Sore itu Chang Kyun uda siap buat pulang. Karena jam prakteknya uda selesai. Joo Heon janji mau jemput. Makanya daritadi Chang Kyun senandung terus. Seneng banget, padahal cuma mau di anter pulang aja. Bukannya di ajak kencan.
Smartphone Chang Kyun bunyi, seulas senyuman muncul dari wajahnya.
"Haloooo"
"Sayang.. Ugh, aku uda deket. Tapi, tadi ada kecelakaan"
Tut
"Hmm?" Chang Kyun nyoba telphon Joo Heon lagi.
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.
"Ih" Chang Kyun langsung panik.
Dia langsung ngedial nomor handphonenya Dior.
"Kaakakkk"
"Iya cantik, kenapa?"
"Kak, bisa ngehubungin nomornya Joo nggak? Tadi aku terima telphon tapi aneh banget"
"Bentar ya... eh, nomornya nggak aktif dek. Aduh, bukannya tadi janji mau jemput lu pulang kerja? Belon dateng emang bocahnya ya?"
"Hmm, nggak papa. Aku tunggu 10 menit lagi coba. Makasi ya kakk"
Chang Kyun masih nyoba ngolah kalimat terakhir yang Joo Heon sampein lewat telphon tadi.
"Emergency! Tabrak lari!" teriak salah satu perawat bikin Chang Kyun langsung ngindarin tengah lobby.
Chang Kyun nggak bisa liat dengan jelas siapa yang ada di atas emergency bed yang lagi di seret sama beberapa orang perawat barusan. Tapi, banyak darah yang netes di sepanjang jalan. Tangan kanan cowok itu keluar dari tempat tidur dan sesuatu jatoh. Chang Kyun lari – lari kecil buat ngecek benda apa yang tergeletak di lantai itu. Kali aja ID pengenal pasien, perlu di infoin ke bagian resepsionis.
Chang Kyun ngambil tisu basah dari dalem tasnya buat ngusap tanda pengenal yang belepotan darah itu.
Dia bersihin bagian namanya dulu.
Lee
Kali ini ke sebelahnya
Joo Heon
Chang Kyun cepet – cepet bersihin bagian wajah dan dia kenal siapa orang itu.
"Joo" teriak Chang Kyun ke depan ruang emergency yang uda di tutup. Dia ngetuk ngetuk kacanya yang keras sambil nangis. Masak iya yang tadi di bawa itu Joo Heon? Tapi, kalo nggak kenapa ID card ini ada sama orang itu?
Chang Kyun mulai sesenggukan di kursi tunggunya dan itu berlangsung selama 20 menit. Dia bahkan nggak ngehubungin Dior ataupun Ki Hyun seolah otaknya berhenti berfungsi.
Lampu emergency uda berubah dari merah ke ijo dan dokter yang nangangin keluar dari ruangan itu.
"Chang Kyun?"
Chang Kyun ngedongakkin wajah sambil nyeka air matanya.
"Pasien tadi nggak papa kan dok?" Chang Kyun ngusap idungnya pelan.
"Loh, kamu kenal?" tanya dokter cowok itu ngelepas maskernya.
Chang Kyun ngangguk.
"Cuma 5 jahitan kok, trus ada pecahan kaca mobil yang perlu di angkat. Selebihnya baik – baik aja. Memangnya dia siapanya kamu?" dokter itu ngelipet kedua tangan tangan di depan dada. Maklum bapak lagi ngintrogasi anak gadis yang ketauan kencan. Soalnya Chang Kyun juga dokter kesayangan di rumah sakit. Bukan karena bapaknya yang punya itu rumah sakit. Tapi, karena Chang Kyun anaknya sopan, baik trus nggak pernah malu buat belajar dari dokter senior di sini kalo ada yang dia nggak ngerti.
"Pacar aku" suara Chang Kyun kecil banget hampir nggak kedengeran. Trus dia nangis lagi.
"Eh, kenapa nangis? Pacar kamu? Emang kamu uda ganti cowok toh?" dokter itu nepuk pelan kepala Chang Kyun.
"Ya belum dok. Huuu" nangisnya malah makin kenceng.
"Dokter Choi ngapain Chang Kyun? Uda tua masih aja suka ngeledek yang masih kecil ya!" tegor perawat yang juga baru keluar dari emergency room.
"Nggak gitu sus. Orang aku Cuma nanya emang cowoknya uda ganti. Abis dia bilang cowok yang kita tanganin tadi itu pacarnya. Setau aku bukan, kamu juga tau kan sus?" kata Dokter Choi ke perawat Lee.
