19

33.5K 953 56
                                    

SELAMAT MEMBACA🧡

"haha jadi kamu sekolah di garuda?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"haha jadi kamu sekolah di garuda?"

"iya. Eh ini BBQ-nya udah matang, cuy ambilin piring"

Lalu pria yang di panggil cuy itu mengambilkan diki piring. Roselina yang gemas ingin membantu akhirnya mengambil capitan satunya dan membantu diki memanggang.

"eh gak usah, gak papa. Nanti bigboss tahu gw kena marah lagi"

"gak papa. Dia lagi sibuk, gak bakal ngurusin kita"

Saat roselina mengelap piring untuk menampung BBQ, dia terkejut saat tubuhnya tiba-tiba di balik mengahadap dada bidang seseorang. Tak lama, orang itu menyingkirkan piringnya dan menarik roselina ke kamar.

Tunggu, kaki roselina berhenti tepat di depan pintu kamar sean. Roselina tidak mau masuk.

"lepaskan aku sean"

"masuk"

"gak mau"

"masuk"

"aku bilang gak mau!. Lepaskan tangan aku"ucapnya lagi sambil meronta

"MASUK ROSELINA"

"GAK MAU. AKU GAK MAU MASUK KE RUANG BEKASAN"

"ouh oke"

Sean menarik roselina dan membantingnya ke sofa di ruang santai yang biasanya banyak orang berlalu lalang. Sean membuka jaketnya dan meleparnya dengan kasar. Roselina hendak bangun tapi dengan cepat badan sean keburu menindihnya.

"lo berani make baju ini?"

"bukan salah aku. Minggir"

"lo berani bikin mereka natep lo?"

"minggir sean! Jangan lupakan untuk tidak menyentuhku!"

"lo berani deketin cowo lain? Hah?!"

Jika harus jujur, roselina sedikit menciut kalau di hadapkan dengan emosi sean.

"itu bukan kesalahan. Aku punyak hak!"

"dan gw punya hak atas lo!"

"EKHERM. Bakal banyak yang lewat, jalannya gw fortal__mau?" ujar seseorang

"gak usah. Biarkan mereka lewat. Gw gak peduli, dia sendiri yang bilang jangan sembunyi-sembunyi. Biarkan mereka tahu"jawab sean dengan santai tanpa menoleh ke sepupunya

Satria hanya menggelengkan kepalanya dan kembali ke luar dengan banyak minuman bersoda. Yah, dia juga orang yang mengantar roselina saat pertama kali ke sini lalu menangis saat pulang.

Roselina berontak dengan keras tapi usahanya selalu gagal. Karena risih, sean mengunci tangan roselina di kedua sisi gadis itu dengan tangannya. Matanya tak berhenti menajam terutama pada leher dan bahu roselina yang terbuka. Kulit ini, kulit yang mampu membuat jakun sean bergerak gelisah. Perut ratanya yang terbuka dan kembang kempis karena nafas roselina. Sean merasakan semuanya. Dia tidak ingin berbagi pemandangan dengan orang lain.

MY COOL BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang