Liontin

14 3 0
                                    

Karya:renamayriska

***

Malam yang sangat mencekam. Hewan-hewan malam saling berlomba menunjukkan suaranya. Bella berlari dengan kencang ditengah lebatnya hutan rimbun, sosok bertubuh besar dengan tanduk di kepala itu terus mengejarnya sampai masuk ke tengah hutan. Bella tak mengerti, makhluk apa itu. Yang jelas makhluk itu berbau busuk dan berwajah rusak, tubuhnya dipenuhi dengan lumpur yang menjijikkan.

Kakinya terus berlari sekuat tenaga agar terhindar dari serangan makhluk itu.

Disini, Bella sendirian. Tanpa teman. Tak ada pemukiman warga yang bisa ia mintai bantuan. Tubuhnya mulai melemah dan laju larinya semakin berkurang. Sedangkan makhluk menakutkan itu terus mendekatinya, mulut hitamnya terbuka lebar menampakkan gigi taring panjang.

Karena sisa tenaga yang ia miliki sudah terkuras habis akhirnya bela terjatuh di atas tanah yang lembab. Nafasnya sudah tak beraturan lagi. Tubuhnya terus berusaha mundur, menghindar dari makhluk yang semakin lama semakin mendekatinya.

Mulutnya terbuka lebih lebar, siap untuk memangsanya malam ini. Bella sudah tak mampu berucap apa-apa lagi. Membatin saja, kini Bella sudah tak mampu. Bau busuk bercampur anyir itu memenuhi indra penciumannya, karena jaraknya dengan makhluk besar itu hanya berkisar 10 cm saja.

Bella berteriak kencang kala makhluk besar itu mencekik lehernya dan menarik liontin yang ia pakai.

****

"Akkhhh!!!!" Bella berteriak kencang dan terbangun dari tidurnya. Nafasnya tidak teratur dan keringat bercucuran di area wajahnya. Mimpi itu, benar-benar seperti nyata. Ia meraih liontin yang selalu ia pakai. Liontin itu masih utuh.

"Bel, lo kenapa?" Riri, teman satu ranjangnya ikut terbangun karena teriakan yang ia timbulkan.

Bella hanya menggeleng, ia tak berani berkata apa-apa karena Riri adalah orang yang penakut.

"Nggak, Ri, gue cuma mimpi aja," jawab Bella, dengan wajah yang masih saangat syok. Ia tak habis pikir bisa bertemu dengan makhluk menakutkan itu dalam mimpinya.

"Yaudah tidur lagi, yuk. Besok kita harus bangun pagi-pagi lagi buat lanjut cek lokasi."

Bella kembali merebahkan tubuhnya dengan was-was. Ia menggeser tubuhnya bebih denkat dengab Riri dan mengcengkeram kuat bad cover yang ia gunakan.

Saat menutup matanya, bayangan makhluk besar yang ingin mencekiknya, terus membayanginya tanpa henti. Bella benar-benar takut, karena baru kali ini ia mengalami mimpi mengerikkan ini.

*****

Pagi harinya Bella masih tampak termenung. Semalaman Bella tak bisa tidur dengen nyenyak karena masih dihantui bayang-bayang makhluk menyeramkan itu.

Yang menjadi pertanyaannya, mengapa makhluk itu seakan mengincar liontinnya? apa yang spesial dari liontin berusia puluhan tahun yang ia dapat dari mendiang ayahnya ini.

Bella mengeluarkan liontin yang tersembunyi di balik piyama yang ia kenakan. Matanya terus menatap liontin berwarna merah itu. Tak ada yang spesial sama sekali, bahkan warnanya saja sudah pudar saking lamanya.

"Bella! buruan mandi kita kan mau ke Curug Maron."

Bella buru-buru memasukkan liontinnya kembali. Lebih baik ia cepat melupakan mimpinya itu. Toh, mimpi hanya bunga tidur, tak seharusnya ia sampai ketakutan seperti ini.

Di desa ini Bella dan teman-temannya tengah liburan. Dan rumah yang ia tempati ini adalah rumah lawas milik neneknya.

Rumahnya memang terlihat singlu dan menyeramkan. Kalau bukan karena paksaan teman-temannya Bella tak mau berkunjung ke rumah lawas ini lagi.

SCARED WITH WITSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang