Jia memasuki kamarnya dengan lunglai. Dia langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur dan memejamkan mata. Sumpah, hari ini Jia benar-benar lelah, letih, cape, atau apalah namanya itu.Akibat dari kerusuhan yang diciptakan teman sekelasnya pada saat jam pelajaran terakhir, membuat dirinya dan satu kelas harus dihukum membersihkan seluruh toilet di sekolah. Bayangkan, yang berbuat paling tidak hanya lima orang, tapi yang dihukum kenapa harus satu kelas?
Sungguh, ini benar-benar tidak adil bagi dirinya dan yang lain pada saat itu fokus belajar meskipun tidak ada guru. Ralat. Jia bukan fokus belajar, melainkan fokus menidurkan kepala di atas meja, alias tidur. Tapi setidaknya, ia tidak membuat kekacauan seperti mereka.
Solidaritas? Halah solidaritas dari mananya. Kalau nyusahin mah iya!
Ting
Jia langsung mendengus mendengar bunyi notifikasi itu. Mengapa tidak nanti saja sih? Nggak tahu apa dirinya hari ini benar-benar cape?
Meskipun Jia rasanya malas, ia tetap meraih ponselnya lalu mengecek siapa orang yang mengiriminya pesan. Kadang keponya Jia suka kumat, penasaran siapa yang mengirimi chat dan apa isi chat tersebut. Tapi kalau lagi malas, chat dari siapa pun itu, mungkin saja akan terbaca dan terbalas esok harinya.
Ternyata Ayu orang yang mengiriminya pesan Wa. Lagi-lagi Jia mendengus. Kenapa sih, orang bernama Ayu ini selalu menerornya? Tidak bisakah dia melakukan hal yang jauh lebih bermanfaat dibanding harus mengganggunya setiap hari?!
Ayu : Jia
Ayu : Gimana? hehe....
Jari jemari gadis itu akhirnya mulai mengetik pesan balasan, karena ia sudah ketahuan jika sedang online. Jia jadi menyesal. Kenapa ia tidak melihat dulu melalui pemberitahuan notifikasi? Kenapa langsung buka Wa? Sumpah bodoh banget!
Jia : Apaan?
Ayu :Pdkt lo sama doi, hehe...
Jia : Apasih lo, hehe mulu
Ayu : Ya kan gue penasaran Jiaaaa
Jia : Serah
Ayu : Ih, kok serah sih?
Ayu : Gue ini lagi membantu lo supaya nggak jomblo terus lho ^-^
Jia : kenapa nggak buat lo aja?
Jia : lo kan juga jomblo
Ayu : gini ya Jiaa, kalau urusan gue itu lo kagak usah khawatir, gue udah ada gebetan ehehe
Ayu : sekarang gue mau ngebantu lo, biar masa sma lo itu berwarna tauu
Jia : tapi gue nggak butuh!
Ayu : Ah elo mah, belum juga kenalan
Ayu : Doi ganteng lho Jia
Ayu : Temen kelas lo kalah gantengnya
Jia : Gue nggak peduli
Itu balasan terakhir dari Jia. Mau Ayu masih mengirimi chat, Jia tidak peduli. Untuk saat ini ia butuh ketenangan.
Sudah cukup sampai hari ini saja. Jangan ada Ayu lainnya yang menawari hal tidak berguna semacam itu. Jangan pula ada chat dari nomor yang tidak ia kenali lagi. Ayu boleh saja muncul, tapi tidak boleh membawa atau membahas hal-hal yang tidak ia inginkan. Cukup sampai itu saja. Cukup.
Tok tok tok
"KAKAKKK, DIPANGGIL MAMAAA."
Tok tok tok
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Jia!
Novela Juvenil[ Segera diterbitkan ] Berawal dari Chat mereka kembali bertemu. Jia Indira Lituhayu. Cewek yang dikenalkan seseorang lewat chat pada Arkan. Katanya Jia itu pendiam, kalem, dan baik hati. Namun begitu mengetahui kalau ternyata Jia ini adalah temanny...