Jangan lupa vote dan komen
Kecepatan update tergantung respon kalian :) mau doble? Bisa..🌼🌼🌼
Lisa yang sejak tadi asik memainkan ponselnya dan Jeno yang asik bermain game diponselnya mengalihkan fokus mereka kepada Jungkook yang baru saja datang. Jungkook meletakkan tasnya dan duduk disamping Jeno. Lisa mengerutkan keningnya melihat Jungkook mengenakan masker, padahal tidak biasanya Jungkook mengenakam masker.
"Kalo mau pulang, pulang aja Jen. Biar gue yang jaga Lisa" kata Jungkook.
"Gak usah. Nanti papa sama mama yang jaga aku, kamu pulang aja" Lisa melipat kedua tangannya didepan dadanya "Baru pulang belajar ya? Belajarnya sekarang sampe jam 10 malem Jung?"
"Aku tadi pulang kerumah dulu ambil baju, aku mau jagain kamu. Mama sama papa kamu ada kerjaan lagi" kata Jungkook, ia membuka tasnya dan mengambil selembar kertas lalu memberikannya pada Lisa.
"Kalau misalnya dalam tiga hari ini kamu bisa sembuh, mama sama papa kamu ijinin kamu buat ikut dance competion" Lisa tersenyum, ia benar-benar bahagia mendengar kabar itu.
"Tapi mana mungkin aku keluar rumah sakit dalam waktu tiga hari? Kamu kan tau sendiri aku keluar dari rumah sakit minimal lima hari dan itu pas hari H-1 dance competition itu" Lisa mengerucutkan bibirnya.
"Lima hari karena kamu gak pernah nurut kata dokternya, makanya lama dirawatnya. Sekarang harus dengerin kata dokternya, udah makan sama minum obat?" Lisa menggelengkan kepalanya "Gimana mau sembuh kalau kamu makan sama minum obat aja gak mau. Makan ya? Aku tadi beliin bubur"
"Emang ada tukang bubur malem-malem gini?" Jungkook menganggukan kepalanya, ia mengambil kantong plastik yang ada didalam tasnya. Jeno tersenyum melihat Jungkook yang begitu sabar dan telaten merawat kakaknya itu.
"Marahin aja itu kak, dari tadi disuruh makan susah banget alesannya pait lah hambarlah" kata Jeno sambil memajukan bibirnya "Ngomong-ngomong tumben kak Jungkook pake masker?"
"Lagi banyak polusi Jen--" Lisa menarik masker Jungkook. Lisa dan Jeno cukup terkecut melihat tulang pipi serta sudut bibir Jungkook yang robek.
"Kamu kenapa? Habis berantem sama siapa?" Jungkook hanya diam, ia tidak berani menjawab pertanyaan dari Lisa "Jungkook! Kamu habis berantem sama siapa?!"
"Aku gak berantem Lisa"
"Kalo gak berantem kenapa lebam gini? Berantem sama kak Taehyung?" Jungkook menggelengkan kepalanya, Jeno yang mengerti keadaan yang kini masih memanas itu memutuskan untuk pergi supaya memberi waktu kakaknya untuk mengurus permasalahannya.
"Kamu sekarang selain hobi belajar juga punya hobi baru? Jadi hobi berantem Jung?" Jungkook masih diam tidak berani berkata sepatah katapun.
"Jung, tiga bulan kita pacaran dan delapan bulan kita pendekatan. Kamu masih gak mau terbuka sama aku Jung? Kamu masih mau nanggung beban kamu sendiri Jung? Terus adanya aku ini buat apa Jung?"
Jungkook menghela nafasnya "Aku bukannya gak mau terbuka sama kamu Lis, aku cuma gak mau nambah beban buat kamu"
Lisa tertawa hambar mendengar perkataan Jungkook.
"Kita putus aja Jung, aku ngerasa aku gak penting buat kamu" Lisa menidurkan dirinya dan menutup seluruh badannya dengan selimut. Lisa memiringkan badannya untuk membelakangi Jungkook. Jungkook menghela nafasnya, ia mati-matian menahan emosinya. Jungkook menundukan kepalanya.
"Jangan putus Lis. Aku gak mau" lirih Jungkook.
"Aku pacar kamu tapi aku gak tau apa-apa soal kamu. Aku udah terbuka semuanya ke kamu gimana keluarga aku, gimana masalah yang aku hadapi dan semuanya kamu udah tau tapi sedikitpun kamu gak pernah cerita ke aku. Aku capek Jung!" Jungkook membaringkan tubuhnya dibelakang Lisa. Ia memeluk tubuh mungil Lisa.
"Papa sama mama mau cerai Lis. Papa buat mama nangis, kamu tau sendiri aku sayang banget sama mama. Aku pukul papa dan aku dipukul habis-habisan sama bodyguardnya papa" Jungkook memejamkan matanya berusaha untuk menahan air matanya, ia berusaha untuk tidak terlihat lemah didepan wanita pujaannya. Lisa membuka selimut yang menutupi wajah cantiknya, ia memutar badannya dan membalas pelukan Jungkook. Ia mengusap rambut Jungkook dan menyelipkan tangan rampingnya disela-sela leher Jungkook untuk menjadi bantalan kepala Jungkook.
"Maaf Jung, ternyata disini memang aku yang gak ngertiin kamu" Jungkook mengeratkan pelukannya, sekarang ia benar-benar tidak peduli kalau dirinya dipandang lemah oleh wanita pujaannya. Ia menumpahkan segala kesedihan dan letihnya.
"Aku gak tau harus gimana Lis. Aku udah berusaha jadi anak yang baik dan membanggakan buat papah" Lisa benar-benar tidak tau harus berkata lagi.
Lisa mengendurkan pelukannya, ia menarik tengkuk Jungkook dan melumatnya. Lisa melumatnya dengan lembut dan Jungkook membalas lumatan tersebut. Jungkok mengakhiri lumatannya, ia memundurkan wajahnya dan menatap iris bambi Lisa.
"Aku gak mau kita putus" kata Jungkook, Lisa menganggukan kepalanya.
"Sekarang aku cuma punya kamu sama mama Lis" Lisa menganggukan kepalanya lagi dan membawa Jungkook kedalam pelukannya lagi.
Ya Tuhan, Lisa benar-benar tidak tau harus bagaimana. Keadaannya sekarang benar-benar membuatnya pusing. Hati dan otaknya benar-benar tidak sinkron saat ini.
Jujur saja sebenarnya Lisa sudah mulai bosan menjalani hubungannya dengan Jungkook tapi disatu sisi ia tidak tega melihat kondisi Jungkook saat ini. Kepalanya benar-benar sangat pusing sekarang. Kenapa jalan otak dan hatinya tidak pernah sinkron?
🌼🌼🌼
Terimakasih buat kalian yang dukung cerita abal-abal gak jelasku ini, terimakasih untuk vote kaliann.
Happy 1.12k gak nyangkaa bisa sampe segini :(
Makasih kaliannnnnn ❤
Jangan lupa bantu vote lizkook, linknya ada di profil aku.
Babay 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
O U R S || E N D
Fanfiction❗❗L I Z K O O K A R E A ❗❗ Jadi Jungkook itu harus ekstra sabar karena punya pacar kaya Lisa yang selalu dengerin omongan dan suka mikirin omongan orang. Kata Rose Lisa itu hidupnya udah kaya mobil rental yang senantiasa distir oleh banyak orang...