You 4

4.5K 380 14
                                    

Dua minggu telah terlewati dan Naruto sudah sembuh meski makan masih harus dengan bubur. Naruto tidak lagi pergi bekerja, semuanya Sasuke yang urus bahkan makannya sekalipun sehingga Naruto terpaksa makan bubur setiap hari dan sekarang mulai terbiasa.

Hari ini Sasuke mengajak Naruto ke rumah keluarga Uchiha untuk memperkenalkan Naruto sebagai calon istri Sasuke. Sebuah rumah yang begitu besar sekali dan Naruto baru tahu kalau keluarga Uchiha pemilik perusahaan raksasa Uchiha Group, semua orang bekerja di perusahaan besar itu yang di pimpin Uchiha Fugaku. Hanya Sasuke yang tidak ingin menjadi bagian dari perusahaan tapi bukan berarti dia tidak hebat seperti mereka semua.

Sasuke adalah Dokter terkenal yang memiliki banyak prestasi dan penghargaan bahkan Sasuke pernah tiga kali menjadi Dokter relawan di negara-negara konflik atau yang sedang dalam masa peperangan panjang dan saat ini pria itu sudah memiliki rumah sakit besar berstandar internasional dan hebatnya lagi orang miskin seperti Naruto di gratiskan untuk segala macam pengobatan. Karena itulah beberapa hari ini Sasuke sangat sibuk dan jarang menemui Naruto, rumah sakitnya baru selesai di resmikan.

Sekalinya datang yang Sasuke lakukan adalah mandi, makan lalu tidur. Naruto jadi merasa bersalah karena Sasuke hanya tidur beralasakan futon jelek yang sangat tipis.

Sekarang melihat betapa besar dan megahnya rumah milik keluarga Uchiha, pasti kasur Sasuke sangat bagus tidak seperti kasurnya.

Mikoto terlihat sangat antusias melihat kedatangan Naruto bersama Sasuke. Naruto sangat cantik dengan gaun merah muda yang Sasuke belikan, riasan di wajahnya juga natural tidak menor.

"Jadi sayang, berapa umurmu?"

"Tujuh belas tahun tapi sebentar lagi jadi delapan belas tahun."

Mikoto refleks menatap Sasuke tajam dan Sasuke membalasnya dengan tatapan bingung seolah berkata apa?

"Jauh sekali ya jarak usia kalian berdua tujuh belas tahun." Mikoto tersenyum paksa, ternyata Sasuke menyukai daun muda alias gadis-gadis muda.

"Ya sudah ayo kita makan bersama dulu, setelahnya kita bahas tentang pernikahan kalian."

Naruto mengangguk pelan, semua orang sudah berkumpul di meja makan dan menyambut Naruto dengan terbuka tanpa membahas kasta maupun latar belakang. Mereka menerima Naruto dengan baik, syukurlah Naruto sangat senang sekali.

Setelah pertemuan usai dan pernikahan mereka di tetapkan pada akhir bulan ini, Sasuke mengantar Naruto pulang kembali ke rumah atapnya yang mungil. Selama perjalanan Naruto tampak diam tidak berkata apapun, kedua tangannya saling bertautan karena sedang memikirkan sesuatu dan Sasuke menyadarinya.

Sasuke memilih diam hingga akhirnya mereka sampai, Sasuke mengikuti hingga masuk ke dalam rumah.

"Dokter eh? Ma-ma-maksudku Sa-sasuke mau minum?"

"Hm." Sasuke hanya mengangguk singkat dan mendudukan dirinya di karpet tipis di sisi ranjang tempat tidur.

Naruto meletakan segelas air putih di meja kecil dan duduk di sebelah Sasuke.

"Ada apa?"

"Um?" Naruto lantas menoleh, "Ya?"

"Kamu kenapa? Ada yang mau kamu katakan kepada saya?"

Naruto menggelengkan kepalanya pelan tanpa mengatakan apapun. Ia terlalu takut dan gugup berada disamping Sasuke saat ini.

"Katakan saja, Naruto. Saya tidak akan menggigit kamu." ujar Sasuke mencoba dengan nada bercanda tetapi Naruto malah memikirkan gigitan kemarin yang membuat wajahnya merah padam.

"A-a-aku ... Hanya bingung ... Kenapa Sasuke mau menikah denganku? Ini terlalu mendadak untukku." ungkap Naruto jujur, kedua matanya menatap polos kearah Sasuke. Naruto terlalu takut kalau semua ini hanyalah permainan bagi Sasuke, dan Naruto takut Sasuke akan meninggalkannya suatu hari nanti atau bisa lebih buruk.

"Maaf jika ini mendadak untukmu. Pertama memang saya sudah di desak untuk menikah dan kedua saat pertama kali kita bertemu, saya merasakan sesuatu yang berbeda dengan perasaan saya dan di pertemuan kedua saya marah kamu keluar dari rumah sakit dalam kondisi yang belum sembuh sama sekali, saya selalu memikirkan kamu. Bukan karena hanya kamu pasien kurang mampu tetapi ada perasaan lain yang membuat saya cemas terhadap kondisi kamu apalagi di malamnya saya malah menemukan kamu bekerja dengan wajah pucat. Saya sangat marah malam itu dan entah kenapa malam itu pula saya ingin kamu menjadi milik saya."

Naruto terdiam, ia tertegun mendengar penjelasan Sasuke. Pria itu menjelaskan semuanya dengan baik bahkan berkata panjang lebar tidak seperti biasanya yang banyak diam dari pada membalas perkataan Naruto.

"Aku ...." Naruto menundukan pandangannya dan ia tersentak kaget saat Sasuke menarik tangannya dengan kuat hingga kini tubuhnya menempel pada tubuh Sasuke. Kepalanya terpaksa mendongak karena wajah Sasuke berada di atas kepalanya.

"Jangan merasa ragu atau takut kepada saya, saya tidak akan meninggalkan kamu karena Uchiha sangat setia kepada pasangannya dan kami tidak menyakiti hati wanita."

Naruto bisa merasaka bahwa saat ini wajahnya terasa panas karena pengakuan Sasuke, kedua matanya lantas terpejam saat wajah Sasuke mendekat dan ciuman itu terjadi.

.

.

.

Bersambung~

SasuFemNaru Short Story 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang