[Bloom | 3]

813 93 6
                                    

Sejeong menunggu didepan rumahnya, lengkap dengan sepedanya. Gadis itu mengetuk-ngetuk kakinya sambil menunggu Mina mengeluarkan sepedanya. Sampai akhirnya dia bisa dengan suara gadis itu menggeret sepedanya dan menyerukan namanya.

Mina merasa bosan dan dia butuh pengalihan. Dia belum bilang pada Sejeong apa yang sebenarnya terjadi—bahwa sebenarnya dia mengajak Sejeong jalan-jalan untuk menghibur diri.

Entah kemana, dia hanya mengayuhkan kakinya menyusuri jalanan yang bisa dia lewati.

Fikirannya terbang, sesekali balik ketika Sejeong memanggilnya, menyadarkan dia dari lamunannya.

Sebenarnya, apa hubungan yang sedang dia dan Mark jalani?

Bagaimana seharusnya dia jalankan agar mereka selalu baik-baik saja?

Mengapa kini rasanya begitu mustahil untuk merasa baik-baik saja, setelah Mark mengabaikannya dan dia juga mencoba mengabaikan lelaki itu.

"Mina, mampir kafe aja, yuk?"

Mina mengangguk atas saran Sejeong, membiarkan Sejeong berada didepannya untuk menuntun jalan.

Mungkin Sejeong sadar, dia lebih diam dari biasanya.

Mungkin, Sejeong sadar bahwa dia tidak baik-baik saja.

Sampai akhirnya mereka sampai di salah satu kedai kopi yang terletak tidak jauh dari komplek rumah mereka berdua.

Kafe itu beberapa hari yang lalu baru buka dan masih sedikit orang yang berkunjung disana. Walaupun demikian, tempat kafe kecil itu cukup nyaman. Kursi mereka berjejer dengan rapi, terdapat bagian indoor dan outdoor. Sejeong memilih di bagian indoor, mau membiarkan dirinya ditiup AC setelah mengayuh sepedah lumayan lama.

"Kalian sudah baikan?"

Sejeong tidak ragu untuk bertanya. Mungkin, dia juga cemas melihat Mina begitu diam dengan masalahny. Biasanya, dia banyak cerita dengan sahabatnya itu, namun kini, dia rasa terlalu berlebihan untuk menceritakan masalah ini dan dia juga tidak berminat membagikan cerita tentang dia dan Mark kepada orang lain.

Sekalipun orang itu Sejeong.

Dia tidak ingin justifikasi Mark atas tingkahnya, dia juga bingung atas tingah Mark dan dirinya sendiri, dia tidak ingin membawa kebingungan itu kepada orang lain dan menghasilkan salah paham yang fatal.

"Begitulah"

"Cepat baikan, supaya kamu juga tenang" Oh Sejeong, Mina pun mengharapkan hal yang persis sama denganmu.

Mina tersenyum, terkekeh kecil.

"Sebentar lagi Prom. Masa kalian berantem sampe ga dateng prom bareng? Ga seru"

Pelayan datang, memberikan pesanan mereka.

Dia hanya perlu sedikit kafein dan dia memilih  Latte dingin.

Menenggak kopi yang masih bisa dia rasakan pahitnya walaupun telah bercampur dengan gurihnya susu.

Persetan masalah Prom, dia bahkan tidak tahu bagaimana caranya agar Mark bisa membalas pesannya sekarang ini.

HONEY CHERRY | Mark Lee X Kang MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang