13

39.1K 1K 9
                                    

Mengingat pasien corona semakin meningkat, sekolah kita di perintahkan belajar di rumah dan memperiapkan diri untuk UN selama 14 hari dan untuk mencegah penyebaran virus. So, aku sempatkan update.

SELAMAT MEMBACA🧡

©©©

Tiga hari sudah mereka lalui di maldives oh no, bahkan empat hari karena ada sesuatu hal. Kini mereka sudah kembali memasuki sekolah dan belajar seperti biasa, mengingat ujian akan segera tiba.

"eh eh rosjeh itu ada apa di sana, kok rame-ramean?"tanya vivian teman sebangkunya hari ini yang meranjak menjadi temannya.

Kebetulan sekali hari ini renata tidak masuk, jadi dia sebangku dengan putri vivian. Dan kebetulan juga anaknya baik walaupun suka ceplas ceplos tak disaring jika berucap dengan mulut cabenya itu. Bahkan nama rose saja dia panggil dengan ejaan ROSJEH. Roselina hanya menggelengkan kepala jika melihat kelakuan vivian.

Mata roselina menerawang apa yang di tunjuk vivian tadi, lalu matanya membundar kaget saat di depannya ada tawuran. Yang dia tahu, setengah dari mereka memakai seragam yang sama dengannya dan separuhnya seragam sekolah lain.

"aduh vi gimana dong? Itu kok mereka lari ke sini SIHH VIVI AYO LARI!"

Roselina langsung berlari kencang sebari mencekal lengan vivian.

"rosjeh gw takut!!"teriak vivian sebari lari

Roselina tak menjawab, dia hanya berlari dan sesekali melihat kebelakang. Saat dirinya melihat kebelakang, di sana ada sean yang berlari kencang ke arahnya lalu tiba di sisinya. Sebari berlari, sean menggenggam tangan rose lalu membawanya berbelok arah ke dalam gang kecil di susul vivian dan jauh sekali di belakang sana, angga juga malah mengikuti sean.

"hah hah itu kenapa si se?"tanya roselina sebari ngos-ngosan akibat capek

"lebih baik lo panjat ni dinding. Sekarang!"perintahnya dengan tegas

Roselina mematuhinya lalu menaiki pundak sean untuk menjadi pijakannya supaya bisa menggapai tembok beton itu. Setelah sampai di atas, roselina menunggu vivian naik tapi saat itu juga, sekelompok siswa tadi datang tapi untungnya, jauh di sana angga menahan serangan lawannya untuk mencegah mereka menyerang sean yang sedang membantu roselina dan vivian pergi. Vivian dengan cepat menaiki pundak sean sebari di bantu roselina dari atas.

"abis ini, cepet pulang kerumah. Ngerti?!" roselina mengangguk cepat lalu dia menyuruh vivian untuk turun

"hati-hati!" ujar sean saat roselina akan turun

BRUKK

"ahkkk pantat gw jeh ishh sakit"rintih vivian

"ayok cepat vi, nanti ada yang nyusul"

Roselina langsung menghubungi sopirnya dan menginttuksikan memakai sirine di mobilnya. Tepat di ujung gang, mobil hitam mengkilat berhenti di depannya dengan suara sirine. Roselina memasuki mobil itu diiringi vivian.

"tunggu di sini dulu ya pak"

"sirine buat apa non? Apa ada masalah?"

"gak pak. Gak ada"

10 menit kemudian, roselina menyuruh sopirnya bergegas pulang dengan melewati jalan tadi. Sengaja roselina ingin melihat kondisi di sana apakah sudah aman atau tidak. Saat melewati jalanan tadi, ternyata tempatnya sudah terisolasi bersih tanpa ada siswa-siswa tadi. Kini mobilnya melaju ke kediaman vivian untuk mengantarkan gadis itu, lalu melaju lagi menuju mansion raquell.

Dalam mansion, vernon mengalihkan matanya dari laptop ke arah adiknya yang kebetulan menyadari maksud tatapan itu. Dia menatap tajam adiknya seolah berkata kenapa baru pulang?

MY COOL BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang