You 6

3.8K 354 37
                                    

Setuju You di bikin lapak sendiri?

🌷🌷🌷

Peristiwa pagi ini sangat tidak Sasuke sangka sama sekali. Naruto dengan teganya mendorong Sasuke jatuh dari tempat tidur dan menanyakan adik kecilnya yang berdiri.

Sasuke pun terpaksa bermain solo di kamar mandi lalu membersihkan dirinya. Saat keluar Naruto sedang duduk merapikan tempat tidur.

"Naru mau mandi juga." katanya dengan suara mencicit pelan.

"Mandilah, saya akan pesan makanan untuk sarapan."

Naruto mengangguk patuh dan masuk ke dalam kamar mandi dengan membawa pakaian gantinya.

Sasuke menggelengkan kepala pelan, dan menelpon pihak pelayanan hotel untuk mengantarkan sarapan mereka ke kamar. Selagi menunggu, Sasuke keluar balkon menikmati suasana pagi ketika matahari mulai beranjak naik dan udara tidak terlalu panas.

Naruto sudah selesai mandi, gadis itu terlihat cantik dengan gaun pendek berwarna peach dan rambut panjanganya di biarkan tergerai. Naruto memoles wajahnya dengan bedak tabur dan lipgloss serta parfum aroma baby lembut.

Saat suara bel terdengar Naruto lantas beranjak menuju pintu di susul oleh Sasuke.

"Menu sarapannya, nona." katanya dengan sopan.

"Um iya?" Naruto menyingkir dari depan pintu saat Sasuke menariknya pelan dan menyuruh dua pelayan itu masuk.

"Di balkon." ujar Sasuke.

Mereka berdua dengan sigap menyusun semua makanan yang Sasuke pesan di meja balon berbentuk persegi empat kecil setelah itu pamit pergi.

"Kita sarapan dulu." ajak Sasuke menggandeng tangan Naruto menuju balkon dan istrinya itu duduk di kursi yang berhadapan dengannya.

"Sambil makan, saya akan berbicara denganmu."

Naruto mengangguk pelan, ia mengambil garfu untuk mencicipi daging cincang panggang. Sasuke tahu benar apa yang dia sukai, selain itu ada nasi lembut seperti bubur. Sasuke belum mengizinkannya untuk makan nasi yang pulen.

Ada roti isi coklat dan keju lalu susu coklat yang juga kesukaan Naruto. Sasuke sendiri sarapan dengan roti isi dan kopi hitam.

"Makan yang banyak agar berat kamu bertambah."

"Nanti aku gemuk."

"Tidak, berat badan kamu belum ideal."

Naruto diam tapi tetap makan semua yang ada, Sasuke sangat perhatian bahkan dalam kurun waktu satu bulan beratnya sudah baik dua kilogram.

"Naruto."

"Ya?"

"Saya belum bisa mengajak kamu bulan madu, saya sangat sibuk dengan pekerjaan saya saat ini apalagi rumah sakit Uchiha baru saja berdiri dan beroperasi. Masih banyak yang harus saya urus."

"Bulan madu itu apa?" pertanyaan polos Naruto menghentikan Sasuke yang sedang mengunyah roti isi. Sebenarnya seberapa polos gadis yang ia nikahi ini?

Dan jika Naruto sepolos ini berarti Naruto masih perawan. Syukurlah ternyata pria brengsek sepertinya mendapatkan perawan. Sasuke tidak munafik, dia pernah berhubungan ranjang dengan beberapa gadis tapi untuk satu tahun belakangan ini tidak lagi karena sangat sibuk dengan rumah sakitnya yang akan berdiri.

Di jaman saat ini sangat jarang ada gadis yang masih perawan, hampir semua melepaskan keperawanan saat masih sekolah dan orang tua merek tidak mempermasalahkannya. Ini Jepang.

"Kamu pernah pacaran?"

Naruto menggelengkan kepalanya pelan. Naruto tidak punya pacar, kehidupannya keras sejak orang tuanya meninggal. Naruto harus belajar dengan giat dan bekerja tanpa memikirkan yang namanya pacaran meski ia ingin merasakan hal itu.

"Nggak pernah pacaran, memangnya gimana rasanya pacaran?" tanya Naruto lagi.

Sasuke tersenyum tipis mendengarnya, "Saya akan mengenalkan kepada kamu bagaimana rasanya pacaran dan kencan, kita akan memulai hubungan ini dengan perlahan." katanya.

Naruto mengangguk antusias mendengarnya, "Jadi kapan kencannya?"

"Karena kita langsung menikah tanpa ada pacaran, jadi pacarannya setelah menikah. Cukup bagus, kita akan kencan sebagai awal untuk saling mengenal."

.

.

.

Versi pdf akan segera hadir~

SasuFemNaru Short Story 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang