13

948 134 1
                                    

Hari demi hari lewat dengan begitu cepat. Dia habiskan dengan sekolah, pulang ke rumah, tidur, mengerjakan tugas, bermain sama kucing-kucingnya, seperti yang normalnya dia lakukan.

Tanpa menerima ajakan orang lain untuk pergi ke suatu tempat, selain Sejeong, tentu saja.

Setelah dia pergi menyendiri ke salah satu kedai eskrim yang kini tengah dia datangi, dia rasa dia hanya perlu menjalankan yang semestinya perlu dia jalankan.

Mendinginkan kepalanya, menjalankan semuanya layaknya tidak ada yang salah sebelumnya.

Dia pergi lagi ke kedai eskrim itu, kali ini bersama Sejeong, hanya karena dia rasa dia ingin pergi ke suatu tempat sebelum pulang.

Temannya itu selalu disampingnya, tanpa sekalipun membahas apa yang terjadi pada hari itu. Dimana dia hanya bisa mengeluakan air matanya tanpa henti dan rasanya melelahkan.

Dia menghapus nomor Mark di ponselnya. Dia masih sering mendapatkan pesan singkat dari lelaki itu yang hanya berisikan memanggil namanya.

Oh, satu pesan singkat panjang mengenai betapa dia minta maaf dan merasa bersalah tentang apa yang telah dia lakukan.

Bagi Mina, yang lalu, biarlah berlalu. Dia tidak akan lagi berkutat di masa itu. Sehingga, dia menghapus semua pesan Mark dan mengabaikan setiap panggilan lelaki itu.

Sangat berat untuk dilakukan, kalau kamu bertanya.

Sepulang dia main bersama Sejeong, dia memberikan kucing-kucingnya makan terlebih dahulu sebelum bermain dihalaman depan bersama mereka.

Tidak ada yang mampu menghiburnya sebaik kucing-kucingnya yang lucu.

Ah, dan Sejeong. Tentu saja, sahabatnya itu berperan sangat besar dalam pemulihan perasaannya saat ini.

Sejeong selalu ikut festival sekolah, dia punya lebih banyak kenalan dari pada Mina. Dia lebih cepat akrab dengan orang baru, sehingga di festival lah dia berkumpul dengan orang-orang yang dia kenal.

Namun, karena Mina sama sekali tidak ingin datang, gadis itu pun ikut tidak datang dan tetap menemani Mina untuk pulang bersama.

Sudah empat hari seperti itu.

Walaupun sebenarnya Mina sudah memaksa gadis itu untuk tetap ikut festival, namun Sejeong juga turut memaksa untuk terus menemani Mina, mengingat terakhir kali dia meninggalkan Mina sendirian di perpustakaan berakhir dengan gadis itu kabur seketika melihat Mark mencari kesempatan untuk bicara dengannya.

Sejeong berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak membiarkan hal itu terjadi lagi.

Dia tidak tahu kemana Mina akan pergi ketika dia ingin sendirian.

Bisa bisa dia pergi dan malah mendapatkan bencana lain.

Mina selalu berani kemana-mana sendirian. Dia tidak akan ragu untuk mencari ketenangannya walaupun artinya dia harus pergi memasuki gang-gang kecil.


Dia merebahkan dirinya dikasur setelah merasa lelah bermain bersama kucing-kucingnya.

Ada beberapa tugas yang harus dia kerjakan namun dia masih tidak ingin menyentuhnya, maka dia membuka ponselnya, mengakses semua sosial media yang dia punya.

Karena dia baru saja log in, maka komentar-komentar pada post-post an terakhirnya baru masuk saat itu juga.

Termasuk komentar yang membuat tubuhnya kembali memanas ketika membuka fotonya dengan komentar pedas dibawahnya.

Tentu saja dia tahu, siapa pengirimnya.

Solar, Yeji, Lisa.

Memenuhi kolom komentarnya dengan kata 'sampah', 'menjijikan', 'musnah saja'.

HONEY CHERRY | Mark Lee X Kang MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang