26

1.6K 119 16
                                    

Tangannya mengerat dalam tautan satu sama lain, kemudian ikut melompat senang kala MC mengumumkan sekolah mereka memenangkan perlombaan dengan Mark memutuskan benang nilai seri yang mereka punya melalui layangan anak panah tersakhirnya.

Dia langsung berlari menuju tim putra, begitu juga Joohyun dan Tzuyu. Melakukan selebrasi kedua, ditemani dentuman musik yang turut memeriahkan selebrasi mereka.

Mark masih dalam posisinya. Lelaki itu mengatur nafasnya, menghela nafas lega dan puas akan permainannya.

Mark masih tidak bergeming dan memunggunginya. Namun, dari sisi wajahnya yang terlihat, Mina tahu, dia sedang tersenyum melihat skor yang berhasil dia ciptakan.

Dia hitung sampai lima.

Lelaki itu tidak kunjung berubah dari tempatnya berpijak walaupu  teman-temannya sudah jingkrak-jingkrak kesenangan mendengar kemenangan mereka diumumkan melalui speaker stadion.

Maka, dia putuskan untuk mendekatkan lelaki itu. Menghampiri Mark untuk mampu mendapat sudut yang lebih jelas melihat senyum yang sedang lelaki itu ukirkan.

Mark mungkin masih tenggelam dalam pikirannya, terbukti lelaki itu tidak merasa terganggu ketika dia meluruskan tatapannya kearah wajah lelaki itu.

"Mark"

Sampai akhirnya lelaki itu menoleh kearahnya.

"You did it"

Dengan senyuman yang dia guratkan.

Mina merindukannya.

Setelah sekian lama mereka tidak bertemu, setelah sekian lama dia tidak melihat Mark memberikan senyumnya, setelah sekian lama dia menahan diri dengan dalih untuk tidak mengganggu Mark yang mungkin memang ingin sendiri, dia sangat merindukan kehadiran Mark disisinya. Melihatnya senang, turut membuat jantungnya berdebar senang.

Dia tidak akan menahan dirinya lagi.

Dia tidak akan membohongi dirinya lagi.

Dia dengan segera memeluk Mark, mendekap lelaki itu dengan erat, mencurahkan betapa dia merindukan Mark.

Mina tidak peduli apabila seisi ruangan tengah ternganga melihat mereka. Dia hanya ingin meluapkan rindunya, membagi rasa yang dia pendam sekian lama kepada Mark yang akhirnya berada didepannya dan juga membalas dekapannya.

Dia benamkan wajahnya di dada Mark dan dia tidak tahu bahwa memeluk seseorang bisa membuatnya senyaman itu. Rasanya, dia tidak ingin melepaskannya, sampai kapanpun.

Ketika dia mendorong Mark, karena lelaki itu masih lelaki yang sama sejak pertama kali dia temui, polos dan menyebalkan, membuat dia ingin terus menatap Mark dengan kedua matanya sampai bosan—dan dia tahu jelas dia tidak akan pernah bosan mengunci pandangannya pada Mark, sampai kapanpun.

Sampai akhirnya lelaki itu menarik tubuhnya kembali, memasukannya kedalam dekapan yang begitu hangat, dimana dia merasa begitu aman dan nyaman didalam pelukan itu.

Mark menyandarkan kepala diatas kepalanya.

"Date me" bisiknya tiba-tiba, membuat jantung Mina berhenti berdetak dalam sesaat.

Dia membeku.

"Be mine"

Mina mengerjapkan matanya berkali-kali.

HONEY CHERRY | Mark Lee X Kang MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang