FRIENDZONE [ Completed ] ✔

36

"Lo udah tau, kan? Jadi kita nggak ada hubungan apa-apa lagi selain SEPUPU," ujar Johan menekan kata sepupu.

Vanny mengangguk. "Okeee Bang," ujarnya menepuk-nepuk kepala Johan yang membuat cowok itu melemparkan pelototan tajam padanya.

Velyn menggeleng kepalanya.

"Dasar alay," cibir Velyn keluar dari kelas itu.

"Kayak lo nggak aja."

"Udah-udah. Mending lo balik ke kantin, pasti lo belum bayar," ujar Johan membuat Vanny cengengesan.

"Hehee, kok tau sih?"

***

Velyn berjalan sendirian di koridor. Ia melihat Arvin yang berjalan bersisian dengan Feli berlawanan arah dengannya.

Feli dengan sengaja menubruk tubuh Velyn hingga cwek itu kehilangan keseimbangannya. Beruntung seseorang menangkap tubuhnya.

"Jalan hati-hati, dong," ucapnya menatap Feli nyalang.

Feli menatap Velyn meremehkan. "Najis," ucapnya mengusap bahunya yang terkena bahu Velyn.

Velyn berdiri sambil memasukkan tangannya ke dalam jas.

"Lo itu perusak, nggak lebih dari itu, bitch," ucap Velyn memancing emosi Feli.

"Lo yang rebut cowok gue, Velyn."

Velyn terkekeh sinis. "Najis banget, cowok kayak dia diributin," ujarnya menatap Arvin yang terdiam di tempatnya.

"Yaudahlah, gue mau kita putus."

"Tapi--"

"Tapi apa? Gue bukan cewek bego yang mau mempertahankan hubungan setelah dikhianati," ujar Velyn memotong ucapan Arvin.

Arvin menghembuskan nafas pasrah. "Oke, kalo itu yang lo mau."

Setelah itu, Arvin menarik tangan Feli meninggakan koridor.

Velyn menatap sesorang yang menolongnya tadi.

"Kenapa?" tanya Velyn membuat orang itu menatapnya bingung.

"Kenapa apanya?" tanyanya balik karena tidak paham.

Velyn berdecak keras. "Kenapa lo nolongin gue, bukannya lo benci sama gue, Han?"

Jihan, dia yang menolong Velyn saat didorong oleh Feli tadi.

"Gue nolong lo ya karena sesama manusia harus saling tolong menolong," ujarnya.

"Sejak kapan lo jadi manusia?" tanya Velyn.

"Lo ya," greget Jihan.

Velyn tertawa disusul tawa Jihan. Mereka berdua saling tatap lalu sama-sama menundukkan kepala.

"Maafin gue, Lyn," ucap Jihan penuh penyesalan.

Velyn mengangkat sebelah alisnya. "Nggak salah dengar nih? Seorang Jihan minta maaf?"

Jihan berdecih. "Salah mulu, heran."

Velyn terkekeh lalu memeluk Jihan membuat cewek itu terkejut. "Gue maafin, tapi lo harus traktir gue makan di kantin."

Jihan melepaskan pelukannya lalu mendorong tubuh Velyn.

"Pemerasan lo bangke."

Velyn mengangkat bahunya acuh. "Bodo, mau dimaafin nggak?"

Jihan berdecak lalu merangkul bahu Velyn. "Iyaya tuan putri."

Keduanya berjalan menuju kantin sekolah. Sepanjang perjalanan mereka mendapat tatapan aneh dari para murid yang belum pulang.

"Kok Velyn sama Jihan akrab gitu?" tanya seorang siswi pada temannya saat melewati dua cewek itu.

"Nggak tahu gue, mungkin udah akur kali."

"Udah maaf-maafan kayaknya," ujar temannya yang lain.

Velyn dan Jihan hanya acuh mendengar siswi yang membicarakan mereka. Keduanya sampai di kantin lalu memesan makanan.

"Lo masih suka sama Al?" tanya Velyn pada Jihan sambil mengunyah makanannya.

"Nggak, ngapain juga," jawab Jihan sewot.

Velyn terbahak sampai ia tersedak makanannya sendiri.

"Anjing," umpat Velyn meminum minumannya hingga tersisa setengah.

"Makanya kalau makan itu nggak udah nyoceh mulu," ujar Jihan membuat Velyn menatapnya tajam.

"Lo bohong kan?" todong Velyn.

Jihan berdecih. "Gue nggak suka sama dia, tapi gue cinta, puas lo?"

Velyn terbahak lagi tetapi ia langsung menghentikan tawanya karena seisi kantin menatapnya.

Velyn berdehem meredakan tawanya. "Lo mau jadian sama dia?"

Jihan mengangkat pandangannya menatap cewek di depannya.

"Caranya?"

Velyn menjentikkan jarinya. "Gampang, gue bantuin deh."

"Nggak!"

Dua cewek itu mengedipkan mata mereka menatap sosok di samping mereka.

"Sejak kapan lo di sini, Al?" tanya Velyn menggaruk pipinya.

Aldi duduk di samping Velyn lalu meminum es milik cewek itu.

"Sejak lo berdua masuk ke sini," jawab Aldi menatap keduanya.

Jihan tak berkutik di tempatnya.

"Lo suka nggak sama Jihan?" tanya Velyn membuat Jihan tersedak air ludahnya sendiri.

Jihan menatap Velyn tajam tetapi tak dihiraukan oleh cewek bar bar itu.

Tbc!

11 desember 2020