16

964 122 5
                                    

Jaehyun duduk didepanya, tepat didepannya sampai dengkul mereka bertemu. Disampinya, Yuta menatapnya dengan tajam.

Begitu juga Johnny yang berada disisi ruangan dengan mulut terbuka dan menganggurkan majalah yang sedang dia baca.

Taeyong hampir tersedak oleh minumnya, hanya karena satu cerita yang dia sampaikan.

"Terus dia tertawa, bilangnya bercanda"

Mereka semua langsung meloloskan desahan putus asa dengan begitu panjang.

"Seharusnya kamu bilang iya tanpa mikir dua kali!" ucap Yuta dengan geram. Sementara Mark hanya menatap lelaki itu dengan bingung.

"Aku ragu mau mengatakan kalau dia pintar, tapi buktinya dia bodoh" Haechan dari sudut ruangan yang lain, berjalan mendekatinya, "Kamu melihatnya dengan tatapan seperti itu, bahkan tidak tenang makan dan tidur karena marahan dengan dia, lalu kamu hanya diam ketika dia tanyakan seperti itu?" omel Haechan.

"Setidaknya dia mau memaafkanku"

"Ya ya" Haechan memutar matanya, "Johnny, aku perlu beli beberapa balon untuk dekor?"

"Seperasaanmu saja"

Haechan mematung ditempatnya dengan wajah tidak percaya karena Johnny menjawab pertanyaannya tanpa solusi, "Ok"

"Mina akan datang?" Taeyong duduk di lantai Villa Johnny dengan apel ditangannya.

"Katanya nanti dia hubungin" ucap Mark lemas, "Ahhh aku geli sendiri mengingat apa yang kemarin aku katakan"

Johnny tertawa melihat tingkah Mark yang kini sedang mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Gapapa, romantis" celetuk Jaehyun, seraya menaik-turunkan alisnya.

"HIIYY JANGAN BILANG BEGITU GELI" Mark, memeluk tubuhnya yang bergetar melinat Jaehyun menggodanya.

"DIHHHH KAMU SENDIRI YANG BILANG BEGITU"

"Sekali lagi kalian teriak bakal kututupin lakban mulut kalian" Jungwoo dari ruang sebelah, datang menghampiri mereka dengan gunting dan lakban ditangannya, "Kalian beli makanan sama minuman buat nanti deh sana"

"Aku?" tunjuk Mark, "Jaehyun?"

"Kamu tidak lihat aku lagi sibuk?" Jungwoo mengangkat barang ditangannya, "Doyoung dan Taeil belum datang, Taeyong harus bantu aku, Haechan sudah pergi, siapa lagi, ah! Yuta! Kalian bertiga, sana." perintah lelaki dengan rambut coklat kemerahan itu.

Mark mengangkat tubuhnya setelah berdecak karena dia tahu dia tidak akan bisa menolak perintah itu, begitu juga dengan Jaehyun dan Yuta.

Jaehyun merogoh sakunya, mengecek apabila kuncinya sudah ada ditangannya atau belum, "Yasudah, ayo. Mana listnya?" kemudian ketika telah mendapati kuncinya aman dan damai didalam sakunya, dia mendekati Jungwoo yang masih sibuk dengan barang-barang yang memenuhi tangannya.

"Di Johnny"

"John-"

"Nih"

Lembaran itu berukuran F4, tertulis dengan tulisan cukup kecil dan rapi, memenuhi kedua halaman lembaran itu.

"Sebanyak ini?!"

Johnny berdecak, kemudian memberikan kartunya, "Cepat"

Mereka berakhir keluar dari Vila Johnny dengan keadaan tidak percaya bahwa mereka harus memenuhi semua list yang telah ditulis oleh Johnny. Mereka sudah ada disana sejak pagi, untuk melakukan persiapan acara ulang tahun Johnny nanti malam.

HONEY CHERRY | Mark Lee X Kang MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang