A Pretty Girl

32 4 0
                                    

Karya: BSAristya

***

"Tak semua rasa mampu dijelaskan melalui lisan, terkadang menjelaskan hanya akan menyakiti tanpa ada yang peduli. Lantas bolehkah aku berkata bahwa mereka itu lebih baik dibandingkan manusia?"-Alra Renaquille Ramadhan-

***

Mungkin bagi sebagian makhluk hidup yang mampu bernapas, hantu atau arwah penasaran hanyalah sebuah omong kosong belaka. Hanya sebuah ilusi dan halusinasi. Tak banyak orang percaya bahwa mereka memang ada, nyata dan hidup berdampingan dengan kita. Setidaknya itulah yang Alra percayai sejak ia mengetahui bahwa teman kecilnya adalah seseorang yang sudah mati.

Selama ini Alra tahu bahwa Amanda adalah anak kecil yang lucu, yang selalu menjadi teman mainnya apabila sang kakak tengah sibuk dengan pekerjaan sekolahnya. Alra dan Alfan, merupakan seorang putra dan putri dari keluarga kecil Alfa dan Azura. Alfan yang lahir lebih dahulu, dua tahun sebelum Alra lahir membuat dirinya selalu saja senang menjaili Alra. Sejak kecil, Alra selalu berkata bahwa di rumah mereka ada seorang gadis kecil yang cantik. Namun, Alfan tak pernah melihat gadis itu.

Awalnya, Azura dan Alfa hanya menganggap bahwa putri mereka hanya sedang berhalusinasi, karena Azura merasa bahwa tak mungkin putrinya mendapatkan kelebihan yang ada pada dirinya. Tetapi, ternyata Alfa dan Azura salah. Alra memang memiliki kemampuan tersebut, bahkan kemampuannya melebihi Azura. Alra mampu membaca kejadian yang akan mendatang, jika gambaran yang ia dapatkan salah? Itu hanya berbeda tipis saja.

Misalnya, waktu itu Alfan dan Alra ingin pergi untuk nonton bioskop. Saat Alra membuka pintu mobil, tiba-tiba saja ia mendapat bayangan bahwa mobilnya akan menabrak sebuah truk besar. Namun, Alfan tak percaya akan hal tersebut. Akhirnya, mereka pun pergi. Di tengah perjalanan, tak sengaja Alfan menabrak sebuah mobil angkot yang akan menyebrangi jalan. Untung saja, nyawa mereka berdua masih selamat. Bagaimana jika tidak?

Sejak saat itu, Alfa selalu berpesan kepada Alfan agar menjaga adiknya. Alra tak bisa ditinggal seorang diri. Itu terlalu berisiko untuk keselamatan Alra, Seperti sekarang, acara tahunan kali ini berbeda dengan acara tahunan biasanya. Sekolah mengadakan acara kemah bersama selama dua hari tiga malam. Awalnya, Alfan tak berminat untuk ikut acara tersebut. Namun, karena Alra adalah salah satu panitia penyelenggara acara tersebut, mau tidak mau Alfan harus ikut untuk menemani adik tercintanya.

"Alra? Besok tuh acaranya apa aja?" tanya Alfa. "Banyak Yah, yang pasti besok ada cari jejak juga. Bang, besok abang pasangan sama kak Viona." Alfan langsung menghentikan kunyahan di mulutnya, kemudian menatap sang adik yang tengah santai memakan makanannya. "Heh! Kenapa gue dipasangin sama cewek rese itu sih?" Alra hanya tersenyum kemudian melanjutkan aktivitasnya.

"Bundaaaa!"

"Kenapa Bang?"

"Itu Alra kenapa ngeselin banget sih? Ngapain coba Abang disatuin sama cewek ribet kayak Viona?"

Azura tersenyum, kemudian menggeleng. "Terus Bunda harus gimana Bang? Lagian kamu, Dek. Itu kamu sengaja?" tanya Azura. Alra langsung menggeleng. "Enggak Bun, yang bagi itu Andrian, dia emang sengaja satuin aku, Abang sama kak Viona. Lagian kak Viona itu kan PMR, terus dia juga bisa kayak aku. Kak Andrian cuma takut kalau aku nanti kesurupan, Abang nggak bisa nolong."

Mendengar alasan Alra, Alfan hanya mendesah kasar. Kalau sudah seperti itu alasannya, Alfan tak bisa menolak lagi memang benar jika Alra sedang dirasuki arwah yang sulit sekali dikendalikan. Alfan hanya panik, tanpa membantu memanggil Alra. Dahulu, ketika mereka masih duduk di bangku SMP. Ada sebuah kejadian yang membuat Alfan percaya bahwa adiknya memang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan mereka.

SCARED WITH WITSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang