Bel sekolah berbunyi.
Gadis-gadis yang sejak tadi melingkari meja duduknya bubar seketika guru masuk. Pak Kim dengan kacamatanya menatap tajam seluruh siswa yang tengah duduk di kursi mereka masing-masing dengan tegang.
Mark mengeluarkan buku catatannya. Memutar pulpennya dengan jemarinya yang lentik. Matanya yang terbingkai kacamata menatap lurus kearah papan, mencoba menyerap semua pelajaran yang diberikan oleh gurunya pagi itu.
Tidak ada yang bisa —dan boleh— mengganggu Mark ketika dia sedang belajar. Dia tidak pernah marah, dia hanya terlihat terganggu dan tatapannya yang sinis bisa berhasil membuatmu memikirkan ulang apa yang telah kamu lakukan padanya sampai membuatmu menyesali perbuatanmu itu seumur hidup.
Lelaki itu baru bisa terlihat seperti manusia normal ketika dia menghela nafasnya dan jam istirahat makan siang telah tiba.
Mark menumpuk buku pelajarannya diatas meja, kemudian melesat ke kantin. Bertemu dengan teman-temannya yang lain serta mengisi perutnya yang mulai bunyi.
"Mark!" Yuta—yang hampir semua orang kira dingin, cuek, dan menyeramkan—merangkulnya erat seraya memberikan cengiran andalannya, "Sudah makan?"
Mark menatap nampannya yang kosong.
"Belum"
"Ah" lelaki dengan rambut sedikit gondrong itu kemudian melepaskan rangkulannya, turut mengambil nampan kosong dan mengantri mengambil makan siang bersama Mark.
Mereka kemudian duduk di meja yang biasa menjadi tempat duduk mereka.
Disana sudah duduk Taeyong, Jungwoo, Haechan, Taeil, dan Doyoung.
"Pasti catatanmu tebal sekali" ucap Jungwoo pada Mark. Mereka satu kelas dan Mark selalu keluar kelas paling akhir dibandingkan temannya, Jungwoo dan Taeyong.
"Mana Johnny dan Jaehyun?"
"Hadir" Jaehyun berjalan mendekati meja mereka dengan nampan penuh makanan.
"Johnny?"
Jaehyun melempar pandangan kearah kantin bagian belakang.
Ia bisa melihat sahabatnya itu sedang melakukan jurusnya kepada salah satu gadis sekolah mereka. Bukan hal yang baru bagi Mark.
Mark duduk diantara Taeyong dan Yuta. Menyantap makan siangnya.
"Aku pusingnya" Mark menghela nafasnya, mengeluarkan keluhannya, "Sebentar lagi ujian sekolah"
"Masih akhir bulan depan, kan?" ucap Jungwoo.
"Iya, itu sebentar lagi"
"Iyasih, Ayah dan Ibuku juga sedang gencarnya mencari guru les tambahan" ucap Jungwoo dengan memamerkan cengirannya, "Jangan lupa istirahat supaya kamu tidak gila"
"Jangan lupa refreshing biar kepalamu ga pecah" sahut Doyoung.
"Haruskah kita main ke rumah Mark nanti siang?" ujar Haechan
"Jangan jangan, masi ada PR-"
"Ok" Yuta memotong ucapan Mark, "Kami akan pulang sebelum jam 8 malam supaya kamu bisa belajar"
"Bagi yang mau tetap diatas jam 8 harus bawa guru les biar jadi belajar bareng Mark" ucap Taeil yang mengundang tawa Mark.
"Aku setuju, Jaehyun?" Taeyong menganggukkan kepalanya.
"Boleh saja, kita gaada jadwal rapat kan nanti?"
————
Jaehyun dibelakang kemudi, disampingnya ada Haechan, kemudian di row belakang ada Yuta, Taeyong, dan Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
HONEY CHERRY | Mark Lee X Kang Mina
Fanfiction[Kang Mina X Mark Lee] [COMPLETE] "As much as I wanted to tell you how I love you, I just-can't." -Kang Mina, trying to free herself from her ego and tell Mark if she loves him is such an uneasy thing to do. On the other side, Mark, he'll wait for...