MY COOL BOYFRIEND

29

SELAMAT MEMBACA🧡

Aluna Ricardo adalah teman kelas sean waktu smp yang berakhir mencintainya.

Waktu smp, sean sangat membenci yang namanya percintaa. Karena teman-temannya selaku mengeluh dan hancur karena cinta.

Tapi dengan se-enak jidat, luna datang mendekatinya dan menyatakan cinta padanya.

Sean sama sekali tidak baper tentang pengungkapan luna, malahan dia jijik.

Apalagi saat aluna dengan paksa mencium bibirnya. Dia merasa di lecehkan sebagai pria.

Jangan salah ya, sean ngaku cowok gak bener. Tapi gak pernah main sentuh cewek lebih dari rangkulan kalau lagi jahil sama para siswi.

Karena perbuatan tak senonoh aluna pada bibirnya oh bukan__tangan aluna juga pernah meraba perut dan dada bidangnya.

Setelah kejadian itu, sean melakukan kontak lebih pada wanita yang sering ia jahili di sekolah. Semacam ciuman yang di ajarkan aluna.

Mungkin karena kelakuan aluna yang seperti jalang dan barbar yang membuat diri sean membencinya. Terutama saat luna yang pertama kali menjamahnya.

Karena sudah merasakannya, pada awal SMA dia melakukan hal yang lebih dari ciuman. Yaitu melakukan hubungan intim bersama beberapa wanita bayaran.

Dan saat malam perpisahan smp, aluna di gosipkan telah tidur dengan temannya. Dan itu membuat sean berpikir lagi bahwa aluna sungguh menjijikan. Bitch. Lalu aluna pergi ke jepang untuk melanjutkan SMA.

Selepas dari kantor, sean pergi menuju kampusnya.

Apa roselina sudah pulang?

Keluar dari mobil sportnya dan berjalan ke arah lobi kampus untuk melihat jadwal pelajaran hari ini.

"ternyata sudah pulang"gumam sean

••

"hahhh capeknya"keluh nya dengan duduk berselonjor di kursi kebanggaannya.

TOK TOK TOK

"masuk"

CEKLEK

"permisi nona, ini proposal tentang pembangunan hotel asia di berlin bagian barat"

"apa ada masalah dengan pembangunan itu?"

"saya rasa__semuanya berjalan dengan baik nona. Silahkan di periksa proposalnya, barangkali anda ada penambahan atau pengurangan"

"baiklah, nanti saya periksa. Terima kasih ya lusi"

"sudah tugas saya__kalau begitu, saya permisi"pamit lusi dengan ramah

Setengah hari roselina di sibukan dengan berbagai kertas. Melirik jam tangannya, dan ternyata sudah jam tiga.

Roselina membereskan berkas-berkas yang bertumpuk dan mengambil tasnya lalu keluar ruangan.