Lisa duduk sendiri di ruang tarian ia sedang asik menonton video-video dance dari berbagai dancer yang sangat terkenal tapi ia tak kunjung mendapatkan ide koreografi untuk dancenya. Lisa mengacak rambutnya, dia benar-benar gak tau harus bagaimana lagi karena mencari koreogafi dance itu gak gampang.
Ceklek!
Lisa menoleh ke arah pintu menunggu seseorang yang baru saja membuka pintu tersebut menunjukkan dirinya. Lisa mengerutkan keningnya ketika melihat siapa yang datang.
"Taehyung? J-Hope?" katanya, kedua orang tersebut tersenyum kearah Lisa. Mereka berjalan mendekati Lisa lalu duduk menghapit Lisa.
"Bang, gue tinggal dulu. Latih cewe gue yang bener ya awas sampe lo kardusin. Gue duluan ya Lis" Taehyung menepuk-nepuk pundak Lisa lalu berdiri dan meninggalkan Lisa dan J-Hope.
"Sebentar ya kak" Lisa mengejar Taehyung dan meraih tangannya. Taehyung membalikkan badannya dan menatap Lisa bingung.
"Kayanya kemaren gue udah jelas deh ngomong sama lo. Gue batalin perjanjian kita, kenapa lo--"
"Tenang aja, dia sukarela ngajarin lo kata dia lo punya skill yang bagus. Lo gak perlu jalan kok sama gue tenang aja" Taehyung tersenyum tipis lalu ia menarik tangannya dan melanjutkan langkahnya lagi.
"Gue mau minta maaf soal kemarin, gue kebawa emosi" kata Lisa yang membuat langkah Taehyung terhenti lalu membalikkan badannya. Lagi-lagi Taehyung tersenyum manis.
"Gue kalo jadi lo juga bakalan ngebela pacar gue kok walaupun dia salah tapi gue tetep bela dia. Eum--dan sampein sorry ke pacar lo itu" perkataan Taehyung itu seakan menusuk hati Lisa dan membuat Lisa merasa bersalah karena telah memarahi Taehyung. Taehyung melanjutkan langkahnya dan meninggalkan Lisa yang masih setia berdiri tanpa merubah posisinya. Punggung Taehyung semakin jauh tapi Lisa masih setia menatap kepergian Taehyung. Rasanya dia sudah salah karena marah dengan Taehyung semalam.
"Lis lo kenapa? lagi ikutan mannequin challenge? Ehh ikutan dong. Mana kameranya" kata Bambam, ia menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan kamera. Lisa langsung memukul sahabatnya ini.
"Apasih anjing! Sakit bego" kata Bambam ia mengusap lengannya yang baru saja dipukul Lisa.
"Bam" panggil Lisa
"Apa sayang? butuh belaian? udah lama ya gak dibelai sama abang" kata Bambam, ia merangkul leher Lisa. Lisa menoleh ke Bambam lalu menjambak rambut klimis Bambam.
"Anjir lo pake pomade ya! Lengket anjir"
"Aduh Lisa apa itu yang lengket-lengket. Kalian jangan begituan dong disini" kata June yang tiba-tiba nongol di depan Bambam dan Lisa bersama Bobby sohibnya.
"Apasih kalian mesum aja otak lo" kata Lisa
"Maklum Lis, malam Jumat itu kode aja sih kalo lo ngerti mah" Bobby mengedipkan matanya ke Lisa dan nyengir memperlihatkan gigi kelincinya.
"Gue tarik gigi kelinci lu ya Bob!" Bambam berdiri didepan Lisa melindungi dia dari dua laki-laki mesum dihadapannya. June sama Bobby langsung ketawa melihat respon Bambam.
"Tenang sayang, jangan cemburu gitu ah jatah buat kamu masih ada kok" Bobby merangkul Bambam dengan senyuman yang menggoda. Lisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah ketiga temannya dihadapannya.
"Mati! J-Hope!" Lisa menepuk keningnya dan berlari kembali menuju ruang tari.
"Heh Lis! Siapa yang mati? Lo mau kemana?" teriak June.
"Nenek lo!"
"Kan emang nenek gue udah meninggal gimana sih Lisa? padahal dateng pas nenek gue gak ada" kata June ia menggaruk kepalanya.
"Lis jangan lupa nanti malem jatah abang ya!" seru Bobby yang langsung mendapat hadiah pukulan dari Bambam dan jari tengah dari Lisa.
Lisa masuk kedalam ruang tari dan menekan J-Hope sedang duduk bersama seseorang. Lisa bisa melihat sosok orang yang tengah duduk disamping J-Hope dari pantulan kaca didepan mereka.
"Jungkook, kamu ngapain kesini?" tanya Lisa. Iya, orang yang lagi duduk disamping J-Hope itu Jungkook. Lisa duduk disamping Jungkook, Lisa bisa lihat J-Hope tidak nyaman dengan keadaannya sekarang itu semua bisa dilihat dari sorotan mata J-Hope. J-Hope mengusap lehernya dan tersenyum canggung ke Lisa.
"Maaf kak tadi lama. Jungkook ayo ikut aku" Lisa menarik Jungkook keluar dari ruang tari. Dan J-Hope bernafas lega ia langsung membuka laptopnya dan mencari ide koreografi untuk Lisa.
"Kamu ngapain ke ruang tari?" tanya Lisa.
"Nyari kamu"
"Kenapa nyari aku? ada yang mau kamu omongin ke aku?" tanya Lisa.
"Emang kalo aku nyari kamu harus ada sesuatu yang diomongin ke kamu? kalo gak ada sesuatu yang aku omongin ke kamu, aku gak boleh nyari kamu?"
"Bukan gitu Kookie mak--" Jungkook menyodorkan botol mineral dan vitamin ke Lisa sebelum Lisa menyelesaikan perkataannya.
"Aku cuma mau kasih ini ke kamu. Aku tau pasti kamu kecapean latihan jadi jaga kesehatan kamu ya" Lisa mengambil botol mineral dan vitamin yang diberikan Jungkook ke Lisa. Lisa kini menatap kekasihnya.
"Aku boleh tanya sesuatu gak sama kamu?" Jungkook menganggukan kepalanya.
"Kenapa kamu pukul Taehyung semalem?" Jungkook menghela nafasnya "Aku tau kemarin kamu udah bilang aku alasan kamu pukul wajah Taehyung tapi menurut aku gak masuk akal aja"
"Emang apa yang Taehyung bilang ke kamu?" bukannya menjawab pertanyaan Lisa Jungkook balik bertanya ke Lisa.
Jungkook itu udah paham soal Lisa, ia juga tau kalau Taehyung bilang sesuatu ke Lisa yang buat Lisa tanya mengenai alasan Jungkook memukul Taehyung karena Lisa gak akan menayakan sesuatu lebih dari satu kali kalau gak ada orang yang mempengaruhinya. Soalnya Lisa itu orangnya gampang banget percaya, jadi kalau misalnya udah dikasih tau satu kali dia gak akan tanya lagi.
"E--engga ada"
"Kamu mungkin bisa bohong sama orang lain tapi gak sama aku Lisa. Apa yang udah dia bilang ke kamu? Hmm.." Jungkook menangkup wajah Lisa dan menatap Lisa. Lisa menggelengkan kepalanya, tidak mau memberi tau Jungkook karena dia takut kalau Jungkook akan memukul Taehyung lagi.
"Aku kira kamu udah kenal aku Sa, aku kira kamu udah paham semuanya tentang aku. Tapi kayanya aku salah. Kamu balik ke dalem sana, kasian dia nunggu kamu" Jungkook menarik tangannya dari wajah Lisa "Aku mau balik dulu"
"Kookie... jangan marah" Lisa menundukan kepalanya. Jungkook menarik kekasihnya kedalam pelukannya. Lisa merasakan dada Jungkook yang kembang kempis dan Lisa memeluk erat kekasihnya. Lisa tau saat ini Jungkook sedang marah dan seperti biasanya ia memberikan pelukan hangat untuk meredam emosi kekasihnya.
"Kamu masuk kedalem sana" Lisa menggelengkan kepalanya, ia tambah mengeratkan pelukannya enggan melepas pelukannya.
"Lisa bakalan lepasin kalau Kookie udah gak marah lagi" Jungkook mengusap puncak kepala Lisa menarik tangan Lisa dan menggenggamnya.
"Aku udah gak marah lagi. Sekarang kamu balik kedalem ya"
"Cium coba kalau kamu udah gak marah" Lisa menunjuk pipinya.
"Nanti aja. Aku balik dulu ya nanti aku di cariin pak Choi" Lisa mengerucutkan bibirnya lalu menganggukan kepalanya. Jungkook mengusap puncak kepala Lisa lalu
Chup!
"Aku pergi dulu" kata Jungkook setelah mencium pipi Lisa yang saat ini memerah.
🌼🌼🌼
Haii sudah lama gak nongol :(
Aku balik lagii, siapa tau ada yang nungguin cerita ini :(
Terimakasih buat kalian yang mau membaca cerita abal" dan gak mutuku ini :(
Terimakasih juga buat kalian yang vote, itu bener" bikin aku semangatt gitu buat lanjutin cerita gak mutu akuu.
Terimakasih banyak kalian ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
O U R S || E N D
Fanfiction❗❗L I Z K O O K A R E A ❗❗ Jadi Jungkook itu harus ekstra sabar karena punya pacar kaya Lisa yang selalu dengerin omongan dan suka mikirin omongan orang. Kata Rose Lisa itu hidupnya udah kaya mobil rental yang senantiasa distir oleh banyak orang...