20

2K 294 9
                                    

Kabar putusnya Lisa dan Jungkook kini sedang menjadi bahan perbincangan di sekolah mereka. Dengan malas Lisa memasuki kelasnya, semoga saja teman-temannya tidak akan menanyainya tentang putusnya hubungan Lisa dengan Jungkook karena ia sedang dalam mode malas menjawab pertanyaan tersebut.

"Ikut gue" kata Rose. Rose membawa Lisa ke rooftop. Lisa hanya bisa menghela nafasnya, sepertinya harapannya untuk tidak ditanyai mengenai putusnya hubungannya dengan Jungkook tidak akan terjadi karena Rose pasti akan mengintrogasinya mengenai itu.

"Kenapa lo putus sama Jungkook? Siapa yang mutusin?" tanya Rose. Benarkan dugaan Lisa.

"Gue. Gue udah capek Rose, plis ya untuk kali ini aja kalo lo mau marah dipending dulu. Gue gak mau kita berantem, suasana hati gue lagi gak baik Rose" kata Lisa, Rose menghela nafasnya.

"Gue gak mau marahin lo. Gue cuma mau bilang aja semoga lo gak nyesel sama keputusan lo ini. Gue rasa lo udah cukup dewasa dan tau mana yang terbaik buat lo dan mana yang buruk buat lo. Gue sama Bambam cuma bisa ngasih masukan ke elo, selebihnya itu pilihan lo. Kalo memang yang terbaik, kita akan dukung elo" kata Rose, Lisa memeluk Rose.

"Lisa gak tau Rose apa yang Lisa lakuin itu bener atau engga"

"Masih ada kesempatan untuk memperbaikinya kalau lo mau. Jangan sampai nyesel Lis" kata Rose, ia mengusap punggung Lisa

"Baru pertama kali Lis, gue liat seorang cowok nangis karena diputusin sama cewenya. Semalem Jungkook kerumah gue Lis dia bilang ke gue kalo lo mutusin dia. Dia bener-bener hancur Lis. Bahkan Jimin gue putusin aja dia biasa aja. Dia bener-bener sayang banget sama lo Lis" kata Rose.

"Terus Lisa harus gimana Rose?" Rose menangkup pipi Lisa, mengusap air mata yang kini membasahi pipi tembam Lisa itu.

"Jangan tanya harus gimana ke orang lain. Tanyain hati kecil lo" Rose tersenyum manis ke Lisa.

"Oke. Lisa harus minta maaf ke Jungkook. Lisa mau ke kelasnya Jungkook dulu" Rose menganggukan kepalanya. Lisa pergi dari hadapan Rose.

"Well, usaha lo buat mempersatukan Lisa sama Jungkook boleh juga. Gue mau mengapresiasi usaha elo. But, jangan seneng dulu kalian. Gue bakalan singkirin kalian satu per satu. Sebenernya gue gak mau berurusan sama cewe, apalagi cewe kaya lo. TAPI karena lo bisa jadi penghalang gue sama Lisa gue bakalan singkirin lo juga" Rose tersenyum miring.

"Gue harap sih lo bisa singkirin gue, itu sih kalo lo bisa ya" kata Rose, ia tersenyum sinis ke Taehyung "Kalo kata gue, lebih baik lo mundur aja deh. Gue takut nanti endingnya lo yang bakalan nangis karena gak bisa dapetin Lisa"

"Kalian memang suka ngeremehin gue ya? Gue bahkan belum mulai apa-apa gue bisa buat Lisa putus sama Jungkook. Kita tunggu tanggal mainnya ya. Gue harap lo gak nyesel udah bangunin singa" Taehyung menepuk-nepuk bahu Rose.

"Gue rasa otak lo harus diperbaiki kayanya otak lo ada konsletnya deh" Rose meninggalkan Taehyung disana.

Dia gak tau gue siapa?--Taehyung tersenyum sinis.

Lisa kini berada diruang OSIS, menunggu kedatangan Jungkook pastinya. Senyumnya mengembang kala melihat presensi Jungkook. Jungkook tersenyum kearahanya. Lisa menghampiri Jungkook yang masih berdiri disana dan menatapnya. Lisa memeluk tubuh kekar Jungkook. Ia benar-benar tidak peduli kalau saat ini ia menjadi pusat perhatian.

"Maafin aku Jung. Aku sayang sama kamu. Aku gak mau kita putus" Lisa melepas pelukannya dengan Jungkook dan menatap sendu Jungkook.

"Aku kira kita memang gak putus Lis, aku bahkan belum iyain permintaan kamu"

"Jadi kita belom putus?" Jungkook menggelengkan kepalanya "Emm, yaudah kalo gitu. Kamu belajar yang rajin ya"

"Kamu juga. Latihan dance yang serius, ini hari terakhir kan?" Lisa menganggukan kepalanya antusias

"Ini aku bawain bekal nasi goreng buat kamu. Mungkin kemarin Eunha lupa kalau bekal yang aku kasih buat kamu jadi aku buatin nasi goreng lagi buat kamu" Jungkook menyodorkan paperbag yang ia bawa ke Lisa.

"Jadi kemarin--"

"Iya. Kemarin aku ketemu Eunha di rooftop. Dia nyamperin aku dan katanya dia mau ngasih bekalku ke kamu" Lisa menganggukan kepalanya mengerti. Mungkin memang Eunha lupa kalau nasi goreng kemarin itu untuk Lisa bukan untuk dirinya atau mungkin sengaja lupa?

"Dan untuk adik kelas yang chat sama aku. Kamu bisa lihat sendiri chatannya" Jungkook memberikan ponselnya ke Lisa "Namanya Yeri, kemarin dia minta nomornya pak Choi yang baru jadi aku bales chatnya. Maaf ya"

Entah hati Jungkook itu terbuat dari apa kenapa bisa sabar sekali menghadapi Lisa.

"Maaf Jungkook Lisa seharusnya percaya sama Jungkook bukan orang lain" Lisa menundukan kepalanya.

"Gapapa, aku ngerti Lis. Tapi aku mohon banget sama kamu tolong percaya sama aku. Aku sayang sama kamu dan aku gak akan ninggalin kamu, itu yang harus kamu inget. Paham?" Lisa menganggukan kepalanya.

"Yaudah kamu gak latihan dance?"

"Nanti. Kita makan dulu yuk. Aku laper" Jungkook menganggukan kepalanya.

Taehyung yang sejak tadi mengamati interaksi Lisa dan Jungkook hanya dapat tersenyum sinis. Nikmati dulu aja momen kalian sebelum gue nyiptain momen gue sama Lisa--batin Taehyung.

Taehyung menyalakan ponselnya dan menekan tombol panggilan.

"Jangan lupa janji lo buat bantu gue"

🌼🌼🌼
Mumpung lagi gak ada tugas yang menumpuk aku updatee..

Soalnya besok ngurus deadline tugas kampuss :(

Terimakasih untuk kalian yang menghargai karya abal-abalku ini.

O U R S || E N DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang