Pagi harinya.
Naruto telat bangun pagi ini dan inilah jadinya, dia gelabakan menyiapkan bukubuku dan juga berkas-berkas seperti makalah dan proposal yang semalam dia kerjakan tapi belum di jilid bahkan dirapikan belum setelah di print.
Lima belas menit kemudian akhirnya dia bisa bernapas lega setelah semuanya selesai lalu langsung masuk ke dalam kamar mandi dan menyelesaikan mandi dalam waktu lima menit tak sampai lalu pergi begitu saja tanpa sarapan terlebih dahulu dan sepertinya Sasuke masih marah, buktinya dia tidak di bangunkan.
Sesampainya di kelas, Naruto kembali menghela napas lega karena ternyata dosen yang datang hari ini adalah Kakashi-koushi, si dosen yang rajin telat dan suka baca novel hentai setiap hari tapi masih hobi menjomblo.
"Kau tak apa Naruto?" tanya Ayame.
Naruto mengangguk lalu menaruh kepalanya di meja karena gugup dan juga lelah.
"Kamu kurang tidur?" tanya Ayame lagi setelah melihat lingkaran hitam dibawah matanya.
"Ya begitulah, aku harus menyelesaikan dua makalah dan proposal sekaligus." jawab Naruto lesu.
Ayame menggelengkan kepalanya pelan lalu mengeluarkan susu kaleng dari dalam tasnya dan diberikan kepada Naruto. "Minumlah, sepertinya kau lelah sekali."
Naruto mengangguk dan menerima susu kaleng itu, "Thanks." Ayame mengangguk sambil tersenyum.
"Naruto, apa kau tahu kalau Sasukekoushi besok ulang tahun loh." ujar Ayame antusias karena dia juga salah satu dari Sasuke lope-lope.
"Aku tahu," karena dia suamiku, lanjutnya dalam hati. Naruto melempar kaleng susu yang isinya sudah habis dia minum, masuk ke dalam kotak sampah di dekat pintu masuk.
"Aku akan memberinya apa ya?" dan Ayame mulai berbicara panjang lebar mengenai Sasuke tanpa sadar kalau Naruto cukup kesal mendengarnya. Efek samping punya suami tamvan!
🐤
🐤
"Naruto!" panggil Sasori dari kejauhan.
Mendengar namanya di panggil, Naruto langsung menoleh kebelakang dan melihat Sasori menghampirinya.
"Yo~" sapanya sambil merangkul pundak Naruto dan tanpa mereka ketahui ada sepasang mata elang sedang menatap mereka tajam.
"Besok aku akan pergi Wina. Kau mau oleh-oleh apa dari ku hm?" Naruto mengerucutkan bibirnya kesal.
"Kau ini sedang mengerjakan skripsi bodoh!" ketus Naruto.
Sasori nyengir lebar sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Yaelah, liburan dikit napa, aku stres liat barisan tulisan udah kayak prajurit berbaris rapi yang tak dapat di ganggu." ujar Sasori dan ikut mengerucutkan bibirnya dengan lucu membuat sebagian gadis yang melihatnya hanya bisa gigit jari karena melihat wajah tamvan dan imutimut milik Sasori.
"Terserah kau sajalah." Naruto melepaskan rangkulan kakak sepupunya itu dengan kasar.
"Oy!" seru Sasori tidak terima lalu kembali merangkul Naruto membuat mata elang disana semakin menajam siap menerkam.
"Ku dengar kau menjadi tutor di acara seminar bedah buku di Ame, besok. Apa boleh aku ikut?" tanya Sasori tapi lebih tepat terdengar seperti permintaan ketimbang pertanyaan.
"Untuk apa? Aku tidak tahu aku bisa datang atau tidak." jawab Naruto sekaligus bertanya.
"Hinata, penulis muda dengan pen name Lavender. Pasti akan datangkan?" Naruto mengangguk.
"Aku mau dekat dengannya." ujar Sasori setengah berbisik.
"Dasar playboy!" seru Naruto keras lalu kembali pergi meninggalkan Sasori tapi Sasori malah menarik kerah baju Naruto seperti menangkap anak kucing.
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuFemNaru Short Story 18+
FanfictionSEBAGIAN SUDAH ADA VERSI PDF DAN BERBEDA DARI VERSI WATTPAD Kumpulan short story SasuFemNaru Di update hanya malam hari