11. Si Miku

48 8 0
                                    

"WOII!!"

Velyn melepaskan pelukannya mendengar suara keras dibelakang mereka.

Velyn dan Aldi menoleh ke belakang dan mendapati seorang gadis dengan wajah yang menahan marah.

"Kenapa, Ri?"

"Aldi, lo ngapain sih sama dia?" tanya gadis yang bernama Caleria Delton.

Aldi menaikkan sebelah alisnya. "Trus?"

"Kan gue jadi cemburu Aldi, gue sayang sama--"

"Gue?" potong seseorang yang baru datang.

"Lo siapa? Gue sayang Aldi, bukan lo. Aldi, gue cemburu liat lo sama dia," ujar Ria menunjuk Velyn.

"Emang salah gue?" tanya Velyn santai. Sedangkan Ria menatapnya dengan wajah memerah menahan kesal dengan kedua manusia didepannya.

"Aldi itu calon pacar gue. Jadi, nggak ada yang boleh dekat-dekat dia, termasuk LO! Paham gak sih--"

"Ayo Lyn." Aldi merangkul Velyn melewati Ria yang masih mematung di tempat.

"Gila lo?"

Ria menoleh pada orang disampingnya.

"Iya, kenapa?" balas Ria.

Laki-laki itu hanya terkekeh dan mendudukkan Ria disebuah kursi. Ia duduk didepan Ria.

"Kita punya misi yang sama."

Ria mengernyit. "Maksud lo?"

"Lo suka Aldi kan?" tanyanya yang sudah jelas jawabannya.

Ria mengangguk.

"Gue mantan Velyn," ucapnya tanpa ditanya oleh Ria.

"Trus? Gue harus bilang wow gitu?" balas Ria ketus. Mood nya sedang tidak baik.

"Haduh, oon banget sih lo." Ia menoyor dahi Ria. Sedangkan Ria mendengus sebal.

"Ya, jelasin makanya."

Laki-laki itu menjelaskan pada Ria. Ria hanya mangut-mangut.

------------------------------------'zzz'-------------------------------------

"Pulang bareng gue!"

"Tap--"

"Nggak usah protes."

"Ya, tapi kan--"

"Evelyn."

Velyn bungkam. Kalau sahabatnya itu sudah memanggil nama lengkapnya, berarti ia tidak mau dibantah lagi. Dengan terpaksa Velyn mengangguk.

"Nah, gitu. Nurut sama cogan." Ia mengelus pucuk kepala Velyn.

"Pala lo cogan. Burik aja begaya," cibir Velyn.

"Masa sih? Coba liat baik-baik!" Suruhnya. Ia berdiri menghadap Velyn dan mensejajarkan wajahnya dan Velyn.

Velyn menatap sahabatnya itu. Tidak burik. Bahkan bisa dikatakan sangat tampan. Pantas saja para siswi di sekolah mengejarnya. Ditambah lagi dengan pangkatnya sebagai KETOS yang menambah kepopulerannya.

"Gimana?" Velyn tak bergeming. Ia terlena dengan ciptaan Tuhan didepannya.

"Hey!"

"E--eh," Velyn gelagapan seperti kepergok sedang mencuri jemuran tetangga.

"Hayo, lo pasti abis ngehalu bareng gue. Yakan? Ngaku deh lo."

"Ngaco lo, siapa juga yang ngehalu. Gue tuh mikir, kok cewek-cewek pada suka sih sama lo. Padahal mereka nggak tau sifat asli lo kayak mana."

FRIENDZONE [ Completed ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang