Sekolah mulai mengadakan perayaan valentine selama dua minggu kedepan. Seminggu penuh ini, akan diadakan semacam festival setiap harinya. Kemudian, di minggu kedua terhitung dari hari Kamis sampai dengan hari Jumat akan diadakan perlombaan, dimana pemenangnya akan diadakan pada puncak acara, Valentine's Awarding Night.
Dia selalu ikut serta menjaga stan festival ekskulnya setiap tahunnya, namun dia tidak pernah sekalipun ikut perlombaan Valentine.
Pada dasarnya, perlombaan itu hanya bagi pasangan yang ingin pamer kemesraan saja. Dia kurang tertarik.
Tangannya menggendong beberapa barang yang harus dia bawa ke stand ekskulnya, ekskul musik. Beberapa properti dekor menumpuk didadanya.
"Perlu bantuan?"
Dia bahkan tidak tahu siapa yang sedang bicara didepannya, pandangannya tertutup sepenuhnya dengan barang bawaannya.
"Tolong"
Tapi, tanpa melihat siapa pemilik suara itu, dia bisa tahu siapa yang tengah mengajaknya bicara.
Sejeong mengambil tumpukan barang teratas yang Mina bawa, "Kemana?"
"Ikut aku"
Gadis itu tidak banyak bicara, fokusnya dicuri oleh betapa beratnya barang bawaan Mina padahal tubuh gadis itu kecil, dia takut sahabatnya itu patah karena bawa barang seberat ini.
"Kenapa tidak ada yang membantumu?"
"Ini bagianku"
"Tapi ini banyak sekali" omel Sejeong, "Kenapa tidak dipindahkan satu-satu"
"Lama, aku harus segera membawa semuanya kesana"
"Entah kamu yang berniat membunuh dirimu sendiri atau mereka yang ingin melihat tanganmu lepas dari bahu" gumam Sejeong, "Seharusnya kamu langsung panggil aku"
"Iya iyaaa" Mina hanya menghela nafasnya, "Kamu mau kemana?"
"Tidak ada, aku hanya ingin mencarimu"
Mina dan Sejeong meletakkan barang mereka di tempat yang telah ditentukan. Mereka menepuk kedua tangan mereka, membersihkan debu dari sana.
"Pasti kamu bosan sendirian" ledek Mina
"Saaangaaat" balas sahabatnya itu, "Oh iya!" kemudian tangannya memeluk lengan Mina, "Kemarin, kamu jadi datang ke rumah Mark?" pekik Sejeong.
Dia terkejut mendengar suara sahabatnya yang begitu besar, sampai semua temannya menoleh kearahnya.
"Kecilkan suaramu"
Sejeong ikut melihat sekelilingnya, namun dia tidak peduli dengan tatapan mereka yang memandang dia bersama sahabatnya dengan penuh rasa ingin tahu.
"Ck, biar saja" gumam Sejeong, "Lalu? Bagaiman?"
Mina hanya merespon dengan menarik tangan sahabatnya itu.
Menempatkan tangan gadis itu didadanya.
"Jantungku tidak bisa berhenti berdetak"
"Kalau berhenti ya mati, bodoh" balas Sejeong dengan menarik tangannya dan menjitak kepala Mina.
"Ei! Kamu tidak mengerti maksudku"
"Iya iya paham. Lalu, hasilnya?"
"Hasilnya?"
"Apakah kamu jadi makin pintar atau makin menyukainya?"
Mina memutar matanya, kemudian menghela nafasnya.
"Aku tidak bisa meresap pelajarannya dengan baik karena terlalu degdegan. Sampai-sampai aku tidak bisa menjawab soal yang dia kasi" gumam Mina lemas, "Ah, dia pasti melihatku seperti orang bodoh" ucapnya dengan gusar.
KAMU SEDANG MEMBACA
HONEY CHERRY | Mark Lee X Kang Mina
Fanfiction[Kang Mina X Mark Lee] [COMPLETE] "As much as I wanted to tell you how I love you, I just-can't." -Kang Mina, trying to free herself from her ego and tell Mark if she loves him is such an uneasy thing to do. On the other side, Mark, he'll wait for...