Dr. Kawaii 2

2.3K 220 6
                                    

🎵 Silence Wang

🌷🌷🌷🌷

"Kyaaa! Mesum!"

Kedua manik merah itu melotot tajam dan melepaskan tangannya hingga perawat itu jatuh dan meringis kesakitan.

"Lancang sekali!" desis Sasuke.

"Kau! Apa yang kau lakukan!" seru Naruto menatap tajam pria yang hanya mengenakan celana hitam itu dan kini duduk di tempat menerima tamu.

Sasuke mendengus mendengarnya, "Kau Tabib yang akan memeriksa saya bukan? Lakukan cepat, saya ingin tidur setelah ini." katanya tegas membuat Naruto terdiam bahkan ia sulit untuk meneguk air ludahnya sendiri.

Dia baru saja menyebut Jenderal besar Kerajaan Api dengan sebutan mesum. Matilah dia! Naruto meringis ngeri melihat tatapan tajam sang Jenderal kepadanya.

"Kau ingin mati?"

"Ti-tidak Yang Mulia Jenderal maafan saya!" Naruto segera bersujud.

"Sangat lancang dan tidak sopan, apa kau tahu, saya bisa menghukum mati dirimu yang mengatakan saya mesum."

"Yang Mulia! Ampunin nyawa saya! Saya memang pantas untuk mati karena ketidak sopanan saya!" seru Naruto sedih bahkan wajahnya merah karena menahan tangis.

Bodoh! Aku dengan susah payah masuk kesini lalu di hukum mati karena mengatakan seorang Jenderal mesum! Batin Naruto sedih.

"Bodoh!" Naruto memukul kepalanya sendiri dan itu cukup lucu di mata Sasuke.

"Apa yang kau lakukan?"

"Ampuni nyawa saya Yang Mulia Jenderal!" Naruto kembali bersujud.

Sasuke menyeringai tipis, "Saya tidak akan mengampuni nyawamu." ujarya dingin.

Matilah aku! Ayah! Ibu! Maafkan aku! Aku harus mati dengan cepat!

Naruto sungguhan menangis seraya bersujud meminta ampun dan Sasuke kaget di buatnya.

"Kau menangis seperti seorang gadis, menjijikan." desis Sasuke.

"Hiks! Ampuni saya Jenderal!" wajah Naruto merah padam.

Sasuke kasihan miliknya, "Saya akan ampuni nyawamu untuk sekarang tapi tidak dengan lain waktu." ujar Sasuke.

"Hiks!" Naruto mulai terisak.

"Sekarang nyawamu ada di dalam genggaman saya, jadi terserah saya kapan saya akan membunuhmu."

"Hiks! Iya Jenderal."

"Berhenti menangis dan obati saya!"

"Eh iya, izinkan saya mengecek nadi anda Yang Mulia Jenderal!" seru Naruto menatap intens.

Sasuke mengangguk dan membiarkan Naruto mendekat untuk mengecek nadinya.

"Normal." guman Naruto dan ia tertegun saat merasakan jemari Jenderal menghapus air matanya. Naruto mendongak menatap sang Jenderal.

"Saya tidak suka melihat seorang pria menangis, itu menjijikan."

"Maafkan saya Jenderal."

Sial! Kenapa dia sangat cantik seperti seorang gadis! Batin Sasuke kesal melihat ekspresi Naruto yang imut.

Kasim Iruka datang membawakan nampan berisi teh herbal yang ia letakan di atas meja kecil.

"Perawat Naruto. Tabib Istana sudah kembali ke Biro Kesehatan karena ada beberapa Prajurit yang terluka parah, jadi anda harus menggantikannya merawat Jenderal." ujar Iruka.

SasuFemNaru Short Story 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang