Lisa termenung memikirkan perkataan Bambam tadi siang di kantin. Apa memang Jungkook tidak mencintainya makanya Jungkook tidak cemburu? Atau Jungkook berpacaran dengan Lisa cuma numpang tenar? Atau Jungkook cuma kasian aja pacaran sama Lisa seperti gosip yang pernah beredar saat Lisa dan Jungkook baru pacaran.
"Lis, diem bae lu" kata Rose yang sejak tadi memperhatikan sahabatnya sejak tadi hanya diam tidak seperti biasanya.
"Hmm?"
"Kenapa? Sini cerita sama mama nak apa masalahmu" Rose mendekati sahabatnya yang sejak tadi berdiri di balkon kamarnya.
"Se, menurut lu Jungkook sayang gak sih sama gue? Cinta gak sih sama gue?" Rose mengerutkan keningnya karena baru kali ini sahabatnya mempertanyakan hal semacam itu. Rose mereangkul bahu Lisa.
"Apa yang membuat lo mikir kaya gitu? Pasti lo mikir kaya gitu karena ada alesannya dong?" Lisa pun langsung menjelaskan semuanya kepada Rose dari awal ia bertemu dengan Taehyung lalu ia yang memberikan id line Jungkook ke Taehyung sampai ke perkataan Bambam di kantin tadi. Rose mengangguk mengerti.
"Lis, lo pernah mikir gak buat apa sih orang capek-capek bertahan dalam hubungan yang gak didasarkan oleh cinta?" Lisa menggelengkan kepalanya.
"Lis, gak mungkinkan Jungkook bertahan sama lo selama tiga bulan kalo gak didasarkan dengan cinta? Apa lo gak sadar perubahan Jungkook selama ini buat lo?" Lisa menggelengkan kepalanya lagi. Ya Tuhan tolong beri Rose kesabaran ekstra untuk menghadapi Lisa.
Rose menghela nafasnya lalu menghirup udara segar sebelum ia mengerap.
"Lo sadar pas awal lo kenal Jungkook dia cuek nya kaya apa? Lo sadar gak sekarang dia jadi banyak omong setelah pacaran sama lo. Dia berubah dari pendiem ke bawel karena lo Lis, gue mungkin gak kaya Jimin yang udah kenal luar dalemnya Jungkook tapi gue yakin dia lakuin itu buat lo. Lo gak sadar juga dia luangin waktunya ditengah-tengah kesibukannya dia? Bahkan kemarin dia bolos les cuma buat nemenin lo supaya lo gak jadi nyamuknya gue sama Jimin? Dari sini paham gak?"
Lisa mencerna setiap perkataan Rose. Ia mengingat saat ia pertama kali bertemu dengan kekasihnya itu. Tidak mudah mendekati laki-laki itu. Iya, Lisa yang duluan mendekati Jungkook padahal banyak laki-laki yang mengantri untuknya tapi ia malah susah-susah mengejar Jungkook yang cueknya minta ampun pada saat itu.
"Sa, hidup lo itu udah kaya mobil yang direntalin tau gak?"
"Maksud lo?" tanya Lisa bingung dengan peribahasa yang digunakan oleh Rose.
"Iya hidup lo itu kaya mobil yang direntalin ke banyak orang. Jadi hidup lo bebas di stir sana sini sama orang-orang. Hidup ngikutin omongan orang itu gak baik" Lisa menganggukan kepalanya, sekarang ia paham dengan yang dimaksud Rose.
"Jadi lo ngasih id line lo gak ke anak baru itu?" Rose mencoba membahas hal lain untuk mengalihkan pikiran Lisa yang mungkin saat ini masih memikirkan perkataan Rose.
Lisa memang begitu anaknya suka memikirkan perkataan orang.
"Eum, belom gue bales" Rose menepuk-nepuk bahu Lisa kagum dengan kesetiannya pada Jungkook.
"Kalo gue jadi elo udah gue babat abis cowo yang deketin gue" Lisa terkekeh mendengar perkataan sahabatnya itu "Kenapa lo ketawa? Kesambet ya"
"Jangan salahin Jimin kalo dia bales chat banyak cewe. Lo juga gitu kan, hidup itu give and take. Apa yang kamu beri akan kamu terima" kata Lisa, Rose langsung bungkam mendengar perkataan Lisa.
"Kak! Dicariin kak Jungkook!" teriak Jeno.
"Iya suruh masuk aja!" teriak Lisa, ia masuk kembali kekamarnya dan mengambil ponsel Jungkook yang ada di tasnya. Jungkook masuk kedalam kamar kekasihnya dengan senyuman menghiasi wajahnya menyapa kekasihnya dan Rose.
"Ini anak kesambet kali. Baru dateng udah senyum-senyum" kata Rose, ia meraih snacknya dan memakannya. Ia menyumpal kupingnya dengan headset, ia memutuskan untuk video call dengan Jimin daripada memilih untuk menjadi nyamuk.
"Ini hp kamu. Aku belom bales linenya, kamu aja yang bales" Lisa memberikan ponsel Jungkook.
"Yaudah kalo gitu aku block aja" Jungkook mengambil ponselnya lalu membuka aplikasi linenya dan memblock line Taehyung.
"Kenapa di block?"
"Karena aku gak ada niatan buat ngasih id line kamu ke dia. Kamu udah makan? Mau cari makan gak?" Lisa menganggukan kepalanya. Sebenarnya tadi ia sudah makan sama Rose dan Jeno tapi Lisa juga tau Jungkook belum makan seharian karena ia ingin makan bersama Lisa. Gimana Lisa tau? Tentunya dari Namjoon yang jadi mata-mata Lisa.
Lisa memeluk Jungkook sebelum mereka pergi.
"Aku kasih pelukan dulu. Aku tau kamu capek" kata Lisa, Jungkook menganggukan kepalanya lalu membalas pelukan dari kekasihnya itu "Kamu jangan telat makan terus dong, nanti kamu kurus gimana? Dikiranya kamu gak bahagia lagi sama aku"
"Emang bahagia diukur dari massa tubuh?" Lisa menganggukan kepalanya.
"Kalo bahagia itu diukur dari massa tubuh nanti aku obesitas karena aku bahagia banget sama kamu" kata Jungkook, ya Tuhan apa kabar jantung mu Lis? Baik-baik aja?
"Kamu diajarin gombal siapa? Sini aku marahin orangnya, berani-beraninya toxicin kamu" kata Lisa sambil berkacak pinggang.
"Udah ayo makan, kamu suka rese kalo lagi laper" Jungkook menggandeng tangan kekasihnya.
"Lis, makasih ya udah mau bertahan sejauh ini sama aku" kata Jungkook. Lisa langsung menoleh menatap kekasihnya. Ada angin apa sebenarnya?
"Kamu kayanya kesambet beneran deh. Kamu abis lewat mana?" Jungkook terkekeh melihat respon kekasihnya ia membawa Lisa kedalam pelukannya.
"I love you"
🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
O U R S || E N D
Fanfiction❗❗L I Z K O O K A R E A ❗❗ Jadi Jungkook itu harus ekstra sabar karena punya pacar kaya Lisa yang selalu dengerin omongan dan suka mikirin omongan orang. Kata Rose Lisa itu hidupnya udah kaya mobil rental yang senantiasa distir oleh banyak orang...