Karya: YusticaWardani9
***
"Ada yang aneh di rumah tua itu." Ujar Agnes sambil memakan keripik singkong pedasnya tanpa mau menawarkan pada teman yang duduk bersamanya. Tentu saja, itu karena Agnes pecinta keripik dan tidak ada dalam kamusnya membagi makanan kesukaannya.
Ucapan Agnes membuat Halsey yang awalnya fokus mengerjakan tugas dari sekolahnya terhenti. Rumah tua? Di daerah sini banyak sekali rumah tua dan yang pastinya rumah tua itu aneh. Tidak berpenghuni. Kotor. Banyak sarang laba-laba. Dan jangan lupakan kecoa yang paling Halsey benci. Bukan karena takut pada makhluk kecil itu, tetapi lebih kepada bayangan video yang di kirim Trevor terlintas, saat-saat dimana seseorang menginjak perut kecoa dan muncul isi kecoa yang mirip dengan ulat, atau larva? Itu sungguh menjijikkan.
"Berhenti memikirkannya Halsey? Itu menjijikkan!" Batin Halsey. Gadis itu kembali mengerjakan soal-soal yang akan diketik jawabannya oleh Nila. Dia harus segera menyelesaikan jika tidak ingin kehabisan makan malam. Karena tentu saja adiknya yang rakus itu tidak akan menyia-nyiakan jatah milik Halsey.
"Yah... anehnya, karena hanya kau yang sedang meneliti rumah itu, Nes." Balas Nila yang masih fokus pada laptopnya. Mengetik soal-soal yang sudah dikerjakan oleh Halsey. Sedangkan Agnes, gadis pemalas itu lebih memilih mencetak tugas mereka tanpa ada uang iuran karena dia malas untuk berfikir mengenai pelajaran. Lebih asyik memikirkan betapa seksinya Alex Pettyfer bukan?
"Aish... kau kira aku bercanda! Kau kira aku menganggap rumah itu aneh hanya karena rumah itu berhadapan langsung dengan Bu Lala?" Kesal Agnes. Gadis itu langsung memakan rakus keripik singkongnya, yang membuat suara renyahan keripiknya menggema ke-seluruh ruangan. Nila memutar bola matanya kesal. Temannya yang satu ini memang tidak pernah membahas hal-hal yang bermanfaat seperti bagaimana pertumbuhan kecambah dengan atau tanpa sinar matahari? Atau bagaimana cara mencangkok pohon mangga?
"Aku mana tau kalau yang sedang kau bicarakan itu rumah tua yang ada di depannya Bu Lala." Ujar Nila acuh, membuat Agnes bertambah cemberut.
"Dasar! Kalian harus tau, setiap jam tiga sore, sering muncul suara-suara aneh dalam rumah itu! Aku tau dari Delia, dia pernah lewat sana, tepat jam itu, ada suara aneh muncul. Kayak.... minta tolong gitu katanya." Nila yang pertama fokus langsung teralihkan. Dia juga pernah mendengar gosipan ibunya dengan para tetangga yang menceritakan demikian.
"Aku juga pernah mendengar gosip itu."
"Kan apa yang kubilang?! Rumah itu aneh! Pantas saja ibuku selalu melarangku lewat sana saat pulang terlambat dari sekolah!" Meskipun jam tiga sore masih menjadi hari yang cukup terang, tentu saja jika tidak mendung atau hujan, tetapi ada hal yang membuat daerah rumah tua itu terlihat gelap. Seolah matahari enggan untuk meneranginya.
"Atau... jangan-jangan itu... markas rampok atau pencuri yang sedang bersembunyi?!" Ujar Nila. Masih belum mempernyai mengenai hal yang berhubungan dengan makhluk gaib itu.
"Aish.... kalau memang mereka, mengapa Pak RT tidak pernah mengetahuinya?! Kau harus tau bahwa keamanan komplek kita ini nomor satu dibanding dengan komplek lain?!"
"Bagaimana jika itu adalah makhluk halus?" Ucapan Halsey membuat kedua temannya yang sibuk mejabarkan pemikiran mereka mengenai "rumah tua" itu langsung terhenti. Mereka menatap Halsey bingung, sedangkan yang ditatap masih saja sibuk mengerjakan soal rumah mereka.
"Atau... arwah penasaran? Atau mereka adalah arwah yang ingin pergi namun karena ada yang menghalangi kepergian mereka, mereka jadi terus berada disana, sampai ada orang yang membebaskan mereka." Ucapan Halsey sontak membuat dua gadis itu merinding.
![](https://img.wattpad.com/cover/214248062-288-k731680.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SCARED WITH WITS
TerrorBerisi kumpulan cerpen horor karya member Writing in The Sky.