Takun

34 6 0
                                    

Karya: sweetchocopink

***

Hari ini, adalah hari dimana kampusku akan mengadakan sebuah acara yang bertemakan horor. Karena menyambut Hallowen kita semua di minta untuk berdandan ala hantu-hantu mancanegara. Diantara manusia yang ada di kampus, aku memilih menjadi diriku sendiri. Yaitu, memperkenalkan hantu lokal yang selama ini di kenal oleh masyarakat Indonesia pada umumnya.

Sebelumnya kenalkan, Aku Lia Atnanhusain. Si bungsu dari keluarga yang katanya terpandang. Tapi bagiku biasa saja. Kehidupanku sama seperti orang-orang pada umumnya. Sama-sama makan nasi juga kan. Tapi, lupakan sejenak tentang aku dan keluargaku.

Kini aku tengah berdandan. Dengan masker bengkuang di wajahku, rambut hitam panjang dan tidak lupa daster putih yang menutupi tubuhku pasti membuat kalian paham menjadi siapa aku malam ini. Aku tidak mau menyebutnya, karena menurut youtube yang aku tonton, kita tidak boleh menyebut mereka secara gamblang karena mereka itu sangat sensitif. Sejujurnya dengan aku seperti ini saja aku sudah menarik perhatian sosok yang tidak bisa aku lihat. Karena bisa jadi mereka menganggapku menantangnya. Ya, semoga saja tidak ada yang menggangguku malam ini.

Dengan ponsel di genggamanku, aku melangkahkan kakiku menuju kampus yang letaknya tidak jauh dari apartemenku. Tinggal sendiri di kota besar ini membuat aku lebih mandiri dari kehidupanku sebelumnya. Ya, aku kuliah di tempat yang jauh dari rumah. Lebih tepatnya aku berada London sekarang. Dengan beasiswa yang aku dapatkan, aku terjebak di negara ini.

Tinggal di sini tak jauh berbeda dengan dirumahku, Bandung. Sama-sama sepi jika malam hari, jadi tidak ada bedanya bukan?

Suasana jalan yang aku lewati sedikit membuat aku parno. Lampu jalan yang remang-remang, membuat bulu kuduk ku berdiri di tambah lagi dengan pepohonan besar yang berdiri kokoh di bahu jalan. Suara langkah kakiku terdengar bergema, membuat aku mempercepat jalanku. Bukannya kenapa, aku tidak mau melihat kembaran ku disini.

Suara itu terdengar semakin kencang, bahkan aku merasa ada sosok yang selalu mengawasi pergerakan jalanku. Apa mungkin--Shit!

Di depanku ada sosok wanita memakai pakaian yang sama denganku. Ah! Aku ingat Lina, sahabatku ingin sekali berangkat bersama. Lina adalah mahasiswi yang datang dari kota malang. Sama denganku, mendapat beasiswa. Namun, tempat tinggal Lina jauh dari rumahku jadi setiap kita ingin ke kampus bersama kita selalu bertemu di pohon besar di depan ku.

Dorrr....

Aku mengangetkan Lina yang saat ini hanya menatapku datar. Kenapa perempuan ini? Biasanya dia sangat ramai. Kenapa malam ini dia seperti orang lain? Apa dia kesurupan? Stop Lia, positif thinking!

"Sorry lama ya nunggu." Bukannya menjawab dia hanya menganggukkan kepalanya sambil menatapku dengan mata kelamnya. Aneh. Apa aku ada salah dengan Lina sampai di tatap seperti itu? Sudahlah, mungkin Lina tengah mendalami perannya.

"Lin, bukannya kamu mau jadi Vampire macem Bella Swan? Lalu kenapa jadi ngikutin aku?" Tanyaku saat kami berdua berjalan bersama menuju kampus. Aura dingin yang kurasakan selama perjalanan menuju kampus semakin terasa. Bahkan kehadiran Lina tidak membuat keadaan membaik, malah membuat aku semakin buruk.

"Lina kenapa kamu diam saja? Kamu sakit? Atau ada masalah?" Tanya ku pada sahabat terbaikku ini.

"Gak."

"Kamu putus sama pacar kamu?" Tanyaku lagi namun tidak di balas olehnya.

Huftt...

Suasana semakin dingin membuat bulu kudukku meremang kembali, aku menengok Lina yang sangat totalitas malam ini. Tapi, aku merasa aneh dengan sosok Lina malam ini. Tidak biasanya dia diam seperti ini. Aku jadi kepikiran.

SCARED WITH WITSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang