3

3.3K 444 10
                                    

"Yang, maafin aku. Serius aku gak akan ngulangin lagi deh" Lisa yang melihat adegan didepannya itu hanya menghela nafasnya sedangkan Jeno yang tadinya sedang fokus belajar ikutan menonton Rose dan Jimin di kamar kakaknya.

"Kenapa kak?" tanya Jeno. Lisa yang tadinya berdiri diambang pintu itu langsung menoleh dan melihat Jeno membawa makanan ringan. Ia pun langsung mengambil makanan ringan yang dibawa Jeno.

"Biasa urusan anak dewasa. Balik ke kamar gih, anak kecil harus belajar" kata Lisa, Jeno mendecih lalu mengambil makanan ringan yang ada ditangan kakaknya itu dan mengunci pintu kamarnya.

Lisa melangkahkan kakinya mendekati kedua temannya yang masih ribut sejak pulang dari cafe tadi. Padahal disepanjang perjalanan menuju rumah Lisa mereka sudah ribut, Rose pun sudah sampai melempari Jimin sepatu dan tasnya tapi mereka masih melanjutkan masalah di cafe tadi di rumahnya Lisa. Memang kalau mencari ribut dengan Rose itu adalah sebuah kesalahan yang besar.

"Emang anjing ya lo! Itu sosial media lo udah kaya asrama cewe tau gak?!" kata Rose ia menunjuk-nunjuk wajah Jimin, wajah Rose merah padam menandakan dia sangat marah saat ini.

"Yang itu cuma temen aja gak lebih"

"Ya lo pikir dulunya kita berawal dari apa kalo bukan temen!" bentak Rose, matanya memanas dan emosinya sudah memuncak. Lisa duduk disamping Rose mengusap punggung sahabatnya, memberi sedikit ketenangan.

"Lis, usir si anjing ini" Rose menenggelamkan wajahnya dibahu Lisa dan Lisa pun memepuk sahabatnya yang kini menangis dibahunya.

"Semuanya masih bisa dibicarain baik-baik kan Rose? Mungkin aja itu temen kelas Jimin minta tugas ke Jimin kaya Yugyeom ke elo minta contekan tugas" kata Lisa, Jimin pun menganggukan kepalanya.

"Najis! Si anjing ini mana pernah buat PR orang dia ngerjain tugas di sekolah mulu" kata Rose, Lisa menghela nafasnya. Memang berdebat sama Rose itu hal yang paling melelahkan karena dia pintar mengeles.

"Yang deng--"

"Gausah panggil-panggil yang!" teriak Rose membuat kuping Lisa berdengung.

Dan Jungkook akhirnya datang, si penengah yang selalu menengahi Jimin dan Rose kalau mereka sedang bertengkar. Lisa tersenyum lebar karena sang penyelamatnya datang. Jungkook yang masih ngos-ngosan dan penuh keringat itu langsung berjalan mendekati mereka bertiga. Ia duduk disamping Lisa.

"Kalian kenapa lagi?" tanya Jungkook.

Lisa tadi menelfon Jungkook lewat Namjoon kakak kelasnya yang kebetulan juga menjadi perwakilan sekolahnya untuk olimpiade di Singapur bulan depan dengan Jungkook. Lisa memberi tahu Jungkook untuk segera ke rumah Lisa kalau belajarnya sudah selesai. Karena Jungkook merasa khawatir itupun langsung pergi menuju ke rumah Lisa berlari dari sekolahnya sampai rumah Lisa yang jaraknya cukup jauh. Padahal ia masih bisa pakai bus, tapi ya bagaimana lagi ia sedang khawatir jadi otaknya tidak bisa berfungsi dengan baik.

"Tanya aja sama si anjing temen lo itu!" lagi-lagi kuping Lisa berdengung karena Rose berteriak dibawah telinganya. Lisa memegangi kupingnya, mengetahui itupun Jungkook langsung menarik Lisa. Untung saja Rose tidak jatuh.

"Anjing emang! Gue lagi nyender di Lisa! Untung kaga jatoh" kata Rose sambil menunjuk-nunjuk Jungkook. Jungkook menyuruh Lisa untuk duduk disebelahnya supaya menjauh dari Rose. Jadi posisi mereka sekarang Rose, Jungkook, Lisa dimana sebelumnya Lisa berada ditengah-tengah Jungkokk dan Rose.

"Lo jangan teriak-teriak makanya" kata Jungkook. Rose mendengus kesal, gak pacarnya gak temen pacarnya sama-sama membuatnya emosi sekarang.

"Kenapa lagi sih bantet?" tanya Jungkook, temannya menundukan kepalanya "pasti gara-gara lo chat sama banyak cewek kan?"

"JADI LO TAU?! KENAPA LO DIEM AJA SIH BANGSAT!!" Rose memukul lengan kekar Jungkook, ia sudah tidak peduli kalau Jungkook pacar sahabatnya.

"Ya emang masalahnya apa? Selagi dia chat gak pake hati? Lo juga pasti kan banyak chat sama cowo lain kan?" kata Jungkook.

"Gue chat cuma sama temen-temen gue ya, sama Yugyeom, Bambam"

"Lo pikir mereka gak cowok? Mereka banci gitu maksud lo?" Jungkook menghela nafasnya "Kalian selesaiin sendiri masalah kalian, gue sama Lisa bakal ninggalin kalian"

Jungkook menggandeng Lisa untuk keluar dari kamarnya dan memberikan sepasang kekasih waktu supaya dapat menyelesaikannya.

"Kamu gapapa kan? Maaf, harusnya aku tadi gak biarin kamu--" Lisa langsung memeluk Jungkook.

"Makasih ya karena kamu gak jadiin sosial media kamu asrama cewek" kata Lisa, seulas senyum pun menghiasi wajah tampan laki-laki itu. Ia membalas pelukan gadisnya itu.

"Aku gak bisa jadi cowok romantis seperti yang kamu mau dan aku cuma bisa lakuin apa yang bisa aku lakuin termasuk itu" kata Jungkook. Ia memeluk tubuh mungil gadisnya.

"Masih pengen punya pacar kaya Jimin gak?" goda Jungkook, Lisa langsung menggelengkan kepalanya membuat kekasihnya terkekeh.

"Kamu ikut olimpiade lagi?" Lisa melepaskan pelukannya dan menatap mata kekasihnya itu. Jungkook menganggukan kepalanya sebagai jawaban iya untuk pertanyaan Lisa.

"Kita LDR lagi?" Lisa mengerucutkan bibirnya mengingat hubungannya yang tidak berjalan mulus seperti yang ia harapkan.

"Maaf" Jungkook menundukan kepalanya. Lisa menghela nafasnya, sebenarnya ia kesal karena dengan perginya Jungkook mewakili sekolahnya di olimpiade SAINS waktunya untuk berjumpa dengan Jungkook tersita untuk beberapa waktu.

"Kamu harus bawa piala ya buat aku" kata Lisa, ia mengelus pipi gempal Jungkook. Jungkook mendongakan kepalanya menatap gadisnya lalu menganggukan kepalanya.

🌼🌼🌼

R O S E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

R O S E

J I M I N

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

J I M I N

🌼🌼🌼

O U R S || E N DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang