16

2.1K 329 10
                                    

Jangan lupa vote and comment :)

🌼🌼🌼

Jungkook duduk disamping Lisa, ia duduk diranjang yang sama dengan Lisa. Lisa menyenderkan bahunya ke Jungkook.

"Aku mau ngomong Jung" Jungkook hanya menganggukan kepalanya, rasanya bibirnya tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun.

"Besok kemungkinan aku udah boleh pulang sama dokter Jung" Jungkook menoleh ke Lisa.

"Kok kamu gak seneng?"

"A-aku seneng kok" kata Jungkook, ia menyunggingkan senyumnya lalu memeluk tubuh mungil Lisa.

"Jung, ada sesuatu lagi yang mau aku omongin ke kamu" senyum Jungkook mulai luntur, ternyata masih ada yang ingin Lisa bicarakan lagi?

"Kamu mau es krim?" Jungkook mencoba mengalihkan perhatian Lisa. Lisa menggelengkan kepalanya.

"Jung, maaf--" sebelum Lisa melanjutkan perkataannya Jungkook menempelkan bibirnya ke bibir Lisa, ia melumat lembut bibir Lisa supaya tidak mengucapkan sesuatu yang tidak ia inginkan. Lisa mendorong pelan tubuh Jungkook.

"Kamu kenapa sih Jung? Dari tadi aneh banget" Jungkook hanya menggelengkan kepalanya. Lisa mengusap bibirnya yang basah.

"Jung, maafin Lisa ya selalu egois dan gak mau ngertiin kamu. Aku sayang kamu. Aku akan jadi pacar yang baik buat kamu Jung" Lisa memeluk Jungkook, tanpa berfikir panjang Jungkook membalas pelukan Lisa.

"Kamu udah jadi pacar yang baik buat aku Lis. Aku sayang sama kamu Lis, aku gak mau kehilangan kamu" Lisa mengusap punggung Jungkook. Ia mengendurkan pelukannya lalu menangkup pipi Jungkook lalu mencium bibir Jungkook dan luka lebam di wajah Jungkook.

"Biar cepet sembuh" kata Lisa, ia tersenyum manis kepada Jungkook "Pasti sakit ya bibirnya? Sampe sobek begini"

Jungkook menggelengkan kepalanya, Lisa meraih kapas dan obat merah yang ada disampingnya. Sebelum Bambam kemari, Lisa meminta Bambam untuk membelikannya kapas serta obat merah untuk mengobati luka Jungkook. Jungkook meringis ketika kapas yang sudah dibasahi dengan obat merah itu menempel pada luka sobek di bibirnya.

"Katanya tadi gak sakit?"

"Baru kerasa sakitnya" kata Jungkook, Lisa hanya tersenyum. Setelah Lisa selesai mengobati luka disudut bibir Jungkook ia menyenderkan punggungnya ke bantalan bednya. Ia menyenderkan kepalanya ke bahu bidang Jungkook dan menautkan tangannya dengan tangan Jungkook.

"Jung kamu sayang sama Lisa?" tanya Lisa.

"Kalo aku gak sayang aku gak akan ada disini nemenin kamu" kata Jungkook.

"Kamu mau nurutin semua permintaan aku Jung?" Jungkook menganggukan kepalanya "Kalo Lisa minta kamu buat cari yang lebih baik dari aku kamu mau?"

Jungkook menggelengkan kepalanya "Buat apa aku susah-susah cari yang lebih baik kalo kamu aja udah cukup buat aku"

Blush.

Pipi Lisa memerah mendengar perkataan Jungkook, rasanya kupu-kupu berterbangan didalam perutnya saat ini.

"Jung, jangan bikin pipi aku merah ya!" Lisa menutupi kedua pipinya dengan tangannya "Kalau Lisa minta Jungkook buat pergi dari Lisa?"

