Tepat setelah pulang sekolah, Mina menarik tangan Sejeong untuk segera ke halte bis dan menuju ke salah satu resto yang ingin ia datangi.
Dia bilang, untuk makan siang bersama.
Mina tidak pernah membawa temannya sejauh itu hanya sekedar untuk makan siang, dia juga tidak punya alasan untuk menolak dan sebenarnya penasaran terhadap resto yang Mina maksud.
Butuh sekitar dua puluh menit untuk sampai ke resto dengan visual yang menakjubkan itu. Sejeong mengikuti darah ibunya yang menyukai tumbuhan dan resto itu didesain dengan tumbuhan yang rindang, membuatnya terlihat begitu asri ditengah panasnya Seoul.
Gadis itu tidak bisa berhenti mengidentifikasi bunga hias apa saja yang berada disana dan semakin dia mengenal satu demi satu semakin terkejut ia karena resto itu berhasil dengan lengkap menampilkan bunga-bunga indah yang selalu ingin ia dan ibunya miliki dirumah.
"Kau suka?"
"Banget!"
Mereka menuju ke salah satu tempat duduk yang ada.
"Outdoor?"
"Indoor? Outdoor panas"
Mina mengedikkan bahunya, "Ok"
Salah satu pelayan mendatangi mereka,
kemudian memberikan mereka daftar menu yang tertera."Pilih apa saja yang kamu mau, hari ini aku yang traktir"
"Ohoo... sebaiknya kamu segera ceritakan ada apa dengan dirimu hari ini" ucap Sejeong dengan matanya yang tidak lepas dari buku menu.
Setelah memesan makanan dan minuman yang mereka inginkam, mata Sejeong langsung tertuju pada Mina yang sedang tersenyum begitu lebar.
"Ekhm, so?"
"Aah gimana ini?" Mina menyembunyikan mukanya, "Kemarin, aku berangkat sekolah bareng anak itu kan—"
"Ah, Mark. Oh? Kalian sudah sejauh itu?"
"Entahlah, yang kutakutkan adalah, aku gagal"
Mina menenggelamkan wajahnya diantara kedua lengannya yang terlipat diatas meja.
"Eh?"
"Maksudku— kalau hanya aku yang benar-benar suka padanya terus malah dia yang menang? Bagaimana? Terus, kalau dia tidak suka denganku sama sekali dan aku hanya membuatnya menang melawan entah-siapa-lawan-mainnya itu gimana?"
Jitakan Sejeong mendarat dengan sempurna di kepala Mina, "Bodoh"
"Beri aku masukan"
Sejeong memutar matanya, kemudian ia menghembuskan nafasnya.
"Sudahlah, kamu sudah kalah—"
"Ah!"
"Ya mau gimana lagi? Akui saja kalau kamu memang suka dengan Mark. Tapi, kamu juga harus bisa terima kalau anak itu tidak menyukaimu balik seperti bagaiman kamu menyukainya"
"Ugh"
"It's sucks, tau tau. Tapi, menurutmu, kamu masih punya kesempatan buat bikin dia suka sama kamu tidak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HONEY CHERRY | Mark Lee X Kang Mina
Fanfiction[Kang Mina X Mark Lee] [COMPLETE] "As much as I wanted to tell you how I love you, I just-can't." -Kang Mina, trying to free herself from her ego and tell Mark if she loves him is such an uneasy thing to do. On the other side, Mark, he'll wait for...