Dimatanya, dia .. tidak akan pernah tersentuh olehnya.
Dia selalu melihatnya berjalan menyusuri koridor, dengan tumpukkan buku yang biasanya dia lesakkan di antara tangan dan tubuhnya.
Dia selalu melihatnya, tersenyum kecil kepada teman kelasnya sebelum masuk kelas, terkadang dengan kaca mata bertengger di hidungnya.
Duduk dikantin dan tertawa bersama teman-temannya yang lain terkadang mengganggu fokusnya, yang mana seharusnya dia tuangkan pada makanannya namun lelaki itu berhasil meraup semua fokusnya hanya dengan kekehannya.
Lelaki itu selalu diperlakukan seperti bayi, dimana sering kali dia dapati teman-temannya meledekinya, entah karena apa, kemudian berakhir mengacak rambutnya, sebagaimana kakaknya sering lakukan terhadapnya.
Tanpa sadar, dia selalu memerhatikannya.
Tanpa menyadari bahwa dia juga sering diperhatikan.
Mark selalu mencuri lirik kearah Mina, sebelum dia mengenal gadis itu.
Hal yang dia tahu tentang gadis itu hanya satu, dia teman kelas Doyoung.
Ah, satu lagi, gadis itu akan selalu kemana-mana dengan satu orang sahabat yang dia tidak ketahui namanya; yang setelahnya dia kenal sebagai Sejeong.
Dia tahu, dia menyadarinya.
Kala Mina menyorotnya setiap saat dia sedang sibuk melakukan sesuatu; berinteraksi dengan teman-teman kelasnya, membaca buku di salah satu spot nongkrong di sisi lapangan, makan di kantin. Bahkan, ketika dia hanya sekedar melewati kelas gadis itu; bahkan melewai gadis itu secara personal.
Dia menangkap Mina memandanginya, namun dia tidak ingin menoleh dan menangkap basah gadis itu, kemudian dia kabur karena malu.
Dia .. senang, sebenarnya.
Merasakan gadis cantik itu dari jauh sana mencoba memerhatikannya. Dari seberangnya, terpisah beberapa meja di kantin, mendapati gadis itu sering kali mencuri kesempatan melirik kearahnya.
Dengan matanya yang begitu polos, tingkahnya yang lucu ketika dia sedang bermain dengan sahabatnya, tawanya yang begitu renyah dan menular, senyumnya yang dia ukir dengan begitu sempurna diwajahnya.
Sayangnya, Mark terlalu takut untuk menyapa.
Bahkan pada pertemuan pertama mereka, dia berlagak seakan tidak pernah melihat Mina sebelumnya.
Padahal yang ada, dia sering kali menatapi gadis itu sampai seluruh fikirannya diakusisi oleh bayangan si gadis dengan kuncir kuda itu.
Jauh sebelum mereka bertemu, sebenarnya tanpa sadar mereka telah mengagumi satu sama lain.
Namun, mereka terlalu polos untuk menyadari.
Sampai akhirnya, ternyata mereka telah terlibat dalam hidup satu sama lain lebih jauh dari yang mereka kira.
Mark tidak tahu bahwa Ayahnya mengadopsi kucing Mina, yang dinamakan Cherry. Sampai ketika dia secara kebetulan dipertemukan dengan gadis bernama Mina itu.
Mina membantunya membawa Cherry pulang kerumahnya, dengan ditangannya Hani; sebagaimana sebenarnya Mina menuliskan nama Hani sebagai Honey.
Pertemuan pertama mereka, setelah saling melirik satu sama lain secara sadar maupun tidak sadar.
Membuat mereka merasa ada hal yang aneh menyusup diantara mereka setiap kali mereka bersama.
Bagaimana mungkin mereka bisa begitu nyaman bertemu satu sama lain dalam pertemuan pertama mereka, bagaimana mungkin rasanya mereka ingin terus bertemu satu sama lain setelah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HONEY CHERRY | Mark Lee X Kang Mina
Fanfiction[Kang Mina X Mark Lee] [COMPLETE] "As much as I wanted to tell you how I love you, I just-can't." -Kang Mina, trying to free herself from her ego and tell Mark if she loves him is such an uneasy thing to do. On the other side, Mark, he'll wait for...