18

1.9K 285 13
                                    

Lisa dan teman-temannya kini sedang menikmati waktu istirahat mereka di kantin. Lisa duduk didepan Eunha, ia mengerutkan keningnya ketika Eunha mengeluarkan kotak makan dari paperbag yang ia bawa.

"Tumben bawa bekel Eun" tanya Jihyo

"Iya dapet dari Jungkook" kata Eunha santai, ia membuka kotak makan tersebut "Lisa mau?"

Lisa menggelengkan kepalanya "Gak. Gak mood makan gue" Lisa bangkit berdiri dan meninggalkan teman-temannya.

"Lo kelewat santai tau gak Eun, udah tau temen lo cemburuan" kata Rose. Rose mengejar Lisa diikuti dengan Bambam.

"Beneran Jungkook ngasih ini buat elo?" tanya Jihyo penuh selidik karena Jihyo tau betul Jungkook itu tipekal laki-laki seperti apa meskipun ia tidak dekat dengan Jungkook. Eunha menganggukan kepalanya mantap.

"Eun, lo gak lagi belajar jadi pelakor kan? Plis Eun cukup The World of The Merried aja yang bikin gue emosi sama pelakornya, gue udah bikin akun antipelakor dan gue gak mau ngejelek-jelekin elu diakun gue" kata Mina.

"Ya enggalah. Jungkook itu bukan selera gue asal kalian tau!" Eunha menutup kotak makannya lalu memasukkannya kedalam paperbag "Udah ah. Eunha mau pergi aja dari sini"

Dilain sisi Lisa, Rose dan Bambam sedang ada di rooftop. Lisa menangis tersedu-sedu dipelukan Rose. Lisa kalau sudah menangis itu susah sekali untuk didiamkan.

"Udahlah, Lis ngapain nangis sih? Jangan ambil kesimpulan sebelum denger penjelasan dari pihak Jungkooknya" kata Bambam. Lisa masih menangis tersedu-sedu dan tidak memperdulikan ucapan Bambam.

Bambam menghela nafasnya "Lis, plis. Ubah cara pikir lo yang selalu dengerin omongan orang. Lo bahkan belum dapet penjelasan dari Jungkook. Kenapa langsung ambil kesimpulan dia selingkuh? Terus apa kabar lo sama Taehyung yang selalu ngehabisin waktu berdua? Ketawa ketiwi di kantin huh?"

Kesabaran Bambam untuk Lisa sudah benar-benar habis. Bambam benar-benar tidak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini, ia selalu mengambil kesimpulan mentah-mentah tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Tanpa berpikir apakah keputusannya benar atau tidak, atau setidaknya mencari tau terlebih dahulu apakah yang ia dengar benar atau salah. Alih-alih memikirkan benar atau salah, Lisa selalu mengambil kesimpulannya sendiri tanpa berpikir panjang.

"Gue sama Taehyung cuma temen" Rose merotasi matanya.

"Emang lo pikir dulunya lo pacaran sama Jungkook berawal dari apa kalau gak dari temen? Inget Lis apa yang lo omongin ke gue waktu itu. Hidup ini itu seimbang antara give and take. Apa yang lo kasih ke Jungkook pasti akan lo terima balik. Lo deket sama Taehyung bahkan terkadang lo lupa dan cuekin Jungkook. Gue tau pasti alesan lo karena Taehyung partner dance lo, tapi seharusnya lo tau batasan juga Lis" jelas Rose yang mendapat anggukan dari Bambam.

"Lo gak akan ngerti Rose apa yang gue rasain"

"Apa yang gue ngerti dari lo Lis? Coba jelasin" kata Rose.

"Lo enak punya pacar kaya Jimin yang selalu ada waktu buat lo bahkan 24/7 waktunya dia buat elo. Jungkook? Dia gak ada waktu buat gue. Bahkan buat rayain hari jadi gue kaya lo sama Jimin aja gak bisa, gue pengen kaya lo sama Jimin. Gue perlu perhatian dari Jungkook dan kak Taehyung kasih itu ke gue walaupun gue selalu nolak mentah-mentah apa yang dia kasih ke gue, dia selalu berusaha dan selalu ada buat gue" Lisa menerka air matanya.

"Lo gak lupa kan, ada quotes yang bilang pada akhirnya yang istimewa akan kalah dengan yang selalu ada" lanjut Lisa.

"Lis, lo cuma liat luaran hubungan gue sama Jimin aja. Lo bahkan gak liat didalem hubungan gue sama Jimin itu kaya gimana. Lo bahkan gak tau kenapa Jimin selalu romantis ke gue kenapa kan?" Lisa menggelengkan kepalanya.

"Gue gak mau buka ini sebenernya karena ini aib hubungan gue. Tapi gue perlu lakuin ini supaya lo sadar. Gak semua yang lo liat itu sesuai sama ekspektasi lo" Rose menarik nafasnya panjang sebelum memulai ceritanya.

"Jimin selalu romantis ke gue karena dia mau nutupin kalau dia main cewe dibelakang gue Lis. Selama ini gue pura-pura bahagia didepan lo, gue cuma gamau lo malah kepikiran masalah gue sama Jimin. Sebenernya gue iri sama lo Lis. Lo beruntung punya Jungkook yang meskipun dia sibuk selalu nyempatin waktu dia buat lo. Lo bilang 24/7 waktu jimin buat gue Lis? Engga Lis" mata Rose memerah, menceritakan semuanya ke Lisa.

Sebenarnya ia tidak mau menceritakan hubungannya dengan Jimin yang menurutnya memburuk. Karena Lisa pasti juga ikut kepikiran dengan masalah Rose.

"Selama ini gue bertahan sama Jimin supaya kalo kita nongkrong gak canggung Lis" Lisa membawa Rose kedalam pelukannya. Lisa mengusap punggung Rose.

"Kenapa lo gak bilang ke gue Rose? Gue bisa hajar Jimin buat lo karena udah berani nyakiti elo" kata Lisa yang kini ikutan menangis.

"Gue gak mau ikut terbebani sama masalah gue. Toh gue juga baik-baik aja, gue udah kebal sama Jimin. Please Lisa, selagi masih ada yang mau bertahan sama lo dan mau menghadapi pemikiran otak lo yang super tolong hargai Lis. Meskipun gue gak kenal deket sama Jungkook tapi gue tau Jungkook cinta banget sama lo" kata Rose. Lisa menganggukan kepalanya.

"Lis, jujur sama gue. Sebenernya kemaren lo bilang ke gue kalo lo jenuh sama Jungkook itu karena lo udah nyaman kan sama Taehyung?" pertanyaan Bambam seakan membungkam mulut Lisa.

Tanpa mereka sadari sejak tadi ada dua manusia yang mendengarkan percakapan antara Lisa, Rose dan Bambam. Yang satu memasang senyum penuh kemenangan dan yang satunya memasang wajah yang susah diartikan.

"Gue udah bilang dari awal, siapin hati lo karena sebentar lagi Lisa jadi milik gue. Didunia ini gak ada yang gak bisa gue miliki" kata Taehyung, ia melirik sinis Jungkook.

Jungkook tidak menggubris perkataan Taehyung, ia sedang tidak selera memukuli Taehyung. Jungkook memutuskan untuk pergi dari sana dan diekori dengan Taehyung pastinya.

"Putusin Lisa" kata Taehyung, Jungkook menghentikan langkahnya dan memutar badannya.

"Sampe kapanpun gue gak akan putusin dia kecuali dia yang putusin gue" Taehyung tersenyum renyah.

"Oke kalo gitu, gue bakalan buat Lisa mutusin elo. Siap-siap, oke? Eum--perlu gue beliin tissue?" Taehyung menepuk-nepuk bahu Jungkook lalu pergi dari hadapan Jungkook.

"Gue udah bilang. Lo gak pantes buat Lisa, yang pantes itu gue" kata Taehyung lagi

🌼🌼🌼

Sorry bangettt baru update.

Terimakasih untuk kalian yang menghargai karya abal-abalku. Big hug from me :)

Stay safe at home guys, jangan lupa cuci tangannya.

O U R S || E N DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang