"Siapa juga yang iri sama cewek manja kayak lo?!"
"MANJA LO BILANG?!"
"Emang," ucap Rahhel menatap Jihan tajam.
"GUE GAK MANJA YA!!"
Aldi mengorek telinganya yang berdengung akibat teriakan Jihan yang dekat telinganya. Ingin rasanya ia menyumpal mulut cewek itu dengan kaos kaki milik Genta yang belum dicuci sebulan.
"Turun lo!" ucap Aldi yang langsung dituruti oleh Jihan yang masih beradu bacot dengan Rahhel. Sedangkan Velyn dan Dhissa menatap kedua cewek itu jengah.
"EITS ADA APA INI?!" seru Glen heboh.
Glen datang bersama Genta, Vero, Fazhura, Johan, Sasha dan teman mereka yang lainnya.
"SOK GELUD SOK!" ucap Calvin yang mendapat jitakan di kepalanya dari Marenz.
"Diam bego," ucap Marenz sedangkan Calvin mengelus kepalanya.
"Sakit bego," balas Calvin pada kakaknya itu.
"Diam woi, orang lagi berantem juga," ucap Fazhura yang berdiri disamping Verro.
"Alah rusuh lo pada," ucap Dhissa menjauh dari Glen yang sengaja berdiri disampingnya. Mereka tidak ada hubungan apa-apa lagi, tetapi masih terlihat biasa-biasa saja, hanya sedikit canggung dari biasanya. Glen menyadari kalau Dhissa menghindarinya, tetapi ia hanya diam. Ia emang salah dan ia sadar akan hal itu. Tetapi ia tidak tau cara menebus kesalahannya dan memilih Dhissa menjauhinya untuk sementara waktu agar cewek itu bisa memaafkan kesalahannya yang mungkin tak bisa dimaafkan.
"Mending mabar aelah, daripada gelud," ucap Reival mengeluarkan ponselnya dari saku celananya lalu duduk di kursi dibelakang mulai masuk ke dalam dunia game nya. Mereka hanya menggeleng melihat kelakuan raja game itu.
"Sana pulang anak manja, ntar dicari Mama," ujar Johan membuat yang lain tertawa kecuali Aldi yang datar-datar saja.
"Ntar ditelpon sama Mama, 'Jihan, kamu dimana? Cepat pulang, jangan main terus apalagi pacaran' gitu," ujar Genta yang membuat yang ada di koridor ikut tertawa.
"Kok kamu gak bantuin aku sih?" tanya Jihan pada Aldi yang diam saja dari tadi.
Aldi mengangkat sebelah alisnya. "Penting?" tanyanya membuat Jihan merengek sambil memeluk tangan Aldi manja.
"HEH ALAY BANGET SIH LO?!" teriak Glen yang membuat Genta sebelahnya mendelik.
"Nah pawangnya marah," ujar Calvin yang mendapat plototan dari Glen dan Aldi.
"Terserah gue lah, mau alay kek, mau apa kek, Aldi aja gak protes," ujar Jihan membela dirinya.
"Heh, kalo gak disuruh sama---" ucapan Glen terpotong karena Johan menjewer telinganya.
"AWWW SAKIT BANG, ANJING LEPAS!"
"Nah sendirinya alay," ucap Jihan membuat Glen melotot menggerakkan tangannya seperti mencekek di udara.
"Pulang lo!" ucap Aldi melepaskan tangan Jihan.
"Bareng kamu!"
Semuanya berdecih melihat kelakuan Jihan pada Aldi. Sedangkan Velyn sudah tak tahan dengan situasi itu duduk disamping Reival.
"Cape sama drama queen," ucap Velyn yang membuat semuanya menatapnya.
"Apa sih?" tanya Velyn menyadari tatapan mereka yang tertuju padanya terutama Jihan yang menatapnya seperti ingin menerkamnya.
"Lo yang kebanyakan drama," ucap Aldi meninggalkan koridor diikuti Jihan yang berlari menyamai langkahnya.
"Apaan sih, gak jelas banget," ujar Rahhel menatap Aldi dan Jihan yang berbelok menuju parkiran.
"Ngapain lo pada?" tanya Marenz.
"Ngamen," jawab Glen asal.
"Cari duit jatoh," ucap Genta.
"Dasar mata duitan," kata Sasha yang berjalan disamping Fazhura.
"Kalo mata hati ya lo, Sha,"
"Apaan sih?"
"Bacot," ucap Johan berjalan duluan meninggalkan mereka yang jalannya lambat seperti jalanan macet.
"Bang tunggu woi!" teriak Velyn yang membuat dirinya menjadi perhatian di parkiran.
"Oh iya, lupa gue," ucap Johan menepuk dahinya saat melihat Velyn yang berdiri didepannya. Ia menyodorkan helm kepada Velyn yang diterima oleh cewek itu.
"Dasar tua," ejek Velyn saat Johan menaiki motornya lalu menoleh.
"Iya bocah," ucapnya menoyor dahi Velyn pelan membuat cewek itu melotot tak terima.
"Gue bukan bocah ya!"
Johan tak menyahuti, ia menghidupkan mesin motornya lalu mengendarainya membelah jalanan kota yang padat pengendara.
"Mau makan dulu gak?" tanya Johan dibalik helmnya.
"Mau seblak," kata Velyn sedikit berteriak agar Johan mendengar suaranya.
Johan mengacungkan jempol kanannya kemudian berhenti di stand seblak di pinggir jalan.
Johan dan Velyn berjalan beriringan masuk ke tempat itu. Velyn memilih duduk duluan dan Johan memesankan seblak level 2 seperti yang dikatakan Velyn tadi.
Mata Velyn tertuju pada seseorang yang duduk di pojok. Matanya memanas melihat interaksi dua orang itu.
"Lo kenapa?" tanya Johan yang baru duduk didepan Velyn. Ia mengikuti pandangan Velyn. Tangannya mengepal dibawah meja. Mata tajamnya tertuju pada seseorang didepannya itu.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE [ Completed ] ✔
Teen FictionSiapa nih yg ngerasain Friendzone?? Menceritakan kisah Aldi dan Velyn yang terjebak FRIENDZONE. Dengan konflik ringan. Jangan lupa tinggalkan jejak! Start : 9 maret 2020 Ending : 11 desember 2020