Jungkook menggelengkan kepalanya "Jangan minta sesuatu yang udah jelas gak bisa aku lakuin Lis. Aku gak akan ninggalin kamu. Aku gak akan cari yang lain meskipun diluaran sana banyak yang lebih baik dari kamu"

"Jung jangan bilang gitu, perut Lisa kaya ada kupu-kupu berterbangan" Lisa memainkan jari-jari tangan Jungkook lagi.

"Kamu bosen Lis sama aku?" tanya Jungkook.

"Eum--gak bosen sih Jung cuma Lisa lagi jenuh sama hubungan kita" Lisa menundukan kepalanya. Jungkook mencium punggung tangan Lisa lalu mengusapnya.

"Gapapa. Itu wajar, mau break dulu?" Lisa menggelengkan kepalanya.

"Lisa jenuh aja. Lisa gak mau kehilangan Kookie" Jungkook menggelengkan kepalanya.

"Break itu beda sama putus Lisa. Hubungan kita masih pacaran cuma kita agak jaga jarak" jelas Jungkook.

"Gak mau. Aku gak mau, nanti kamu diambil sama cewek lain" Jungkook terkekeh mendengar perkataan Lisa. Seharusnya Jungkook lah yang mengatakan itu padanya kan?

"Bukan aku yang diambil sama cewe lain. Kamu yang diambil sama cowok lain" kata Jungkook, ia mencubit hidung Lisa sampai memerah.

"Emang Jungkook bisa jauh dari Lisa?" Jungkook menggelengkan kepalanya. Tentu saja Jungkook tidak bisa jauh dari Lisa. Bagi Jungkook Lisa itu sudah menjadi bagian dari hidupnya.

"Terus kenapa Jungkook nyuruh break" tolong sabarkan Jungkook ya Tuhan untuk menghadapi Lisa.

"Itu cuma saran Lisa. Mungkin kamu butuh waktu sendiri dulu. Aku gak bisa jauh dari kamu. Aku cuma gamau kamu bosen sama aku dan endingnya kamu bakal ninggalin aku" Jungkook menundukan kepalanya.

"Hei, kata Bambam jenuh itu wajar kok. Aku gak akan ninggalin kamu" kata Lisa.

Mungkin untuk saat ini Lisa tidak akan meninggalkan Jungkook tapi kita gak tau kan kedepannya bagaimana?

"Terus kamu maunya apa sekarang? Aku akan turutin mau kamu, selagi itu masih bisa aku lakuin dan jangan pernah minta aku untuk tinggalin kamu. Aku gak bisa" Lisa menggelengkan kepalanya.

"Kayanya kamu bener, aku butuh waktu dulu Jung. Gapapa?" Jungkook menganggukan kepalanya "Kamu gak akan cari yang lain kan?"

"Harusnya aku yang bilang gitu ke kamu kan? Aku sadar Lis selama ini aku belum jadi laki-laki yang kamu pengen" Jungkook menundukan kepalanya.

"Kenapa kamu gak coba berubah buat aku Jung kalau kamu memang sayang sama aku dan takut kehilangan aku?" kata Lisa.

Seandainya Lisa tau semua yang sudah Jungkook lakukan untuknya. Bahkan untuk menemani Lisa saat ini di rumah sakit ia harus dimarahi habis-habisan oleh pak Choi karena sering ijin dan harus mendapatkan tugas banyak dari pak Choi.

"Maaf Lis" hanya itu yang bisa Jungkook katakan karena ia benar-benar tidak ingin beradu argumen dengan Lisa. Saat ini ia sudah sangat lelah mengurus olimpiadenya, mengurus keluarganya dan Lisa.

Jungkook menyenderkan kepalanya di bahu Lisa. Ia ingin beristirahat dari masalahnya sejenak. Lisa masih memainkan jari-jemari Jungkook.

Aku sayang kamu Lis, jangan tinggalin aku yaa--batin Jungkook. Ia menggenggam tangan Lisa seakan ia tidak ingin melepaskan genggamannya tersebut.

🌼🌼🌼

Hueee maap baru updatee, mahasiswa semester akhir lagi banyak tugasss 😭

Terimakasih untuk kalian yang meninggalkan jejak kalian :)

O U R S || E N DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang