🎵 Anneth - Mungkin Hari ini, Esok dan Nanti
🌸🌸🌸
Naruto terisak pelan di dalam kamarnya mengingat perkataan Sasuke. Dia tahu Sasuke kecewa dan marah kepadanya, Naruto bisa memahaminya tetapi ia sangat sedih karena Sasuke tidak percaya kepadanya dan juga janin yang sedang dia kandung. Ia menyesal karena sudah menerima ajakan Sakura untuk bertemu dan menyesal sudah mengenal Toneri, sahabat baik Sasuke.
Tubuhnya menggigil ketakutan karena mengingat hari dimana tubuhnya di telanjangi, dan dengan leluasan Toneri melecehkannya. Menyentuh setiap lekuk tubuhnya namun mereka tidak menyatu. Namun perbuatannya cukup membuat Naruto trauma bahkan ia takut ketika Sasuke menyentuh tangannya atau ingin menciumnya.
Naruto selalu punya cara untuk menghindar dari sentuhan fisik bersama Sasuke dan ia hanya diam ketika Sasuke mulai curiga dengan sikapnya yang berubah drastis.
"Maafkan aku!" Naruto terisak seraya menjambak kuat rambutnya sendiri. Ia tidak bisa berpikir apapun selain hanya bisa menangis dan menjerit ketakutan.
Dua jam terlewati, Naruto mulai menguatkan dirinya sendiri dan mengingat ada nyawa lain di dalam dirinya. Naruto akhirnya punya kekuatan untuk bangkit.
Naruto mulai memasukan semua pakaiannya ke dalam koper dan untungnya ia mempunyai tabungan hasil kerjanya selama ini dan lebih dari cukup untuk nanti setelah melahirkan karena biaya melahirkan sudah di tanggung pemerintah. Ia tidak akan pusing nanti.
Naruto mengganti gaun pernikahan yang masih ia kenakan dengan celana jeans, kaus panjang dan mantel. Rambut pendeknya ia kuncir kecil kemudian mengenakan topi. Ia melirik jendela kamar apartemennya dengan pandangan hampa, sebentar lagi musim gugur akan segera berakhir. Musim dingin akan tiba dan itu membuatnya semakin merasa sedih.
Naruto menyeret kopernya keluar dari gedung apartemen menuju salah satu toko perhiasan untuk menjual beberapa perhiasan yang ia miliki termasuk yang Sasuke berikan kepadanya karena di masa depan ia butuh banyak uang. Hanya sebuah kalung dengan liontin cicin berukir nama Uchiha Sasuke & Uzumaki Naruto yang tidak ia jual.
Naruto kembali menyeret kopernya menuju stasiun bawah tanah. Ia akan meninggalkan Konoha dan entah kapan akan kembali, Naruto mengedarkan pandangannya sebelum akhirnya ia menuruni anak tangga menuju stasiun kereta. Ia pasti akan merindukan Konoha.
Sasuke-kun, aku mencintaimu dan akan selalu begitu. Maafkan aku, selamat tinggal.
.
.
Kecewa adalah perasaan yang Sasuke rasakan saat ini. Wanita yang sangat ia cintai dan mungkin saja berbeda dengan wanita lainnya ternyata sama saja.
Kedua tangannya terkepal erat saat mengingat masa-masa indah mereka bersama. Naruto adalah sosok wanita yang ceria dan tingkah pecicilannya selalu berhasil membuat Sasuke gemas bahkan ia pernah tertawa karena tingkah polos Naruto.
Hanya bersama Naruto, Sasuke jadi jauh lebih hidup dan mempunyai warna di dalam hidupnya tapi wanita itu akhirnya berhasil menghancurkan angan-angan dan harapan Sasuke bersamanya.
"Aarrrgh!" Sasuke berteriak kesal bahkan saat ini ia menangis di kamar hotel yang sebenarnya akan menjadi saksi bisu malam pertama pernikahan mereka.
Semua benda ia hamburkan bahkan selimut yang terlipat rapi ia tarik dengan kasar karena kesal melihat banyaknya kelopak bunga mawar merah yang bertaburan.
Tok! Tok! Tok!
"Tuan, ini saya!"
Sasuke hanya terduduk diam di sisi ranjang menghadap pintu balkon yang terbuka, di tangannya terdapat sebotol wine yang sudah tertinggal setengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuFemNaru Short Story 18+
FanficSEBAGIAN SUDAH ADA VERSI PDF DAN BERBEDA DARI VERSI WATTPAD Kumpulan short story SasuFemNaru Di update hanya malam hari