"Ha? Itu bukan pacar kamu kok sayangku. Yakin deh, aku nggak salah lihat. Gantengan pacar kamu malah" perawat Lee ngusap pelupuk mata Chang Kyun.
"Tapi, tadi ini jatoh dari tangan cowok itu. Masak iya bukan Joo" Chang Kyun nunjukkin ID card yang tadi dia temuin.
"Sayang"
Entah siapa yang di panggil, mereka bertiga noleh.
Cowok yang masih pake kemeja biru stripe sama celana panjang itu masih ngos – ngosan. Di tangan kanannya ada jas yang dia lipet.
"Joo?" ucap Chang Kyun bingung.
"Aduh, maaf ya sayang aku tadi nggak bisa ngomong banyak" kata Joo Heon masi ngatur nafas.
"Huaaaaaaa" Chang Kyun nangis kenceng banget.
"Eh, eh. Kenapa nangis? Aduh, pie sih iki?" Joo Heon natap Dokter Choi sama Perawat Lee yang ketawa. Trus malah pergi.
Joo Heon meluk Chang Kyun, di tepuk pelan punggungnya.
"Aku kira kamu mati" kata Chang Kyun, suaranya yang gemeter bikin Joo Heon nahan ketawa saking gemesnya.
"Kok gitu?"Joo Heon ngusap mata Chang Kyun lembut.
Di pegangin kedua pipi Chang Kyun, Joo Heon ketawa kecil ngeliat wajah pacarnya yang sembab.
"Abis tadi pasien itu ngajatohin ini" kata Chang Kyun nunjukkin ID card pengacara Joo Heon.
Joo Heon senyum, nampakkin kedua lesung pipinya.
"Dia itu, Jackson. Temen pengacara aku, dia tadi di tabrak lari sama orang. Tadi dia nggak bawa ID Card buat akses masuk gedung. Karena hari ini aku nggak ngantor, makanya aku pinjemin ke dia. Tadinya dia pengen balikkin ID Card itu abis aku pulang ngajar. Pas kejadian aku nggak langsung kesini, karena aku ngeliat mobil yang nabrak dia makanya aku kejar. Sekarang orangnya uda ketangkep. Dia suruhan klien yang nggak suka kasus lawannya tim aku handle" jelas Joo Heon masih ngusap wajah Chang Kyun yang masih sesenggukan kecil.
"Trus aku daritadi nangisin orang yang salah dong. Kan, aku jadi jelek sekarang pas ketemu kamu. Uuh, sebel!" Chang Kyun auto mrengut.
"Kamu cantik kok. Mau kayak apa juga kamu cantik buat aku" Joo Heon senyum, ngusap – ngusapin idungnya pelan ke idung Chang Kyun.
"Sebel! Make up aku jadi luntur" keluh Chang Kyun.
"Nggak apa – apa. Asal jangan cinta kamu aja yang luntur buat aku" Joo Heon berusaha natap Chang Kyun yang mukanya merah abis di gombalin Joo Heon.
"Pake ngegombal lagi. Kalo aku nggak cinta, ngapain coba aku nangis ampe sejam. Padahal itu bukan kamu. Aku kan khawatir kamu kenapa – napa. Ih, bete" kata Chang Kyun lagi.
"Iya, iya. Uuh cayang, cayang. Gimana kalo kita makan es krim?" Joo Heon melukkin Chang Kyun.
"Tapi, nanti temen kamu gimana?" Chang Kyun natap ruang emergency room.
"Jadi kamu sekarang khawatir ama dia daripada aku? Tuh keluarganya uda pada dateng" tunjuk Joo Heon ke beberapa orang yang lagi jalan kesini.
"Syukurlah. Ayoo, makan es krimm" pinta Chang Kyun manja sambil meluk lengan pacarnya.
Joo Heon ketawa, ngecup kepala Chang Kyun. Sebelum pergi mereka nemuin keluarga Jackson yang ngucap terima kasih sama Joo Heon karena uda nemuin pelakunya.
Sementara Dokter Choi sama Perawat Lee Cuma bisa senyum sambil geleng – geleng kepala ngeliat tingkah mereka berdua. Cinta memang begitu kan? Kadang sedih, kadang bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends Verse II
FanfictionMasih seputar cerita receh anak - anak Monsta X. Tapi, kali ini dengan couple yang beda dan situasi yang lebih rumit. Anda siap berpetualang mendaki gunung, lewati lembah bersama mereka? Kalo ready ayo kita cusss~