com/cover/214404340-288-k623595.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [ Completed ] ✔
Fiksi RemajaSiapa nih yg ngerasain Friendzone?? Menceritakan kisah Aldi dan Velyn yang terjebak FRIENDZONE. Dengan konflik ringan. Jangan lupa tinggalkan jejak! Start : 9 maret 2020 Ending : 11 desember 2020