34

28.2K 771 26
                                    

SELAMAT MEMBACA🧡

Hati-hati ya buat yang puasa soalnya sedikit percikan, sedikit ya :)

Sean membalikan badannya menghadap roselina dan melempar jas kantornya sembarangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean membalikan badannya menghadap roselina dan melempar jas kantornya sembarangan.

Dia kembali berbalik dan melangkah keluar kamar. Roselina yang takut sean beneran pergi akhirnya melihat keluar.

Roselina bernapas lega saat sean masuk ke ruang kerjanya. Ingin membujuk sean, dia membuat secangkir teh hangat di dapur.

TOK TOK

Roselina masuk kedalam dan melihat sean sedang berkutat pada berkas-berkasnya juga komputer di hadapannya.

"ini, aku buatin teh supaya kamu relax"dia menaruh tehnya di sisi meja sean

Sean masih tak menanggapi, roselina menautkan jari-jarinya dan diam sejenak sedang mengumpulkan kata-kata untuk sean.

Saat akan bicara, roselina malah mendengar suara tangisan bayi.

"aku ke atas dulu"buru-buru roselina ke atas untuk melihat anaknya

Beberapa menit kemudian, istri sean itu kembali ke ruang kerja suaminya dan bibirnya akan mulai bicara tapi gagal lagi.

Roselina kembali ke atas karena ansel lagi-lagi menangis.

Akhirnya, roselina tertahan di kamar ansel sampai malam karena bayinya terus menangis dan lama kelamaan, badan ansel panas.

Roselina kembali ke ruang kerja sean karena ingin ngasih tahu bahwa anaknya deman dan harus di bawa ke dokter.

"sean, badan ansel panas. Kita harus membawanya ke dokter"

Sean melirik sekilas dan mengeluarkan ponselnya.

"tolong datang ke rumah saya. Terima kasih"

Setelah menelpon, sean jalan dengan pelan ke kamarnya dengan masih mendiamkan roselina.

"sean! Ansel demam! Kita harus bawa dia ke dokter!"

"bentar lagi dokter datang"ketus sean dan menutup pintu kamar

Roselina kembali masuk kedalam kamar ansel sambil menunggu dokter panggilan.

Dan benar saja, selang berapa menit dokter itu datang.

"bagaimana keadaan anak saya?"tanya roselina khawatir

"tidak papa, anak anda hanya demam biasa. Saya sudah membuat resepnya, silahkan tebus obatnya di apotek"

"ouhh terima kasih dokter. Bi, tolong tebus resep ansel ya"pembantu itu mengangguk dan ikut pergi keluar bersama dokter tadi

Setelah menenangkan ansel yang terus menangis dan menunggu pembantunya, akhirnya roselina bisa tenang karena bibinya datang membawa obat.

MY COOL BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang