23

36.4K 1.1K 101
                                    

SELAMAT MEMBACA🧡

"sayang, bangun ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sayang, bangun ya. Papah pulang nih"

Setelah pulang dari kediaman tiffin dan kembali ke rumah sakit, richard enggan sedikitpun melepaskan genggaman tangannya pada tangan rose. Vernon sedari tadi hanya diam, setelah mengusap dan mengecup dahi adiknya.

Kembali ke jaman dulu. Vernon merasakannya. Saat ibunyi terbaring di brangkar rumah sakit lalu tertidur dan tak pernah kembali. Sekarang, vernon ingun adiknya baik-baik saja, tidak seperti mamahnya. Richard enggan berpindah kursi juga, karena ia takut. Takut akan kondisi roselina yang sekarang.

Sekarang hampir jam delapan, hanya kurang lima menit. Dokter bilang, efek obatnya akan sirna saat jam delapan atau kurang. Tapi sekarang? Belum ada tanda-tanda roselina akan sadar.

"lima menit lagi. Mungkin kita harus menunggunya sampai detik terakhir"ujar richard berusaha berpikir positive

"vernon__merasakan hal yang aneh pah"

"maksud kamu?"

"gak tau__hanya saja__vernon merasa, roselina__"ucapan vernon mulai lirih dan seketika dadanya merasakan hal aneh. Sakit.

Richard segera berdiri dan mengarahkan tangannya pada hidung putrinya. Lalu kedua jarinya tertempel di urat nadi leher roselina. Karena tak puas, richard menyibakan selimut anaknya lalu mendengarkan degup jantung rose.

DEG

dengan cepat, richard menekan alarm peringatan di sisi brangkar supaya dokter bergegas keruangan anaknya. Sedangkan vernon, ia langsung berlari ke luar untuk mencari perawat dan dokter.

"sayang please. Jangan tinggalin papah, Papah mohon roselina. Ayo bangun sayang, jangan sampai obat tidur itu mempengaruhi kamu ROSELINA BANGUN"

Terdengar grasak grusuk langkah kaki orang memasuki ruangan roselina. Dokter dan perawat yang membawa defibrilator dan alkes lainnya bergegas melakukan tugas mereka.

"mohon tuan-tuan tunggu di luar sebentar, saya akan memeriksa pasien"

Richard dan vernon menunggu di luar ruangan. Mereka dilanda rasa takut, takut kehilangan orang berharga untuk kedua kalinya. Vernon duduk dilantai sebari menyender di dinding dekat pintu dan richard terus berdiri melihat apa yang dokter lakukan pada anaknya lewat kaca tengah pintu.

"kenapa diluar om?"

Angga, erlan dan renata baru saja tiba dan langsung bertanya kala melihat kedua lelaki itu berada di luar ruangan. Richard dan vernon menolehkan matanya dan kembali ke posisinya karena tak ada niatan menjawab.

Mereka bertiga yang kepo akhirnya menengok ke arah pintu. Renata langsung membelalak saat tahu roselina lagi di tangani dokter.

"ros-roselina kenapa om?"cicit renata

MY COOL BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang