My Baby 5

10.2K 581 24
                                    

Tiga hari sebelum ujian kelulusan, sekolah di liburkan untuk persiapan dan ketika hari ujian tiba. Semua siswa datang tepat waktu tanpa ada yang terlambat.

Semua siswa sudah masuk ke dalam kelas masing-masing. Naruto hanya menyapa kedua sahabat baiknya dan fokus dengan buku materi pelajaran hingga bel sekolah berbunyi dan guru sudah masuk ke dalam kelas.

Intruksi dari sang guru di dengarkan dengan baik, semua buku yang ada sudah berada di dalam tas serta barang-barang yang memungkinkan untuk contekan.

Ujian di hari pertama ada dua mata pelajaran dan untungnya Naruto sudah belajar dengan sangat baik sehingga dapat menjawab tanpa ragu dan dia berhasil menyelesaikan semua soal sepuluh menit sebelum bel berbunyi.

Semoga dia lulus dengan nilai baik, sudah cukup dia membuang-buang waktu dulu karena sibuk kerja dan tidak punya waktu untuk belajar.

Ujian kelulusan di selenggarakan selama tiga hari dan di hari ketiga banyak siswa di beri masukan untuk masuk ke Universitas yang cocok untuk mereka.

Naruto sendiri tidak apa dia akan kuliah atau tidak tapi sejujurnya Naruto ingin sekali kuliah dan mengambil program studi Hubungan Internasional, pasti menyenangkan bisa bekerja di kantor seperti kedutaan.

Setelah semuanya selesai, Naruto menunggu di depan pintu gerbang sekolah karena Sasuke akan datang menjemputnya. Karin tadi sudah pulang karena mau mengurus dokumen untuk lanjut ke Universitas dan Hinata juga tapi Hinata melanjutkan studinya ke luar negeri sesuai arahan kedua orang tuanya.

Mobil Sasuke sudah datang, Naruto masuk dan duduk di sebelah Sasuke.

"Bagaimana ujian hari ini?"

"Baik." Naruto mengangguk-anggukan kepalanya.

"Bagus."

"Umm ... kak?"

"Hm?"

"Ummm ... boleh nggak Naru kuliah?"

"Boleh setelah anak kita lahir dan berusia satu tahun, gimana?" jawab Sasuke, dia melirik Naruto yang terlihat senang mendengarnya.

"Serius?"

"Iya." Sasuke mengangguk singkat.

"Yes!" Naruto terpekik senang.

Sasuke menggelengkan kepalanya pelan, tapi dia juga ikut tersenyum melihat ekspresi Naruto.

"Tapi ingat kuliah sama rumah tangga harus seimbang dan kita akan segera pindah ke rumah yang sudah saya beli."

Naruto mengangguk setuju, "Iya kak Naru ngerti, kakak beli rumah dimana?"

"Di daerah Oto komplek perumahan Himawari."

"Wah disana rumah mewah semua." Gumam Naruto pelan, "Kapan kita pindah kak?"

"Besok, saya sudah ambil libur untuk tiga hari."

"Waah jadi besok kita pindahannya!" seru Naruto heboh sendiri.

Naruto masih sangat muda jadi wajar jika terkadang masih terlihat seperti anak kecil tapi Sasuke suka, karena Naruto selalu ceria dan bisa menghiburnya di kala dia merasa lelah dengan semua tingkahnya yang menurut Sasuke sangat lucu dan imut.

oOo

Hari ini semuanya sudah siap untuk di pindahan, para pekerja dari jasa pindahan sudah datang dan bergotong royong mengeluarkan semua barang dari dalam apartemen Sasuke yang sekiranya di butuhkann di rumah baru mereka nanti.

Sasuke terlihat sibuk menelpon seseorang sejak lima menit yang lalu dan belum selesai sementara Naruto mengintruksi para pekerja apa saja yang harus di bawa. Naruto terlihat imut dengan dress pendek selutut pemberian dari Neji, rambutnya di kepang satu kebelakang dengan di beri pita di ujung rambut dan sebuah jepit rambut berbentuk bunga di kepalanya di sisi kanan. Manis sekali.

Sasuke menutup telponnya dan beralih menatap Naruto yang duduk di sofa memperhatikan semuanya. Setelah ini Sasuke akan membelikan banyak dress selutut untuk Naruto. Di hampirinya istrinya itu dan Naruto memperhatikannya dalam diam.

"Ayo kita kerumah baru."

Naruto tersenyum seraya mengangguk dan menerima uluran tangan Sasuke. Tangan besar itu menggenggam erat tangannya dan terasa hangat.

"Yeay rumah baru!" ucap Naruto pelan, nada suaranya terdengar bahagia membuat Sasuke senang.

Selama perjalanan menuju rumah baru, Naruto menceritakan banyak hal tentang sekolahnya dan semua kenakalan Naruto ketika masih kecil. Sasuke pun baru tahu kalau Sasuke adalah cinta pertama Naruto.

"Kakak cinta pertama Naru dan akan menjadi cinta terakhir Naru." Ucap Naruto pelan karena merasa malu saat mengatakannya.

Sasuke menghentikan laju mobilnya di pinggir jalan, ia berbalik menyamping memperhatikan istrinya yang terlihat bingung.

Sasuke terdiam cukup lama, "Kamu bukan cinta pertama saya tapi saya berjanji kamu adalah cinta terakhir saya, karena saya sebelumnya pernah menikah tetapi kami bercerai dia tidak mencintai saya, cinta saya bertepuk sebelah tangan. Terima kasih sudah mencintai saya, sayapun akan mencintai kamu sepenuh hati saya."

"Kakak pernah menikah?" tanya Naruto, ia hampir tidak percaya mendengar penjelasan Sasuke.

Sasuke mengangguk, "Semua itu hanya masa lalu dan kamu masa depan saya." Sasuke membenarkan posisi duduknya dan kembali menyetir menuju rumah baru mereka.

Naruto tidak mau lagi membahasnya karena masa lalu biarlah berlalu. Sekarang hanya akan ada masa depannya bersama Sasuke serta anak-anaknya. Naruto mengelus perutnya yang mulai membuncit, ia tersenyum. Anak ini akan menjadi kebahagian untuk Sasuke dan dirinya.

Rumah baru mereka sesuai dengan ekspetasi Naruto, mewah. Tapi rumah mereka di desain klasik tapi kesan mewah masih mendominasi. Rumah berlantai dua dengan cat putih dan abu yang mendominasi. Sangat bagus dan nyaman untuk di tinggali. Semua pekerja sudah sampai lebih dulu dan menyusun semua barang-barang mereka sesuai intruksi Sasuke dan setelahnya para pelayan yang berjumlah lima orang dan dua orang juru masak saling membantu membersihkan rumah dan memasak makan siang sedangkan di luar satu orang penjaga dan satu tukang kebun.

Sasuke membawa Naruto masuk ke dalam kamar mereka yang ada di lantai dua, kamar ini sangat luas dari pada kamar mereka yang ada di apartemen.

"Kamu suka?"

Naruto mengangguk, "Sangat suka kak." Naruto mengedarkan pandangannya.

Sasuke memeluk Naruto dari belakang, kedua tangannya melingkari perut Naruto. Dimana anak mereka berada disana.

"Di rumah ini, anak-anak kita akan tumbuh dewasa."

Naruto tersenyum mendengarnya, ia pun menyandarkan punggungnya ke tubuh Sasuke.

"Jangan main lagi ke club malam ya ayah, nanti ada yang hamil." Naruto mendongak menatap Sasuke dengan ekspresi cemberut.

Sasuke terkekeh pelan dan mencium gemas hidung Naruto, "Tidak akan mami." Sahutnya geli dan istrinya itu pun tersenyum kecil.

Selesai~

SasuFemNaru Short Story 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang