Dr. Kawaii 3

2.6K 232 6
                                    

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Jenderal Sasuke tajam melepaskan pelukannya.

"I-i-itu karena anda demam." jawab Naruto gugup.

Sasuke menghela napas panjang menatap Naruto tidak suka, "Lalu kenapa kau berbau bunga Lavender?!" tanyanya.

"Itu ... Karena saya suka bunga Lavender dan selalu membawa wewangian bunga Lavender." jawab Naruto menunjukan gantungan norigae yang memiliki kantung kecil dengan hiasan batu giok di pinggangnya.

"Sial!" Sasuke mendesis tajam dan beranjak bangun.

"Jenderal!" seru Iruka khawatir, "Sebaiknya anda istirahat dan Perawat Naruto akan merawat anda dengan baik." ujarnya di angguki Naruto dengan cepat.

Sasuke melirik Naruto tidak suka lalu berbalik menatap Iruka, "Kau tahu sendiri jika mimpi buruk itu datang lagi, aku tidak akan bisa tidur lagi." ujarnya pelan seraya meraih jubah hitam miliknya lalu keluar dari kamar.

"Jenderal! Udara malam tidak bagus untuk kesehatan anda!" seru Naruto seraya berlari mengikuti langkah sang Jenderal.

Langkah Sasuke terhenti dan berbalik kebelakang menyebabkan Perawat mungil dengan wajah imut itu kembali menghantamnya.

"Kau!"

"Akh! Maafkan saya Yang Mulia Jenderal!" seru segera menyingkir dan berojigi.

"Kau sangat menyebalkan!" desis Sasuke tak suka, "Saya tidak butuh perawat sepertimu!" ujarnya tajam.

"Tapi saya bertanggung jawab dengan anda malam ini, Yang Mulia Jenderal!" jawab Naruto tegas dan terlonjak kaget saat Jenderal berbalik menatapnya dengan sepasang manik tajam.

"Jenderal kenapa warna mata anda sekarang hitam?" tanya Naruto baru menyadari satu hal.

"Lancang! Kau sungguh ingin mati?!"

"Ti-ti-tidak Yang Mulia! Ampuni ketidak sopanan saya!" Naruto segera bersujud di bawah kaki Sasuke.

"Pergi dari hadapanku sekarang!"

"Tapi Yang Mulia--"

"Kau ingin mati sekarang?"

"Tidak Yang Mulia!"

"Pergi sekarang!"

"Baik Yang Mulia!"

"Anda terlalu keras dengan Perawat muda itu, Yang Mulia." ujar Iruka merasa kasihan dengan Naruto yang berlari tergopoh-gopoh.

"Dia terlihat ceroboh dan bodoh, aku tidak suka." ujar Sasuke dingin, "Bahkan dia tidak tahu mengapa aku memiliki mata Dewa, dia benar-benar bodoh dan tidak belajar Sejarah." lanjutnya seraya berjalan kaki menyusuri taman Istana Yuki yang bernuansa putih karena banyaknya bunga Melati yang tumbuh subur dan harum mewangi.

"Saya akan mengirim teguran ke Biro Kesehatan untuknya."

"Hn."

"Jenderal, apa anda baik-baik saja?"

"Pemuda itu, kenapa dia mirip dengan putri Jenderal dari Timur, Jenderal Namikaze Minato?" Sasuke berbalik menatap Iruka yang tampak kaget dengan pertanyaannya.

"Jenderal dari Timur, tidak memiliki anak."

Sasuke mendengus mendengarnya, ia berbalik dan kembali berjalan di ikuti oleh Iruka di belakangnya.

"Dia memiliki seorang putri yang cantik dan manis, ketika aku berlatih di bawa pimpinannya. Aku di kenalkan oleh Guru dengan putrinya." ujar Sasuke pelan, "Keberadaannya sangat di rahasiakan oleh Guru dan aku tidak tahu alasannya." Sasuke berhenti berjalan, "Dan putrinya menghilang atau mati, aku tidak tahu. Ini kesalahanku, aku tidak menempati janjiku untuk melindunginya." Sasuke menatap sedih ribuan bintang di langit.

SasuFemNaru Short Story 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang